Islam diperkirakan telah hadir di wilayah Nusantara sejak abad ke-7 Masehi, hal ini dibuktikan dengan sejumlah besar kronik dan catatan sejarah. Namun, kekuatan Islam sebagai entitas politik baru berkembang pada akhir abad ke-12 dan ke-13 Masehi. Salah satu indikator penting perkembangan ini adalah ditemukannya mata uang logam dengan inskripsi Arab, termasuk dari Kesultanan Banten. Penelitian ini bertujuan menganalisis jenis khat (gaya tulisan) serta konteks kebahasaan yang terdapat pada mata uang Banten. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berbasis humaniora dengan pendekatan arkeologis, filologis, dan numismatis. Temuan menunjukkan adanya penggunaan khat Naskh dan Arab Jawi sebagai bentuk visualisasi Islam di ruang publik. Penggunaan istilah seperti “Sultan”, “Bandar”, dan “Pangeran” juga mencerminkan asimilasi antara Islam dan budaya lokal. Penelitian ini memperkuat argumen bahwa aksara Arab telah mengalami adaptasi budaya dan menjadi simbol otoritas keagamaan dan politik di Nusantara, khususnya Banten, sejak periode awal Islamisasi.