Miranti Miranti
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muara Bungo

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanggulangan bencana banjir Ahmad Udori; Miranti Miranti
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.005 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v1i2.8

Abstract

From the results of the author's research entitled Performance of the Regional Disaster Management Agency in Flood Disaster Management in Tebo Regency (Case Study of BPBD in Tebo Regency) as follows: Government Efforts of the Regional Disaster Management Agency in tackling Floods. Socialization Preparing for flooding This socialization was carried out for the people of the Tebo Regency Government to better know how to deal with flooding in the village. So that when the flood disaster comes the people are not surprised. Post Flood Action One of the impacts of the disaster on the declining quality of life of the population can be seen from various public health problems that occur. Disasters that are followed by displacement have the potential to cause health problems that are actually preceded by problems in other fields/sectors. Constraints faced by the government of the Tebo Regency Government in overcoming the flood disaster in Tebo Regency. Lack of funds. Funds are used in socialization activities carried out by the Government of Tebo Regency, especially BPBD KAbebo District. Because in this socialization activity requires presenters and consumption for guests and the community. But the Tebo Regency Government lacked funds in this matter. Lack of community awareness. The lack of awareness here means that in the socialization activities carried out by the Tebo Regency Government, not many people attend. Though in this socialization do is for their own interests. Not many people realize that this is important.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk melihat upaya yang dilakukan oleh stakeholder tertentu dalam menangani bencana banjir. Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir merupakan ancaman alam yang paling sering terjadi dan banyak merugikan. Sungai-sungai di Indonesia 30 tahun terakhir ini mengalami peningkatan termasuk di daerah Kabupaten Tebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tebo. Sosialisasi Pesiapan menghadapi banjir Sosialisasi ini dilakukan untuk masyarakat Pemerintah Kabupaten Tebo supaya lebih tahu bagaimana persiapan mengahadapi banjir di kelurahan tesebut. Supaya disaat bencana banjir datang masyarakat tidak terkejut. Tindakan Pasca Banjir Salah satu dampak bencana terhadap menurunnya kualitas hidup penduduk dapat dilihat dari berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi. Kendala  yang di hadapi pemerintah Pemerintah Kabupaten Tebo dalam menanggulangi Bencna banjir di Kabupaten Tebo. Kekurangan Dana. Dana digunakan dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tebo Khususnya BPBD Kabupaten Tebo. Karena dalam kegiatan sosialisasi ini membutuhkan pemateri dan konsumsi untuk tamu dan masyarakat. Namun pihak Pemerintah Kabupaten Tebo kekurangan dana dalam hal ini. Kurang kesadaran Masyrakat. Kurangnya kesadaran disini maksudnya adalah dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan Pihak Pemerintah Kabupaten Tebo masyarakat tidak banyak yang menghadiri.
Peran Lembaga Adat Melayu Dusun Muara Kuamang Dalam Penyelesaian Konflik Lahan Miranti Miranti; Yulinopriyani Yulinopriyani
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.171 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v3i1.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Lembaga Adat Melayu Dusun Muara Kuamang Dalam Penyelesaian Konflik Lahan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya konflik lahan yang terjadi di Dusun Muara Kuamang, maka peran Lembaga Adat Melayu Dusun Muara Kuamang sangat sentral dalam upaya penyelesaian konflik lahan.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data penulis melakukan studi pustaka, studi lapangan dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa solusi yang di tawarkan oleh Lembaga Adat Melayu Dusun Muara Kuamang dalam upaya penyelesaian konflik lahan dengan menggunakan dua metode utama yakni dengan melakukan mediasi dan melalui sidang adat merupakan suatu bentuk kearifan dan kebijaksanaan adat yang digunakan oleh masyarakat Dusun Muara Kuamang. Metode penyelesaian konflik lahan ini dirasa sangat membantu pemerintah dalam memberikan kepastian hukum terhadap sengketa yang terjadi secara arif dan bijaksana.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya Keterwakilan perempuan pada pemerintahan Desa Tambun Arang Mardiana Mardiana; Miranti Miranti; Siti Maryam
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 1, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.373 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v1i1.3

Abstract

Perempuan memiliki peran vital di dalam kehidupan. Untuk menghadapi perkembangan jaman, di era ke-21 ini perempuan juga tak kalah dengan kaum laki-laki. Pada pemerintahan pun perempuan banyak yang menduduki jabatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi tingginya keterwakilan perempuan pada pemerintahan Desa Tambun Arang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya keterwakilan perempuan dalam pemerintahan Desa Tambun Arang adalah ketokohan dalam masyarakat dan kekuatan untuk menyerap aspirasi perempuan. Program yang telah dilakukan untuk perempuan di Desa Tambun Arang diantaranya yaitu Senam Tebo, Peralatan Prasmanan, Kursus menjahit dan Memasak, Pertemuan mingguan dan yasinan.
Pelaksanaan Fungsi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Agribisnis Miranti Miranti; Roby Satria
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.223 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v2i1.16

Abstract

UMKM, perindustrian dan perdagangan kabupaten bungo sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam pemberdayaan UKM berkewajiban untuk melakukanpemberdayaan UKM di Kabupaten Bungo khususnya UKM agribisnis agar dapat terusberkembang dan menjadi lebih mandiri. Dinas perindustrian dan perdaganganmempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerindah daerah berdasarkan atasotonomi dan tugas pembantu dibidang perindustrian dan perdagangan sesuai dengankewenangan dan kebijakan pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan metodedesktiptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variablemandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satudengan yang lain. Adapun yang menjaadiinformen dalam pnelitian ini adalah, kepala dinas kopperindag kabupaten bungo kepala badan usaha kecil dan menengaah (UKM), kepala seksi permodalan dan hubungan kemitraan UMKM, dan dua orang staf bidang UMKM, selain dari pejabat lingkungan dinas Kopperindag, dalam peneliti ini ada dua orang informen yang berasal dari pemilik UKM agribisnis. Adapun hasil dari penelitian ini, terlihat pelaksanaan fungsi dinas koperasi, UMKM, Perindustrian dan perdagangan kabupaten bungo dalam pemberdayaan UKM agribisnis adalah dengan mengadakan bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan latihan serta bantuan pengembangan yang berupa pemberian modal kepada pemilik UKM agribisnis sedangkan faktor-faktor penghambat yang menyebabkan kurang berfungsinya dinas kopperindag antara lain tidak dilaksanakan penyuluhan kepada masyarakat umum, masih kurangnya koordinasi dengan dinas ketenagakerjaan dan dinas yang membidangi masalah pertanian serta terbatasnya aparat dari dinas kopperindag itu sendiri.
Proses Pemekaran Tabir Raya Kabupaten Merangin Menjadi Kabupaten Baru Miranti Miranti; Arifin Arifin
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 2, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.042 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v2i2.22

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemekaran Tabir Raya Kabupaten Merangin menjadi kabupaten baru dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan upaya mengatasi hambatan pemekaran Tabir Raya menjadi kabupaten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat dengan studi deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat dengan studi deskriptif. Teknik pemilihan informan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling (teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemekaran Kabupaten Tabir Raya dari Kabupaten Merangin telah berjalan lebih kurang 10 tahun, dari tahapan inisiasi, rapat, penggalangan dana, Kajian Akademis, Persetujuan kabupaten induk, persetujuan DPRD Kabupaten Merangin, persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jambi dan Persetujuan dari DPRD, hingga dilakukan proses di Kementerian Dalam Negeri, dan pemetaan wilayah.Faktor penghambat pemekaran Kabupaten Tabir Raya dari Kabupaten Merangin adalah terbatasnya dana dalam pembuatan peta, sehingga pembuatan peta menjadi lamban, serta belum terbitnya Tim Pemekaran Tabir Raya dalam berusahauntuk mengatasi hambatan dalam pemekaran Tabir Raya dari Kabupaten Merangin. Upaya tersebut didukung Pemerintah Kabupaten Merangin yang serius mengupayakanpembentukan Kabupaten Tabir Raya. Upaya yang dilakukan adalah, percepatanpembuatan peta dan penerbitan Peraturan Pemerintah.
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN DESA STUDI DI DESA GIRI PURNO KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO Miranti Miranti; Putut Haryanto
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 7 No. 4 (2021): 2021 Juni
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/governance.v7i4.11

Abstract

This research was conducted in Giri Purno Village, Rimbo Ilir District, Tebo Regency. The location of the research will be carried out in Giri Purno Village, Rimbo Ilir District, Tebo Regency. This location was chosen "purposively" that is intentionally. Considering the condition of the area which shows the low level of women's participation in the development of Giri Purno Village in terms of village consultations, formulation, planning and implementation of development. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, which intends to find out and get an overview of the problems that occur at a certain place and time. Forms of Women's Participation in the Development Process of Giri Purno Village, Rimbo Ilir District, include: 1. Non-Physical Participation (Ideas / Thoughts) and 2. Participation in the Form of Energy. Factors Encouraging Women's Participation in the Giri Purno Village Development Process: Awareness / Willing Factors, Educational Factors, Income factor / Income. The inhibiting factors for women's participation in the development of Giri Purno Village include the busyness of women, lack of communication and external factors, namely the government leadership factor
GERAKAN PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA TEGAL ARUM TAHUN 2017-2019 Miranti Miranti; Hariska Yuanita Sari
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 8 No. 2 (2021): 2021 Desember
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/governance.v8i2.41

Abstract

Family Welfare Empowerment is one of the community organizations and plays a very important role in community empowerment. This study aims to reveal the form of family welfare empowerment activities in empowering women. This research was conducted in Tegal Arum Village, Rimbo Bujang District, Tebo Regency, Jambi Province. The empowerment implemented by the PKK in Tegal Arum Village is in the form of empowering life skills, namely the PKK chairman provides guidance, provides skills equipment, and conducts training, as well as marketing. Furthermore, PKK in spiritual development held regular recitations and grand yasinan. In terms of health empowerment, PKK holds a posyandu every month for toddlers and the elderly. In toddlers holding immunizations, giving milk to toddlers, and providing additional food (PMT). While for the elderly, namely conducting counseling on healthy lifestyles, holding health checks. In Tegal Arum Village in the field of working group I, namely the practice and appreciation of Pancasila and mutual cooperation, the PKK Mobilization Team holds regular recitations of pahingan once a month and holds regular recitations every Friday, and carries out community service cleaning the posyandu yards and the yard in Tegal Arum Village . In the field of working group II, namely education and skills programs as well as the development of cooperative life, the PKK Mobilization Team carries out the UP2K field, namely the skills field, by processing handicrafts and processed foods such as stick plates, sweet potato chips and lunkhead. In the field of working group III, namely food, clothing, housing and household management, the Tegal Arum Village PKK Mobilizing Team formed a group of youths to manage vacant land in Tegal Arum Village. In the areas of working group IV, namely health, environmental sustainability, and healthy planning, the PKK Mobilizing Team carries out outreach to the community related to community needs.
Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Suka Maju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Tahun 2020 Miranti Miranti; Laveria Sekarina
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.019 KB) | DOI: 10.36355/jppd.v4i1.39

Abstract

Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Suka Maju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo tahun 2020”. Teknik penarikan sampel menggunakan Purposive Sampling, karena dalam teknik Purposive Sampling ini sudah di tetapkan terlebih dahulu siapa saja yang akan dijadikan informan dalam penelitian ini yaitu dilakukannya dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan dilakukannya karena beberapa pertimbangan diantaranya adalah populasi yang dipilih untuk dijadikan sampel dapat dipilih sedemikian rupa menurut kriteria-kriteria yang telah ditentukan sehingga akan relevan dengan rencana penelitian, sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan dengan jumlah sampel 9 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan pada kondisi yang alamiah dan melihat gejala yang ada pada objek penelitian menggali sumber data dengan observasi dan wawancara. Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Suka Maju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Tahun 2020 yaitu melalui identifikasi masalah, pemetaan sanitasi, Pemicuan, dan Penyusunan RKM, inilah yang merupakan faktor pendukung dalam terlaksananya Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat guna untuk mewujudkan Desa yang ODF. Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Suka Maju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo tahun 2020”. Teknik penarikan sampel menggunakan Purposive Sampling, karena dalam teknik Purposive Sampling ini sudah di tetapkan terlebih dahulu siapa saja yang akan dijadikan informan dalam penelitian ini yaitu dilakukannya dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan dilakukannya karena beberapa pertimbangan diantaranya adalah populasi yang dipilih untuk dijadikan sampel dapat dipilih sedemikian rupa menurut kriteria-kriteria yang telah ditentukan sehingga akan relevan dengan rencana penelitian, sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan dengan jumlah sampel 9 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan pada kondisi yang alamiah dan melihat gejala yang ada pada objek penelitian menggali sumber data dengan observasi dan wawancara. Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Suka Maju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Tahun 2020 yaitu melalui identifikasi masalah, pemetaan sanitasi, Pemicuan, dan Penyusunan RKM, inilah yang merupakan faktor pendukung dalam terlaksananya Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat guna untuk mewujudkan Desa yang ODF. 
Strategi Pengembangan Kerjasama Operasional Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh Miranti Miranti; Mutia Sari; Harry Saputra; Alfian Alfian
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jppd.v4i2.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana strategi pengembangan Unit Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) berdasarkan Peraturan Dusun Pedukun Nomor  3 Tahun 2020 Tentang Kerjasama Operasional Pendayagunaan Dan Pengembangan Serta Pengelolaan Alat Dan Mesin Pertanian Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh Tahun 2021 serta mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam strategi pengembangan Unit Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) berdasarkan Peraturan Dusun Pedukun Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Kerjasama Operasional Pendayagunaan Dan Pengembangan Serta Pengelolaan Alat Dan Mesin Pertanian Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh Tahun 2021. Berdasarkan uraian dan indetifikasi, serta menganalisa masalah penelitian ini menggunakan metode pendekatan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan yang menjadi informan adalah dari Ketua Unit (UPJA) Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Perkebunan (TPH Bun), Camat Tanah Tumbuh, Kepala Dusun/ Datuk Rio Dusun Pedukun, petani dan masyarakat Dusun Pedukun Kecamatan Tanah Tumbuh. Data di kumpulkan dari Studi Keperpustakaan (Library Research), Studi Lapangan (Filed Research, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Strategi Pelibatan Masyarakat Dalam Penutupan Prostitusi (Studi di Pemerintahan Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo) Ridwan Ridwan; Miranti Miranti; Murfhie Ferigno
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.725 KB) | DOI: 10.56957/jsr.v2i3.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah kelurahan Wirotho Agung dalam menutup prostitusi di Gang Baung, dan untuk mengetahui keterlibatan masyarakat kelurahan Wirotho Agung dalam menutup prostitusi di Gang Baung. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Metode penelitian adalah metode deskriptip kualitatif deskriptif yang mengutamakan penghayatan (versthehen).Hasil penelitian ini menemukan bahwa prostitusi di kelurahan Wirotho Agung saat ini ada tiga tempat prostitusi yang masih beroperasi dari lima tempat yang ada. Para PSK yang bekerja mayoritas berasal dari daerah Jawa, dan dari beberapa daerah di Smuatera. Keberadaan prostitusi di Gang Baung dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga setempat terutama pada malam hari, karena pada malam hari suara music dari tempat prostitusi yang beroperasi dapat mengganggu kenyamanan warga untuk beristirahat.Pemerintahan kelurahan Wirotho Agung tidak tinggal diam terkait dengan keberadaan prostitusi di daerah mereka, dan mereka telah melakukan beberapa strategi dam menutup tempat prostitusi yang ada di Gang Baung diantaranya melakukan musayawarah dengan masyarakat, melakukan koordinasi dengan pemilik tempat praktik prostitusi, bekerjasam dengan Polisi Pamong Praja daerah setempat untuk melakukan razia, memungut pajak penghasilah kepada pemilik tempat praktik prostitusi dengan tujuan agar pemilik prostitusi merasa rugi dan akan menutup bisanir haram tersebut, serta melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan penutupan tempat praktik prostitusi yang ada di Gang Baung.Sampai saat ini tempat praktik prostitusi yang ada di Gang Baung masih tetap beroperasi seperti biasanya. Hal ini terjadi karena susahnya pemerintah kelurahan untuk melakukan penutupan tempat prostitusi tersebut mengingat tidak adanya payung hukum yang jelas tentang larangan mengenai prostitusi. Pemerintah kelurahan Wirotho Agung juga tidak yakin untuk melakukan tindakan-tindakan yang telah mereka sepakati bersama warganya, karena mereka belum siap menyediakan lapangan kerja bagi para PSK yang nanti kehilangan pekerjaan jika ditutup. Dan hal itu akan mengakibatkan bertambah buruk dan merajalelanya prostitusi di daerah mereka, karena mereka para PSK dengan bebas melakukan aksinya. Dengan demikian lambat laun prostitusi di kelurahan Wirotho Agung akan terus berkembang, dan tidak menutup kemungkinan para pelajar juga ikut terlibat di dalamnya yang mengakibatkan rusaknya generasi penerus yang ada di daerah mereka. Itulah penyebabnya tempat prostitusi yang ada di Gang Baung kelurahan Wirotho Agung masih tetap beroperasi.