Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SISTEM DAUR ULANG AIR WUDU DI MASJID BAITUL ILMI KAMPUS ITERA Andi Asrul Sani; Hendry Wijayanti
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 6, No 2 (2021): JAM (JURNAL ABDI MASYARAKAT)-MARET
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jam.v6i2.004

Abstract

Masalah yang sering dihadapi di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Lampung Selatan adalah sulitnya mendapatkan pasokan air bersih sebagai sarana untuk berwudu. Selain itu, masih ditemukannya ketidakefektivitasan dari sisa air wudu yang belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Sebagai salah satu syarat sahnya solat adalah wudu, maka masjid membutuhkan pasokan air yang dipergunakan sebagai media wudu.Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada sistem daur ulang air wudu menggunakan zeolit. Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada sistem daur ulang air wudu menggunakan zeolit. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan pemborosan yang tidak perlu, sistem daur ulang secara sederhana dapat dirancang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan kembali air wudu. Hasil olahan tersebut untuk aplikasi air yang tidak dapat diminum, namun dapat dipergunakan seperti pembilasan toilet, pencucian umum, penyiraman tanaman, dan penanaman petak bunga.
The Influence of the Grid Structure on the Function of Architectural Space Andi Asrul Sani
Indonesian Journal of Built Environmental and Sustainability Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal Of Built Environmental and Sustainability
Publisher : Universitas Kebangsaan Republik Indonesia [UKRI]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/ijobes.v2i1.558

Abstract

Some researchers use the theory of utilization, capacity and occupancy to measure room use. Space capacity needs to be determined in the planning of building space, because it gives a big impact on fixed costs, especially building rooms that provide economic value. Planning a room's capacity also determines whether the demand for space can be met, or whether the existing space will be excessive (Martinich, 1997). Architectural works, which appeared as a container to accommodate human activities. Often the arrangement of spatial functions in one building is still not optimally integrated, so that there are one or more functions that are less effective (may be too narrow so uncomfortable to use or may be too broad to cause waste). All functions in the space need to be analyzed functionally so as to get maximum effectiveness in the division of space that is integrated with the column column structure modul. This study will discuss the effectiveness of the division of space in building design as an effort to integrate the system of spatial division with the amount of grid column structure.The research method was carried out qualitatively with a case study approach, and took the location of lecture rooms at the Institut Teknologi Sumatera (ITERA). The study was conducted aimed at knowing how the effect of the determination of the grid structure on space in this case focuses on the function of the lecture room. Broadly speaking, it can be concluded that the selection of the right structural grid can affect the effectiveness and efficiency of space both related to the comfort of the user space and the capacity of the lecture room. Therefore the most effective and efficient grid structure related to lecture space according to the case study above is 6000 mm x 7500 mm with a maximum capacity of 30 people for small classes while large classes can accommodate a maximum of 66 people or standard space requirements of 1.2 m2 / students with 20% flow. The grid structure is also in accordance with the modular system in SNI 03-1978-1990 which is a multiple of 30 cm.
Kajian Arsitektur Vernakular (Ruang dan Struktur) Lampung: Desa Pekon Hujung Lampung Barat adelia enjelina matondang; A. Asrul Sani
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1912.031 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.13308

Abstract

Arsitektur vernakular Lampung saat ini masih dapat ditemui dibeberapa daerah di Lampung. Seiring dengan perkembangan zaman jumlah bangunan tradisional ini semakin lama semakin berkurang. Mulai dari alasan tidak lagi mampu menampung kegiatan manusia moderen juga karena dianggap kuno yang menjadi faktor utama menghilangnya bangunan tradisional ini. Desa Pekon Hujung merupakan salah satu daerah yang berada di Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Desa ini dipilih menjadi lokasi penelitian karena desa ini masih memiliki bangunan vernakular Lampung yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Arsitektur vernakular Lampung merupakan warisan leluhur budaya yang akan sulit ditemukan lagi di lingkungan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa arsitektur vernakular Lampung dengan lokasi penelitian di Desa Pekon Hujung. Arsitektur vernakular Desa Pekon Hujung merupakan gambaran mengenai bentuk, denah, tata ruang yang tercermin melalui kebudayaan masyarakat Desa Pekon Hujung terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang telaah budaya menghuni dalam konteks hunian tradisional guna memberikan kesadaran bagi arsitek, pemilik, pengguna, dan pemerintah untuk mempertimbangkan kearifan budaya sebagai bagian dalam setiap keputusan desain yang diambil, baik dari sisi kekhasan maupun dari sisi keaslian.
ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON MENGGUNAKAN METODE AHSP (STUDI KASUS: RUMAH TINGGAL TYPE 90/72) Andi Asrul Sani
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2020): Purwarupa Vol 4 No 2 September 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Museum merupakan bangunan yang menyimpan benda-benda bersejarah, karya seni dan yang bersifat edukasi lainya. Dalam perencanaanya setiap museum memiliki desain yang berbeda tergantung apa yang dipamerkan didalam museum, diantara pendekatan yang digunakan dalam perancangan museum adalah pendekatan konsep arsitektur analogi, konsep ini sudah banyak digunakan oleh para arsitek dalam perancangan karya dan menghasilkan karya yang spektakuler. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang makna arsitektur analogi dan bagaimana penerapan prinsip-prinsip arsitektur analogi kedalam bangunan museum, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mengumpulkan teori-teori dari beberapa ahli dan observasi studi kasus secara langsung, hal ini memungkinkan peneliti mendapatkan data secara lebih akurat. penerapan prinsip arsitektur analogi selalu menghasilkan desain yang unik dan kontras terhadap bangunan disekitar nya, benang merah dalam penerapan prinsip arsitektur analogi ini adalah bahwa dalam penerapan nya tidak secara langsung menjiplak objek analogi akan tetapi diperlukan analisis mendalam sehingga tercipta bentuk yang sesuai.Kata kunci: Arsitektur Analogi, Museum, Museum Purna Bhakti Pertiwi ABSTRACT. The museum is a building that holds historic objects, senior artwork and that opposes other education. In each museum has a different design depending on what is exhibited in the museum, between what is used in the design of the museum is the concept of analogy architecture, this concept has been widely used by architects in the design of works and produce spectacular works. This study aims to discuss more about the meaning of analogy architecture and the application of the principles of analogy to building a museum, the method used in this research is a descriptive qualitative method relating to gathering theories from several experts and direct case study observations, this allows researchers get data accurately. The application of analogy architecture produces a unique design and contrast to the building concerned, the common thread in the application of this analogy architecture is that in its application it does not directly trace the object of the analogy it will require the necessary analysis so that an appropriate shape is created.Keywords: Analogy Architecture, Museum, Museum Purna Bhakti Pertiwi
PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK BERBASIS UNIVERSAL DESAIN DI KOTA BANDAR LAMPUNG: Studi Kasus Taman Gajah Guruh Kristiadi Kurniawan; Andi Asrul Sani; Adelia Enjelina Matondang; Melati Rahmi Aziza
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 2 (2020): Jurnal arsitektur ARCADE Juli 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1531.759 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i2.450

Abstract

Abstract: Public space as part of city space cannot be separated from a city. According to Sunaryo (2004), the city system is a fulfillment of the necessities of life for the community which includes living, working and recreation. Public space has an important meaning for urban areas or regions, because the main role of public space is to harmonize the patterns of life of a city (Kustianingrum, 2013). every type of public facility must be able to accommodate the interests of all community groups starting from the conditions that are categorized as normal, small children, disabled and elderly. One strategy to be able to provide facilities that are able to meet all these needs, namely by considering the application of the seven principles of universal design. In this study the data analysis method used is descriptive qualitative method. Qualitative research aims at research that ultimately produces design solutions. In this study will reveal how the implementation of 7 (seven) Universal Design Principles in public spaces in Bandar Lampung City. It is hoped that this study can be used as a recommendation in policy making for the design of a friendly public space for all people including people with disabilities and children in the city of Bandar Lampung.Keyword: Public Space, Universal Design, DisabilitiesAbstrak: Ruang publik sebagai bagian dari ruang kota tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari suatu kota. Menurut Sunaryo (2004), sistem kota merupakan pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat yang meliputi tempat tinggal, bekerja, dan rekreasi. Ruang publik memiliki arti penting untuk wilayah atau kawasan perkotaan, sebab peranan utama ruang publik adalah menyelaraskan pola kehidupan masyarakat suatu kota (Kustianingrum, 2013). setiap fasilitas jenis publik harus dapat mengakomodasi kepentingan semua kelompok masyarakat mulai dari yang kondisinya dikategorikan normal, anak kecil, penyandang cacat dan lansia. Salah satu srategi untuk dapat menyediakan fasilitas yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut, yaitu dengan mempertimbangkan penerapan tujuh prinsip universal desain. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk penelitian yang pada akhirnya menghasilkan solusi desain. Pada studi ini akan mengungkapkan bagaimana implementasi 7 (tujuh) Prinsip Universal Design pada ruang publik di Kota Bandar Lampung. Diharapkan studi ini dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam pembuatan kebijakan untuk perancangan ruang publik yang ramah untuk semua orang termasuk difabel dan anak-anak di Kota Bandar Lampung.Kata Kunci: Ruang Publik, Desain Universal, Difabel
STUDI EKSPLORASI PROPORSI GOLDEN SECTION PADA TUBUH MANUSIA-INDONESIA Andi Asrul Sani
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2017
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.855 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v1i2.21

Abstract

Attention to the dimensions of the human body has actually existed since centuries ago. Even philosophers, artists, and architects admire the size of the human body. The design of ancient worship such as the Greek temple is the result of the design collected from the proportional measures of various members of the human body. This study aims to explore the proportion of golden section found in the human body both men and women. Methods of data collection using anthropometric data of Indonesian people. Further data is analyzed proportion using golden section. The results of this study indicate that the human-Indonesian body contained the value of Golden Section proportion is the ratio between the height of the elbow standing with height; hip height with standing eye height; tall sitting eyes with a sitting vertical range; Vertical reach sits with standing vertical range; Knee height with sitting height. The value of the proportion of the golden section contained in the human body applies to both men and women. The results of this study can be an early reference findings, that the human body contained the value of the proportion of golden section. These findings still need to be explored with further research, given the problem of the proportion of golden section associated with the numbers so it requires accuracy of measurement data. Keyword: Anthropometry, Proportion, Golden Section Abstrak: Perhatian terhadap dimensi tubuh manusia sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad silam. Bahkan para filsuf, seniman, dan arsitek mengagumi ukuran-ukuran tubuh manusia. Perancangan peribadatan kuno seperti kuil Yunani merupakan hasil rancangan yang terkumpul dari ukuran-ukuran yang proporsional dari berbagai anggota tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi proporsi golden section yang terdapat pada tubuh manusia baik laki-laki maupun perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan data antropometri orang Indonesia. Selanjutnya data dianalisis proporsinya menggunakan golden section. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tubuh manusia-Indonesia terkandung nilai proporsi Golden Section yaitu perbandingan antara tinggi siku berdiri dengan tinggi badan; tinggi pinggul dengan tinggi mata berdiri; tinggi mata duduk dengan jangkauan vertikal duduk; Jangkauan vertikal duduk dengan jangkauan vertikal berdiri; Tinggi lutut dengan tinggi duduk. Nilai proporsi golden section yang dikandung pada tubuh manusia berlaku baik pada Laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi awal temuan, bahwa tubuh manusia terkandung nilai proporsi golden section. Temuan ini masih perlu didalami dengan penelitian lanjutan, mengingat persoalan proporsi golden section berkaitan dengan angka-angka sehingga memerlukan akurasi dan ketepatan data-data pengukuran. Kata Kunci: Antropometri, Proporsi, Goden Section
KINERJA TERMAL SELUBUNG GEDUNG KULIAH KOTA BANDAR LAMPUNG ITERA Andi Asrul Sani; Adelia Enjelina Matondang; Guruh Kristiadi Kurniawan; Anggi Mardiyanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 3, No 3 (2019): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2019
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.294 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v3i3.303

Abstract

Abstract: The use of glass material should consider the comfort of space in the building. Field of glass is needed as natural lighting and visual facilities between the occupants and the surrounding environment. Its function as natural lighting is often accompanied by an increase in temperature in buildings, considering that Indonesia is a tropical country. Building temperatures that increase due to incoming sunlight can cause discomfort to building occupants. Such conditions make building occupants use air conditioner (AC). The use of air conditioners can increase the value of building energy consumption. For this reason, research on the value of heat transfer in buildings or the value of OTTV (Overall Thermal Transfer Value). OTTV value calculation is done by manual calculation. Bandar Lampung City lecture building at the Sumatra Institute of Technology was chosen as the object of this study. From the results of the study found that the value of heat transfer of a building or OTTV (Overall Thermal Transfer Value) is influenced by the factor of the ratio of the window area to the facade or WWR (Window Wall Ratio) and the shading factor (Shading Coefficient).(Keywords: Keyword: energy consumption, building energy, glass. Abstract: Penggunaan material kaca semestinya mempertimbangkan kenyamanan ruang dalam bangunan. Bidang kaca diperlukan sebagai pencahayaan alami dan sarana visual antara penghuni dan lingkungan sekitar. Fungsinya sebagai pencahayaan alami seringkali disertai dengan peningkatan temperatur pada bangunan, mengingat Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Temperatur bangunan yang meningkat akibat dari radiasi sinar matahari yang masuk dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penghuni bangunan. Kondisi seperti itu membuat penghuni bangunan menggunakan air conditioner (AC). Penggunaan air conditioner tersebut dapat meningkatkan nilai konsumsi energi bangunan. Untuk  itu dilakukan penelitian mengenai nilai perpindahan panas dalam bangunan atau nilai OTTV (Overall Thermal Transfer Value). Penghitungan nilai OTTV dilakukan dengan penghitungan manual. Gedung kuliah Kota Bandar Lampung di Institut Teknologi Sumatera di pilih sebagai objek dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai perpindahan panas suatu bangunan atau OTTV (Overall Thermal Transfer Value) dipengaruhi oleh faktor nilai perbandingan luas jendela terhadap bidang fasad atau WWR (Window Wall Ratio) dan faktor pembayangan (Shading Coefficient).Kata kunci : konsumsi energi, energi bangunan, kaca.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN MAHASISWA DI KECAMATAN SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG Antusias Nurzukhrufa; Andi Asrul Sani; Thalitha Nurjannah
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v18i2.5095

Abstract

The development of the Institut Teknologi Sumatera (ITERA) is growing rapidly along with the number of students which has an impact on the demand for student housing needs. The proliferation of housing with the target market of students around ITERA is unavoidable. However, until now, no developer or investor has seen this investment opportunity to build rental housing with apartment concepts around ITERA. Sukarame District is one of the sub-districts in Bandar Lampung City which is located directly adjacent to ITERA. The location is strategic because it has close access to the toll gate, is traversed by the Ryacudu road which connects the toll gate to the city center, and is directed as an educational and residential area. This study aims to determine the investment feasibility of building student apartments in Sukarame District, Bandar Lampung City. The method used to analyze investment feasibility is Capital Budgeting with 3 criteria, namely Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP). The result is an NPV value of Rp. 387,851,947,410 which can be said to be feasible, with an IRR of 67%, greater than the discount rate of 4.26% so it can be said that it is feasible and PP with an investment period of 10 years has a payback period of 3.9 years which can be used. said to be worthy. From the results of the analysis of NPV, IRR, and PP, it can be concluded that the investment in the construction of student apartments in Sukarame District, Bandar Lampung City can be said to be feasible.