Susanto, Heru
Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Singkawang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI BELA NEGARA WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI DASAR DI SMPN 1 JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG Fajar Wulandari; Rika Wahyuni; Heru Susanto; Insan Suwanto
Al-Khidmat Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jak.v4i1.10599

Abstract

AbstrakPelaksanaan di dalam pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan dalam kegiatan Bela Negara adalah untuk meningkatkan sikap, tekad dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian. Pancasila sebagai ideologi negara, dan dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai wargadari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai dasar bela negara diterapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang landasan kehidupan berbangsa dan bernegara,nilai-nilai dasar bela negara, penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan, dan pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Metode pengabdian yang dilakukan dengan sosialisasi bela Negara, yang dilakukan secara mendalam tentang wawasan dan nilai-nilai dasar kepada siswa kelas VII di SMPN 1 Jagoi Babang. Siswa kelas VII di SMPN 1 Jagoi Babang cukup matang dalam menerima materi dan himbauan dalam sosialisasi tersebut sehingga materi yang disampaikan moderator dapat diterima dengan baik. Para siswa yang berdomisili di daerah perbatasan Malaysia-Indonesia (Malindo)akan memiliki nasionalisme terhadap tanah airnya.  AbstractThis implementation in community service is aimed at the State Defense activities, which is to increase the attitude, determination and actions of citizens who are orderly, comprehensive, integrated, sustainable based on love for the country, awareness of the nation and state of Indonesia, belief in supernatural powers. Pancasila as the state ideology, and a willingness to sacrifice in order to eliminate every threat both from outside and from within the country that endangers the independence and sovereignty of the state, national unity and unity, territorial integrity and national jurisdiction, as well as the values of Pancasila and the 1945 Constitution. can be interpreted as a conception of a perspective based on self-awareness as citizens of a country of themselves and their environment in the life of the nation and state. National insight and basic values of state defense are applied to increase knowledge and insight on the foundations of national and state life, basic values of state defense, respect for state symbols and obedience to laws and regulations, and fostering harmony, maintaining unity and national unity. The service method is carried out with the socialization of State defense, which is carried out in depth about basic insights and values to class VII students at SMPN 1 Jagoi Babang. The seventh grade students at SMPN 1 Jagoi Babang were mature enough to receive the material and appeals in the socialization so that the material presented by the moderator was well received. Students who live in the Malaysia-Indonesia border area (Malindo) are expected to also have nationalism towards their homeland.  
GAYA BAHASA PERULANGAN PADA ANTOLOGI PUISI DAYAK! DAYAK! DI MANAKAH KAMU? KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Heru Susanto
CARAKA Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v7i2.9762

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa perulangan pada antologi puisi Dayak! Dayak! Di Manakah Kamu? karya Korrie Layun Rampan yang meliputi sebagai berikut; (1) bentuk gaya bahasa perulangan; (2) makna gaya bahasa perulangan; (3) implementasi hasil penelitian pada rencana pelaksanaan pembelajaran.  Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif.Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika. Sumber data penelitian ini yaitu antologi puisi Dayak! Dayak! Di Manakah Kamu? Karya Korrie Layun Rampan. Data dalam penelitian ini kutipan-kutipan berupa kata-kata, dan kalimat yang terdapat dalam sumber data dan sebagai instrumen kunci dan kartu pencatat data.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis teks.Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pembacaan, tringulasi dan kecukupan referensial.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penggunaan bentuk gaya bahasa perulangan dalam antologi puisi Dayak! Dayak! Di Manakah Kamu?karya Korrie Layun Rampan yang meliputi epizeuksis sembilan data, tautotes satu data, anafora dua puluh dua data, epiztrofa tiga data, simploke satu data, mesodiplosis dua data, epanalepsis tiga data, anadiplosis satu data, aliterasi satu data, dan asonansi tujuh data, makna yang terkandung dari penggunaan bentuk gaya bahasa perulangan adalah makna refrensial dan makna non referensial.Kata kunci: gaya, bahasa, perulangan
Representasi Kekuasaan dan Solidaritas Pada Tuturan Informal Masyarakat Multietnis (Representation of Power and Solidarity in Informal Speech of Multiethnic Society) Heru Susanto; Veni Nurpadillah
Indonesian Language Education and Literature Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v7i2.7949

Abstract

The purpose of this study is research aims to reveal how the representation of superiority and solidarity in conversations occurs. The data of this research is collected through two methods which are, the listening and speaking methods. The listening data uses a basic technique, which is the tapping technique. The advanced technique of the listening method in this research is the “free to listen bound to speak”, partnering and recording technique. Next is the speaking method. It uses face-to-face speaking techniques, recording techniques, and writing techniques. To analyze the data of this research, an equivalent method is used, with another language as the determining instrument. The result of the analysis of the representation of superiority and solidarity in informal conversations of multilingual communities in STKIP Singkawang, West Kalimantan is as follows. The representation of superiority is divided into four parts: greeting words, imperative words, conversational domination, and conversational code usage. Whereas the representation of solidarity shows the usage of greeting words, imperative words, and conversational code usage. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana representasi unsur kekuasaan dan solidaritas dalam wacana percakapan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik dasar, yaitu teknik sadap. Teknik lanjutan dari metode simak dalam penelitian ini adalah simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Selanjutnya, untuk metode cakap menggunakan teknik dasar, yaitu teknik pancing. Teknik lanjutan dari metode cakap, yaitu teknik cakap semuka, teknik rekam dan teknik catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan alat penentu adalah bahasa lain. Hasil analisis mengenai representasi kekuasaan dan solidaritas pada tuturan informal masyarakat multilingual di STKIP Singkawang Kalimantan Barat adalah sebagai berikut. Representasi kekuasaan terbagi menjadi empat bagian, yaitu penggunaan kata sapaan, penggunaan kata perintah, dominasi percakapan, dan penggunaan kode tutur. Sementara representasi solidaritas ditunjukkan dengan penggunaan kata sapaan, penggunaan kata perintah, dan penggunaan kode tutur.
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DAN CITRA RAHMATAN LIL ALAMIN PADA WACANA KHOTBAH JUMAT: STUDI PRAGMATIK Abdul Mukhlis; Muhammad Alghiffary; Heru Susanto
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/kls.v7i2.17901

Abstract

The discourse of Friday sermons produced by the preachers is always interesting to study. Thediscourse has a pragmatic power that can influence the congregation to behave and act, bothpositive or negative though. Based on that, this study has two objectives, (1) to find out anddescribe the pattern of realization of language politeness that appears in the Friday sermondiscourse at mosques affiliated with Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, and Al-Irsyad massorganizations, (2) to reveal the implications between Friday sermon politeness and the characterof Islam which is rahmatan lil 'alamin. This research is descriptive qualitative research using apragmatic theory approach and Geoffrey Leech's language politeness device. The results of thisstudy include (1) the maxim of politeness data used by the preacher in Friday sermon discoursesin three mosques, among others, using the maxims of wisdom, generosity, praise, sympathy,consideration, and agreement. (2) The image of Islam that is Rahmatan Lil Alamin in thisresearch is reflected through polite utterances that are persuasive towards goodness. Thecharacter of Islam Rahmatan Lil Alamin that is found and realized in the polite speech includes,among other things, a fair, moderate attitude, and mutual love for fellow human beings.Keywords: language politeness, sermon discourse, pragmatic, Rahmatan Lil Alamin