Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pola Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Anak dalam Pengembangan Keterampilan Berbicara Bermediakan Buku Cerita Legenda Cirebon Widianti, Nurhannah; Rokhman, Fathur; Pristiwati, Rahayu
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v6i2.16657

Abstract

Tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan pola komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dengan memanfaatkan buku cerita legenda Cirebon untuk mengembangkan keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Sumber data penelitian berasal dari habit forming yang dilakukan narasumber SAR (31 tahun) dan putrinya SNT (3 tahun). Data penelitian adalah penggalan tuturan narasumber dan putrinya. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, pedoman catatan lapangan, dan dokumentasi Selanjutnya, data dianalisis secara kualitatif dengan tahapan pengumpulan data lapangan dan tinjauan pustaka, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan orang tua dapat menciptakan komunikasi interpersonal melalui interaksi verbal maupun nonverbal secara kontinu. Hubungan positif dapat terlihat dari peran orang tua yang berkontibusi dalam hal pengembangan keterampilan berbicara pada anak. Upayanya, yaitu memanfaatkan buku cerita anak bergambar yang relevan dengan kondisi anak sebagai sarana membangun komunikasi interpersonal. Orang tua pun memberikan arahan atau nasihat melalui tuturan-tuturan yang positif. Dengan demikian, anak merasa nyaman dan mudah mengembangkan keterampilan beribicaranya. Anak menjadi tahu nama-nama benda dan warna. Selain itu, memantik anak pula untu mengungkapkan perasaan maupun pikirannya dalam tuturan yang sederhana. Adapun praktik komunikasi interpersonal secara konsisten sebelum tidur ternyata tidak hanya membuat anak komunikatif, tapi juga menjadi antusias dan membentuk kepribadian.
PEMBERITAAN POLUSI JAKARTA PADA MAJALAH TEMPO: PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS MODEL MICHEL FOUCAULT Widianti, Nurhannah; Rustono, Rustono; Mardikantoro, Hari Bakti
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 14, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v14i2.15273

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan praktik tekstual wacana majalah Tempo sebagai media massa daring yang dapat memengaruhi sudut pandang pembaca terhadap isu polusi di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan, yakni deskriptif kualitatif sebagai upaya untuk memahami, memeriksa, dan menyelidiki secara dalam suatu wacana berita sebelum menafsirkan dan menarik simpulan dalam konteks yang jelas. Sumber data diperoleh berdasarkan konteks pemberitaan pada majalah Tempo daring yang membahas isu kondisi polusi di Jakarta dengan judul “Transisi Energi Mengusir Polusi”. Data penelitian berupa penggalan wacana pemberitaan tersebut yang mengacu pada tinjauan wacana kritis Foucault. Pengumpulan data menggunakan teknik catat dari sumber data yang dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar pedoman pencatatan. Lalu, data yang terkumpul dianalis berdasarkan analisis konten. Hal itu dilakukan untuk mendeskripsikan unsur representasi, misrepresentasi, marjinalisasi, dan delegitimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tempo mengemas kritik terhadap penanganan pemerintah melalui narasi-narasi pertanyaan. Hanya saja ini membuat peran media massa sebagai corong informasi tidak tuntas karena melontarkan informasi ke publik. Hal ini membuat ruang kritis bagi pembaca, khususnya di Jakarta untuk memahami realitas secara utuh. Terdapat empat unsur yang berhasil dikaji, yakni (1) representasi berupa ketidakcakapan pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan polusi di Jakarta; (2) misrepresentasi ditandai dengan ketidaktepatan dalam penggambaran pemerintah yang seolah-olah belum memiliki keinginan untuk belajar dari negara lain dalam mengatasi polusi; (3) marjinalisasi muncul dalam bentuk bahasa eufemisme, disefemisme, labelisasi, dan stereotip; (4)delegitimasi yang terbentuk, yaitu tempo berani memberikan kritik terhadap sikap pemerintah terkait penaganan polusi Jakarta.
OPTIMALISASI PENINGKATAN LITERASI MEMBACA SISWA INDONESIA PADA ERA SOCIETY 5.0 MELALUI PLATFORM PENJARING Widianti, Nurhannah; Subyantoro, Subyantoro; Pristiwati, Rahayu
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 15, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v15i1.15792

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peran platform Penjaring dalam upaya peningkatan literasi membaca siswa Indonesi pada era society 5.0. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berupa studi pustaka. Dalam hal ini, peneliti berperan utama sebagai instrumen penelitian. data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan tahapan pengumpulan data lapangan dan tinjauan pustaka, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya menyediakan bahan ajar berkualitas dan bervariasi dalam bentuk platform Penjaring yang jumlah buku digitalnya mencapai 1.718. Hadirnya platform ini memiliki konsep bahan bacaan berjenjang sesuai umur pembaca. Terobosan pengadaan platform berbasis AI ini juga memberikan pemerataan distribusi buku yang dibutuhkan anak di seluruh Indonesia. Tantangannya, yaitu pemerintah perlu mensosialisasikan kehadiran Penjaring dan memotivasi siswa maupun orang-orang di sekelilingnya untuk memanfaatkan platform tersebut secara maksimal untuk menunjang kegiatan literasi membaca. Terdapat temuan bahwa jumlah produksi buku digital yang banyak berbanding terbalik dengan jumlah pembaca yang faktanya buku di Penjaring ada yang memiliki jumlah pembaca di bawah 100. Hal ini tentu tugas yang harus dicarikan solusinya. Oleh karena itu, peran segi tiga emas pendidikan sangat dibutuhkan untuk mempromosikan siswa membaca buku digital yang dapat diakses di Penjaring.
Implementasi Program Gaharu sebagai Penguatan Literasi Anak dan Keberfungsian Keluarga Widianti, Nurhannah; Subyantoro, Subyantoro; Pristiwati, Rahayu
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v5i2.15084

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan program Gaharu di kelurahan Argasunya, Kota Cirebon dan menjelaskan dampak program Gaharu di Kelurahan Argasunya , Kota Cirebon terhadap penguatan literasi anak dan keberfungsian keluarga. Penelitian ini sangat urgen dilakukan karena belum adanya kesadaran terhadap pentingnya penguatan literasi pada anak dan keberfungsian keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif etnografi. Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Sumber data penelitian berupa pelaksanaan program Gaharu pada warga Argasunya. Sementara itu, data penelitian adalah penggalan tuturan warga pelaksana Gaharu dan pengamatan program Gaharu. Teknik pengumpulan data yaitu berupa wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara tidak  terstruktur, pedoman catatan lapangan, dan dokumentasi berupa visual dan audio visual. Selanjutnya, data analisis secara kualitatif dengan tahapan pengumpulan data lapangan dan tinjauan pustaka, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi program Gaharu dilaksanakan dengan menerapkan 5 M. Dengan penerapan yang konsisten diharapkan mampu memperkuat minat baca pada anak di Argasunya. Dampak Gaharu memantik keluarga di Argasunya, Kota Cirebon untuk menumbuhkan dan memperkokoh minat baca anak. Keluarga turut menyediakan buku-buku yang menarik, memperkenalkan anak pada perpustakaan, bahkan mengajak sekaligus mendampingi anak untuk membaca di teras baca gratis. Dengan adanya orang tua yang turut mendampingi anak dalam kegiatan literasi, anak akan semakin bersemangat dan tergerak untuk terus membaca.
REVITALISASI LEGENDA AZAN PITU MELALUI SINIAR: MENYEMAI SPIRIT ISLAMI DAN TRADISI Widianti, Nurhannah; Zikrillah, Abdu
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v13i2.11712

Abstract

Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan wujud revitalisasi cerita legenda Azan Pitu melalui media siniar atau podcast. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya masyarakat Cirebon yang mengenali cerita legendanya sendiri. Terutama pada kalangan anak-anak maupun remaja. Padahal, dalam cerita tersebut memuat berbagai nilai positif baik dari aspek keagamaan maupun kebudayaan. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari legenda Azan Pitu yang ditayangkan di siniar Rumah Inspirasi. Sementara itu, data penelitian berupa penggalan tuturan yang disampaikan oleh pendongeng. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data kuesioner berupa pernyataan-pernyataan dan dokumentasi berupa rekaman video. Data dianalisis dengan tahapan pengumpulan data lapangan, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya siniar yang memuat konten Azan Pitu membuat penonton menjadi melek terhadap tradisi maupun cerita legenda Cirebon. Tayangan siniar tersebut juga memotivasi mereka untuk terus memperbarui literasi cerita legenda dari daerahnya. Di sisi lain, legenda yang disampaikan memuat nilai-nilai semangat Islami, antara lain meningkatkan iman, meningkatkan ibadah, memperbaiki akhlak, dan menjaga kedamaian.