Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Alih Kode dan Campur Kode dalam Kegiatan Pembelajaran di SMP Perbatasan Cirebon-Kuningan (The Switched Code and Mixed Code in the Learning Activities of High School in the Border of Cirebon-Kuningan) Nurpadillah, Veni
JALABAHASA Vol 14, No 1 (2018): JALABAHASA
Publisher : Balai Bahasa Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36567/jalabahasa.v14i1.161

Abstract

Alih kode dan campur kode juga dibutuhkan guru dan siswa dalam interaksi kegiatan pembelajaran. Tanpa alih kode dan campur kode yang baik, pembelajaran tidak akan berlangsung dengan efektif. Alih kode dan campur kode sering dilakukan oleh dwibahasawan dan multibahasawan. Salah satu daerah yang memiliki dwibahasawan dan multibahasa adalah daerah perbatasan Cirebon Kuningan. Masyarakat di Kota Cirebon menggunakan dua bahasa, salah satunya menggunakan bahasa Jawa Cirebon karena berbatasan dengan Jawa Tengah, ada juga masyarakat Cirebon yang menggunakan bahasa Sunda khususnya pada masyarakat yang tinggal diperbatasan Cirebon Kuningan. Peneliti tertarik meneliti alih kode dan campur kode guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di SMP perbatasan Cirebon Kuningan dengan mengambil data di kelas VII SMP dan MTS dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti mengambil data pada kelas VII karena siswa pada masa ini sedang mengalami masa transisi (peralihan) dengan mengambil data di tiga sekolah yang berada tepat di daerah perbatasan Cirebon Kuningan. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Wujud pilihan kode dianalisis menggunakan teknik baca markah dan teknik ganti. Berdasarkan hasil analisis data, wujud pemilihan kode dalam dalam kegiatan pembelajaran di SMP perbatasan Cirebon Kuningan berupa alih kode dan campur kode.Kata Kunci    :  Sosiolinguistik, wujud pemilihan kode tutur, alih kode, dan campur kode.
WACANA KEPEMIMPINAN: ANALISIS MAKNA KONOTASI DALAM TEKS PIDATO PERDANA PRESIDEN JOKOWI (LEADERSHIP WORK: CONSUMER MEANING ANALYSIS IN PRIMARY PROPERTY TEXT PRINCIPLE JOKOWI) Nurpadillah, Veni
JALABAHASA Vol 13, No 1 (2017): JALABAHASA
Publisher : Balai Bahasa Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36567/jalabahasa.v13i1.43

Abstract

Kalimat yang mengandung makna konotasi pastinya sering kita dengar di tengah-tengah kita. Dan hal itu membuat suatu percakapan menjadi menarik. Bukan hanya didalam percakapan yang dilakukan oleh seseorang individu terhadap individu lain yang mengandung makna konotasi, tetapi didalam karya tulis seperti pidato dan teks-teks lainnya juga mengandung makna konotasi tersebut. yang sangat menarik perhatian. Salah satu Pidato pemimpin yang mempunyai keuinikan gaya bahasa adalah Jokowi. Atas dasar keunikan gaya pidato Jokowi disertai komunikasi langsung dengan rakyat (blusukan) merupakan keunggulan yang dimiliki oleh Jokowi dibanding presiden Indonesia sebelumnya. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk meneliti pidato perdana ketika Jokowi sudah resmi menjadi presiden dalam Pemilihan Umum Presiden 2014 di Indonesia tahun 2014. Penelitian in Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah teks pidato perdana Presiden Joko Widodo. Penggalan kalimat dalam teks pidato perdana Presiden Joko Widodo merupakan salah satu data utama dalam penelitian ini. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan cara baca markah dan teknik tulis.i merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini yakni terdapat makna konotatif di dalam teks pidato perdana presiden Jokowi, terdapat dua jenis makna konotatif yakni konotasi positif dan konotasi negatif, dan terdapat 7 kata dan frasa yang bermakna konotatif di dalam teks pidato presiden Joko Widodo.ABSTRACTSentences that contain the exact connotation meaning we often hear in our midst. And it makes a conversation becomes interesting. Not just in a conversation conducted by an individual against another individual that contain connotations, but in papers such as speeches and other texts also contain such connotations. very interesting. One of the leaders who have keuinikan speech language style is Jokowi. On the basis of the uniqueness of the style of speech Jokowi accompanied by direct communication with the people (blusukan) the advantages possessed by the Indonesian president Jokowi than before. Therefore, the researchers are interested in examining the inaugural speech when Jokowi has officially become president in the 2014 Presidential Election in Indonesia in 2014. The study in The source of the data in this study is the text of the inaugural speech of President Joko Widodo. A fragment of a sentence in the text of the inaugural speech of President Joko Widodo is one of the main data in this study. Mechanical collecting data is done by reading many techniques tulis.i is a qualitative study that uses qualitative descriptive methodology. The results of this study that there is a connotative meanings in the text of the presidential inaugural speech Jokowi, there are two kinds of the connotative meanings of positive and negative connotation connotation, and there are seven words and phrases connotative meaning in the text of a speech the president Joko Widodo.
Penerapan Think Pair Share dalam Menulis Teks Deskripsi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Veni Nurpadillah; Tato Nuryanto
Indonesian Language Education and Literature Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v5i2.6369

Abstract

Writing description text is a language skill that students must master. This is in line with the implementation of the 2013 curriculum for seventh-grade junior high school. Based on the 2013 curriculum it is stated that the learning objectives in writing description text by adjusting core competencies and basic competencies. Core competencies are trying, processing, and serving, according to the material being studied. The core competencies are divided into several basic competencies including understanding verbal and written descriptive texts. The results of this study show, (1) The application of Think Pair Share learning models are effectively used in writing description texts in grade VII students. (2) Writing a description text using the Think Pair Share model can increase student activity. The research method used was a quasi-experimental method and the population of VII grade students of SMPN 1 Ciawigebang.Menulis teks deskripsi merupakan keterampilan bahasa yang harus dikuasai siswa. Hal tersebut sejalan dengan penerapan kurikulum 2013 SMP kelas VII.Berdasarkan Kurikulum 2013 disebutkan, bahwa tujuan pembelajaran dalam kegiatan menulis teks deskripsi dengan menyesuaikan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi inti yaitu mencoba, mengolah dan menyaji, sesuai materi yang dipelajari. Kompetensi inti tersebut terbagi dalam beberapa kompetensi dasar diantaranya yaitu memahami teks deskriptif secara lisan maupun tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) Penerapan model pembelajaran Think Pair Share efektif digunakan dalam menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII. (2) Menulis teks deskripsi dengan menggunakan model Think Pair Share dapat membuat keaktifan siswa meningkat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dan populasinya siswa kelas VII SMPN 1 Ciawigebang.
TINDAK TUTUR DIREKTIF MAHASISWA MILENIAL DAN DOSEN DALAM GRUP WHATSAPP Veni Nurpadillah
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 1, No 2 (2019): JULI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.537 KB) | DOI: 10.29300/disastra.v1i2.1899

Abstract

Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik lain, tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang berpotensi mengancam citra diri pelaku tutur. Keterancaman ini dapat tertuju, baik kepada penutur maupun mitra tutur. Citra diri penutur dapat jatuh jika perintahnya tidak diperhatikan oleh mitra tutur, tuturan tidak hanya didengar secara verbal, tuturan direktif juga dapat terlihat melalui percakapan melalui whatsapp. Percakapan mahasiswa generasi milenial terhadap dosen dapat diketahui dalam grup whatsapp yang didalamnya beranggotakan mahasiswa milenial dan dosen. Mahasiswa milenial merasa lebih nyaman jika bertukar informasi di grup whatsapp karena lebih cepat. Dosen juga merasa lebih efektif membagikan informasi, memberi tugas karena akan terbaca oleh semua mahasiwa. Sehingga dari grup whatsapp tersebut dapat terlihat tindak tutur direktif dari dosen maupun mahasiswa.
ASPEK SEMANTIK PADA GRAFITI BAK TRUK DI REST AREA PENGGUNG KOTA CIREBON SERTA IMPLIKASINYA BAGI PERKULIAHAN Veni Nurpadillah; Heru Susanto; Dian Aristia
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Number 1 July 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v4i1.2289

Abstract

This study examines the semantic meaning of truck bed graffiti on. This research uses descriptive qualitative analysis method. Based on the type of semantic meaning, the graffiti on the back of the truck is dominated by lexical meanings. Based on the presence or absence of referentials, the graffiti on the back of the truck is dominated by referential meanings. Based on the absence of taste values, the graffiti on the back of the truck is dominated by the type of denotative meaning. Based on the determination of the meaning, the graffiti on the back of the truck in the Penggung Rest Area in Cirebon City is dominated by the type of meaning of the word. Based on the relationship between the meaning of one word and another, the graffiti on the back of the truck is dominated by the type of conceptual meaning.
Representasi Kekuasaan dan Solidaritas Pada Tuturan Informal Masyarakat Multietnis (Representation of Power and Solidarity in Informal Speech of Multiethnic Society) Heru Susanto; Veni Nurpadillah
Indonesian Language Education and Literature Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v7i2.7949

Abstract

The purpose of this study is research aims to reveal how the representation of superiority and solidarity in conversations occurs. The data of this research is collected through two methods which are, the listening and speaking methods. The listening data uses a basic technique, which is the tapping technique. The advanced technique of the listening method in this research is the “free to listen bound to speak”, partnering and recording technique. Next is the speaking method. It uses face-to-face speaking techniques, recording techniques, and writing techniques. To analyze the data of this research, an equivalent method is used, with another language as the determining instrument. The result of the analysis of the representation of superiority and solidarity in informal conversations of multilingual communities in STKIP Singkawang, West Kalimantan is as follows. The representation of superiority is divided into four parts: greeting words, imperative words, conversational domination, and conversational code usage. Whereas the representation of solidarity shows the usage of greeting words, imperative words, and conversational code usage. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana representasi unsur kekuasaan dan solidaritas dalam wacana percakapan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik dasar, yaitu teknik sadap. Teknik lanjutan dari metode simak dalam penelitian ini adalah simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Selanjutnya, untuk metode cakap menggunakan teknik dasar, yaitu teknik pancing. Teknik lanjutan dari metode cakap, yaitu teknik cakap semuka, teknik rekam dan teknik catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan alat penentu adalah bahasa lain. Hasil analisis mengenai representasi kekuasaan dan solidaritas pada tuturan informal masyarakat multilingual di STKIP Singkawang Kalimantan Barat adalah sebagai berikut. Representasi kekuasaan terbagi menjadi empat bagian, yaitu penggunaan kata sapaan, penggunaan kata perintah, dominasi percakapan, dan penggunaan kode tutur. Sementara representasi solidaritas ditunjukkan dengan penggunaan kata sapaan, penggunaan kata perintah, dan penggunaan kode tutur.
Optimalisasi “Sepeda Pustaka” dalam Meningkatkan Budaya Literasi Siswa Sekolah Dasar Veni Nurpadillah; Rianto Rianto; Muhammad Assegaf; Khawa Qibulama’a
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10817

Abstract

Pengabdian ini dilaksanakan untuk menunjang program literasi yang diusung oleh pemerintah. Berdasarkan data PISA (Program for International Student Assesment), kemampuan literasi dan numerasi Indonesia cenderung stagnan dan menduduki peringkat kedua dari bawah. Kami juga mengamati keadaan pasca pandemi ini bahwa tingkat literasi terlihat sangat rendah untuk siswa SD dikarenakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan program sepeda pustaka untuk meningkatkan tingkat literasi dikalangan siswa SD, khususnya di sekolah Dasar Negeri Tegalgubug Kabupaten Cirebon. Subjek dampingan yang dipilih, yaitu SD Negeri 1 Tegalgubug yang berada di Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini adalah dengan menggunakan pendekatan klasikal dan individual. Kami berharap setelah kegiatan sosialisasi kepada para siswa SD mengenai pentingnya membaca atau budaya literasi, minat baca para siswa akan tumbuh dan dapat ikut melestarikan budaya membaca. Pihak sekolah juga menandatangani MoU dengan sepeda pustaka. Kami harap setelah terjalinnya kerjasama antara sepeda pustaka dengan SDN 1 Tegal Gubug, budaya membaca pada siswa SD dapat meningkat secara signifikan.
STUDI KASUS GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI KABUPATEN TEGAL KARASIDENAN PEKALONGAN Shintia Dwi Alika; Veni Nurpadillah; Kurnia Dewi Nurfadilah
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 29, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.614 KB) | DOI: 10.24235/ath.v29i1.5038

Abstract

AbstrakKemampuan literasi yang tinggi dapat mendorong perkembangan kearah tingkatan yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, banyak negara khususnya yang sedang membangun dan berkembang menjadikan literasi sebagai agenda utama pembangunan yang banyak menelan biaya. Signifikasi literasi ternyata belum mampu memberikan kesadaran bagi berbagai pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk segera bergegas meningkatan penguasaan literasi keilmuan masyarakatnya. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melihat dan menganalisis kegiatan literasi di lingkungan Sekolah Menengah Atas di Karesidenan Pekalongan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan fokus utama penelitian ini adalah gerakan literasi sekolah yang dilakukan di SMA Negeri 2 Slawi yang berada di Kabupaten Tegal. Penelitian melibatkan 50 siswa kelas XII SMA, yang terdiri dari 25 siswa kelas XII IPA dan 25 siswa kelas XII IPS.Sumber data penelitian ini adalah dokumentasi, hasil angket dan persepsi guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Slawi, sekolah tersebut belum melaksanakan kegiatan literasi sekolah. Karena tidak semua siswa dan gurunya mengetahui gerakan tersebut. Akan tetapi minat membaca dan menulis siswanya sudah cukup baik.Kata Kunci        : Gerakan Literasi Sekolah, Literasi Keilmuan, Studi Kasus AbstractHigh literacy skills can encourage development towards higher levels. Therefore, many countries, especially those that are growing and developing, make literacy the main agenda of development that costs a lot. The significance of literacy has not been able to provide awareness for various parties involved in the world of education to immediately rush to increase the mastery of scientific literacy of their society. This encourages researchers to see and analyze literacy activities in high school environment in Pekalongan countSy, using qualitative research methods and the main focus of this research is the school literacy movement carried out in 2 Slawi Public High Schools in Tegal Regency. This research involved 50 senior high school students of class XII, consisting of 25 students of class XII IPA and 25 students of class XII IPS. The data sources of this study were documentation, questionnaire results and perceptions of teachers and students. Based on the results of observations in SMA 2 Slawi, the school has not implemented school literacy activities. Because not all students and teachers know the movement however students interest in reading and writing students is quite good.Keywords: School Literacy Movement, Scientific Literacy, Case Study
ANALISIS KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA MELALUI MEDIA YOUTUBE Tati Sri Uswati; Rahayu Pristiwati; Veni Nurpadillah
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 Number 1 July 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v5i1.2843

Abstract

This research, entitled Analysis of Students' Speaking Ability through Youtube Media, aims to see students' speaking skills by utilizing social media, especially YouTube in the lecture process. Lecturers initiate to use youtube media, this aims to create an atmosphere that allows students to practice directly using spoken language, as well as a form of motivation so that students can improve their speaking skills. This research is qualitative research. The source of the data in this study is a video uploaded via YouTube as a result of the civil service course assignment. The results of this study The use of YouTube media in lecture activities, especially in civility courses, can motivate students to improve speaking skills. Currently, the influence of mass media, especially YouTube, on students is quite large. This can be seen from several student recognitions, namely they become more enthusiastic and creative in doing assignments.
Kesalahan Fonologi pada Keterampilan Membaca Pemelajar BIPA di Universitas Rajabhat Songkhla Thailand Ekawati, Tatik; Nurpadillah, Veni
Indonesian Language Education and Literature Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v9i2.16590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan fonologis yang terjadi saat pemelajar Bahasa Indoneisia bagi Penutur Asing (BIPA) di Universitas Rajabhat Songkhla ketika melakukan kegiatan keterampilan membaca. Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari berbagai dokumen audio, peristiwa, dan informan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui teknik dasar simak bebas libat cakap (SBLC) dan wawancara. Teknik cuplikan data yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi teori dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kesalahan berbahasa yang dipadukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini terdapat tiga jenis jenis kesalahan tataran fonologi, yaitu perubahan fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem. Implikasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar pada mata kuliah BIPA dan fonologi.Phonological Errors on the Reading Skills of BIPA Learners at Rajabhat Songkhla University, ThailandThis research aims to analyze phonological errors that occur when Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) students at Rajabhat Songkhla University when carrying out reading skills activities. This research is a qualitative descriptive study. The data used in this research consists of various audio documents, events and informants. The data collection method used was through basic techniques of free-involved listening (SBLC) and interviews. The data sampling technique used is a purposive sampling technique. Testing the validity of the data in this research was carried out using the method of theoretical triangulation and data source triangulation. The data analysis technique used is a language error analysis technique combined with data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this research show three types of phonological level errors, namely phoneme changes, phoneme deletions and phoneme additions. The implications of the results of this research can be used as teaching material in BIPA and phonology courses.