Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI TENTANG ASPEK POLITIK DAN EKONOMI PADA INDUSTRI PERBUKUAN DI JAWA BARAT (JABAR) Neneng Komariah; Edwin Rizal; Ute Khadijah
Sosiohumaniora Vol 5, No 1 (2003): SOSIOHUMANIORA, MARET 2003
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v5i1.5276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek politik dan ekonomi pada industri perbukuan di Jawa Barat yang dikaitkan dengan kondisi perbukuan, segmen pasar (potential book market), kecenderungan pembajakan buku serta kendala-kendala yang dihadapi para penerbit buku di Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan yang menjadi populasinya adalah para penerbit buku anggota IKAPI wilayah Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi perbukuan yang ada di Jawa Barat ditinjau dari aspek politik telah mengalami banyak perubahan antara lain dengan adanya kebijakan pemerintah dalam penerbitan buku-buku paket yang tidak lagi menggunakan penerbit pemerintah seperti balai pustaka sebagai penerbit tunggal, namun juga telah melibatkan beberapa penerbit swasta melalui seleksi yang terbuka. Ditinjau dari aspek ekonominya kondisi perbukuan di Jawa Barat yang merupakan lingkaran kedua pada kelompok penerbitan buku di Indoensia, mempunyai interaksi yang cukup tinggi baik ditinjau dari interaksi bisnis, interaksi editorial maupun dari aspek dalam hal pemasaran buku. Segmen pasarnya (potential book market) dapat dibagi menjadi empat kelompok yakni kelompok masyarakat pelajar mulai SD sampai SLTA; kelompok masyarakat perguruan tinggi; kelompok masyarakat umum serta kelompok masyarakat keagamaan. Kecenderungan pembajakan buku di Jawa Barat masih tetap terjadi. Hal ini antara lain disebabkan oleh faktor ketersediaan (availability), terutama untuk buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit buku di luar wilayah Jawa Barat. Kendala-kedala yang dihadapi para penerbit buku di Jawa Barat dalam menjalankan usahanya ialah dikarenakan faktor permodalan, serta lemahnya sumber daya. Kata kunci : Buku, Penerbitan
PENDIDIKAN LITERASI LINGKUNGAN SEBAGAI PENUNJANG DESA WISATA AGRO KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Neneng Komariah; Pawit M Yusup; Encang Saepudin; Saleha Rodiah
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.648 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i2.14781

Abstract

ABSTRACT Paledah Village, Padaherang District Pangandaran Regency is one of the villages being developed into an agro tourism village. Therefore, environmental maintenance efforts need to be done by all levels of society, because the natural environment which still original and distinctive is an asset for the tourist village. One effort that can be done is   environmental literacy education that can be given to all levels of society including children. It will make the children   understand the importance of environmental maintenance early on. The target audience of this PKM activities are teachers of PAUD and Posyandu cadres in Padaherang Sub-district. They will become facilitators of environmental literacy education and environmental preservation models for children and communities in their respective areas. This PKM activity aims to provide knowledge insight and create awareness on posyandu cadres and PAUD teachers about the importance of environmental literacy education and become human literate environment. The method used in the form of counseling covering three main topics are   environment and village tourism, environmental literacy education for children, and  environmental health. Based on the post-test and monitoring and evaluation that have been done, it can be seen that the   participants have understood the importance of environmental maintenance. PAUD teachers have conducted environmental literacy education on their students, and posyandu cadres have spread their knowledge in their respective working areas.ABSTRAKDesa Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu desa yang sedang dikembangkan menjadi desa wisata agro. Oleh karena itu upaya pemeliharaan lingkungan perlu dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, karena lingkungan alam yang masih asli dan khas merupakan asset bagi desa wisata. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pendidikan literasi lingkungan yang dapat diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk anak-anak, agar mereka  memahami pentingnya pemeliharaan lingkungan sejak dini. Khalayak sasaran kegiatan PKM ini adalah guru-guru PAUD dan para kader Posyandu di Kecamatan Padaherang, agar mereka menjadi fasilitator pendidikan literasi lingkungan dan model pemelihara lingkungan bagi anak-anak dan komunitas yang ada di wilayahnya masing-masing. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan menciptakan kesadaran pada para kader posyandu dan guru-guru PAUD  tentang pentingnya  pendidikan literasi lingkungan dan menjadi manusia yang literat lingkungan.  Metode yang digunakan berupa penyuluhan yang meliputi tiga topik utama, yaitu: tentang lingkungan dan desa wisata,  pendidikan literasi lingkungan untuk anak, dan  tentang kesehatan lingkungan. Berdasarkan post-test serta monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa  peserta penyuluhan telah memahami pentingnya pemeliharaan lingkungan. Para guru PAUD telah melakukan pendidikan literasi lingkungan  pada anak didiknya, dan para kader posyandu telah menyebarkan pengetahuannya di wilayah kerjanya masing-masing.     
DISEMINASI INFORMASI PEDULI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DESA PALEDAH KABUPATEN PANGANDARAN Neneng Komariah; Pawit M. Yusup; Encang Saepudin; Saleha Rodiah
Dharmakarya Vol 9, No 1 (2020): Maret, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i1.19468

Abstract

Daerah perkebunan dan perhutanan bisa menjadi tujuan wisata baru yang menawarkan keindahan alam dan pendidikan. Selain itu, dengan berkembangnya agrowisata di satu daerah tujuan wisata akan memberikan manfaat untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Agar potensi wisata alam dapat terus dipertahankan dan diwariskan pada generasi di masa mendatang, diperlukan usaha dan kerjasama masyarakat sekitar untuk terus melestarikan alam serta kekhasannya. Salah satunya dengan diseminasi informasi peduli lingkungan pada masyarakat Desa Paledah Kabupaten Pangandaran. Metode pelaksanaan PPM ini dilakukan dengan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan oleh aparatur desa, pengembang desa agrowisata, para kader PKK, guru PAUD dan tim pelaksana PPM. Dari FGD tersebut dihasilkan upaya diseminasi berupa buku panduan dan infografis mengenai informasi peduli lingkungan. Upaya ini dilakukan agar masyarakat Desa Paledah memiliki sikap peduli lingkungan yang dapat terlihat dari perilaku sehari-hari dengan selalu menjaga kebersihan, aktif kerja bakti, hemat air dan energi.
WORKSHOP PEMASARAN ONLINE PRODUK INDUSTRI KEREATIF MELALUI MEDIA SOSIAL DI KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA - Prijana; Neneng Komariah; Iwan Koswara; Andri Yanto
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.078 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i3.14832

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian kami dalam Hibah PUPT Tahun 2017 yang berjudul “Eksplorasi Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Jaringan Informasi Komunitas Industri Kreatif Dalam Mengatasi Kemiskinan” menunjukkan hasil bahwa belum optimalnya kegiatan promosi produk yang para pelaku industri kreatif terutama usaha kuliner. Oleh karena itu, kami berupaya untuk memberikan peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam mempromosikan produk yang mereka miliki. Tim kami memberikan pelatihan kepada 17 orang peserta terkait bagaimana mempromosikan produk industri kreatif kuliner berbasis online menggunakan media sosial yang sangat mudah digunakan dengan investasi yang tidak besar namun memiliki dampak yang luas. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan malasah tersebut adalah melalui pelatihan dan pendampingan bagaimana melakukan promosi produk melalui media sosial. Hasil dari kegiatan adalah adanya peningkatan pemahaman tentang pentingnya promosi dalam kegiatan industri kretif kuliner serta dampak dari adanya promosi menggunakan media sosial terutama menggunakan media facebook, serta para peserta dapat mempraktikkan dan membuat media promosi produk melalui facebook sebagai bagian dari kemampuan dan keterampilan praktis tentang promosi melalui media sosial dengan menggunakan perangkat telepon pintar yang terkoneksi internet dari para pelaku usaha disertai dengan bentuk pengemasan produk untuk dimuat di media sosial.
Community-based Empowerment: Unveiling patron-client Patterns in Voluntary Trader Partnerships for Enhanced Production in Desa Kolot, Cikalong Tasikmalaya Prijana, Prijana; Iwan Koswara; Neneng Komariah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2023.072-01

Abstract

Enhancing production activities in Desa Kolot, Cikalong Tasikmalaya is achieved through mutually beneficial partnerships among traders, exemplifying a community-driven empowerment model. This approach is introduced as a response to counter the negative perceptions associated with interventionist empowerment strategies implemented by head of village. The objective of this research is to uncover the interconnected pattern involving traders with ample capital collaborating with those lacking financial resources. Employing a qualitative methodology with a phenomenological approach, the data analysis utilizes the patron-client theory. The study identifies the effectiveness of an empowerment model that optimizes the local potential of traditional snack production, deeply rooted in the community’s traditions. The empowerment mechanism is executed through voluntary connections established between major traders providing capital and smaller traders contributing culinary products. Small traders, as beneficiaries, get provision of materials, production tools, and skill enhancements offered by larger traders. Similarly, major traders benefit by gaining access to a market for the product of culinary, thereby expanding their customer base. These personal, voluntary, and tradition-bound relationships reflect dyadic connections characterized by an imbalance, potentially leading to domination and exploitation.