Selfius P.N Nainiti
Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok Tani Sayur Organik Melalui Pemanfaatan Bio Urine Sapi Di Desa Netpala Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan. Studi Kasus Kelompok Tani Binaan Taman Teknologi Pertanian Mollo Yohanis Bulu; Charles Kapioru; Selfius P.N Nainiti
Buletin Ilmiah Impas Vol 19 No 3 (2018): Edisi Desember
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.479 KB) | DOI: 10.35508/impas.v20i1.646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana: (1) Tingkat berdayaan petani binaan Taman Teknologi Pertanian (TTP) Mollo dalam mengadopsi teknologi pemanfaatan bio urine sapi di Desa Netpala. (2) Tingkat keberhasilan TTP Mollo dalam membina usaha petani sayur organik terhadap pemanfaatan bio urine sapi di Desa Netpala. (3) Tingkat keberhasilan TTP Mollo dalam membina modal petani dalam penggunaan teknologi pemanfaatan bio urine sapi di Desa Netpala. (4) Tingkat keberhasilan TTP Mollo dalam membina kelembagaan petani dalam penggunaan teknologi pemanfaatan bio urine sapi di Desa Netpala Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Penentuan lokasi di lakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu Desa Netpala Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani sayur yang mengelola bio urine sapi yaitu: kelompok tani Akar Mas, kelompok tani Bumi, kelompok tani Imanuel, kelompok tani Meo Eno, dan kelompok tani Tunas Baru dan yang beranggota 101 orang. Petani sampel ditentukan secara simple random sampling dengan rumus Slovin, sehingga diperoleh petani sampel sebanyak 50 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis rata-rata dan persentase dengan menggunakan pendekatan skala Likert. Hasil penelitian diketahui bahwa 80% responden tergolong pada usia dewasa produktif dan 20% usia non produktif (>55) tahun. pendidikan formal tergolong rendah (38%) dari total responden yakni hanya mengikuti pendidikan hingga tamat SD), pendidikan non formal (100%), dan luas lahan usahatani berada pada interval <0,5 Ha yakni 86%. Program pemberdayaan kelompok tani di Desa Netpala telah berhasil dalam mengadopsi teknologi pemanfaatan bio urine sapi, dan berada pada kategori “Tinggi” dengan skor rata-rata 89,23% . Usaha petani di Desa Netpala meningkat dengan menerapkan teknologi pemanfaatan bio urine sapi dan berada pada kategori “Tinggi” dengan skor rata-rata 85,50%. Modal petani di Desa Netpala bertambah dengan menerapkan teknologi pemanfaatkan bio urine sapi dan berada pada kategori “Tinggi” dengan skor rata-rata 87,56%. Kelembagaan petani di Desa Netpala meningkat dengan menerapkan teknologi pemanfaatan bio urine sapi dan berada pada kategori “Tinggi” denga skor rata-rata 86,60%. ABSTRACT This study aims to find out how: (1) The level of farmers empowerment of Agricultural Technology Park Construction (TTP) Mollo in adopting the technology of cattle bio-urine cattle in Netpala Village. (2) The success rate of TTP Mollo in activity constucting of organic vegetable farmers toward the utilization of cattle bio-urine in Netpala Village. (3) The success rate of TTP Mollo in construction farmer's capital in the use of cattle bio urine technology in Netpala Village. (4) The success rate of TTP Mollo in construction the farmer institution in the use of cattle bio-urine technology in Netpala Village Study method which used was the survey method. The determination of location by purposive sampling namely Netpala Village, North Mollo Sub-district of South Central Timor Regency. The population of this study was all farmer who attached in vegetable farmer group which manage cattle bio-urine, sush as: Akar Mas farmer group, Bumi farmer group, Imanuel farmer group, Meo Eno farmer group and Tunas Baru farmer group with members of 101 person. Sample of farmer was simple random sampling determinated by Slovin formulas, untill obtained sample of farmer as many as 50 person. Data analysis which used in this study were qualitative descriptive analysis and average and persentage analysis by using Likert Scale approach. The results of the research showed that 80% of respondents were on productive age and 20% were non-productive age (> 55) years old. Formal education of farmers was categorized low (38%) with the total respondents only followed the education just until primary school, non-formal education (100%), and 86% of farmland area was at interval <0.5 Ha. The farmer group empowerment program in Netpala Village had been successful in adopting cattle bio-urine technology and it was in the "High" category with an average score of 89.23%. The farmers' business in Netpala Village increased because of the applying of cattle bio-urine and it was in the "High" category with an average score of 85.50%. The farmers' capital in Netpala Village increased because of applying of cattle bio-urine with the score was categorized in the "High" category with an average score of 87.56%. Institutional farmers in Netpala Village increased through applying the technology of cattle bio-urine was in the "High" category with an average score of 86.60%.
Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Tani Dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian, Di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang Yohanis Bili; Tomycho Olviana; Selfius P.N Nainiti
Buletin Ilmiah Impas Vol 19 No 3 (2018): Edisi Desember
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.841 KB) | DOI: 10.35508/impas.v20i1.649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasikan program-program penyuluhan pertanian yang telah dilaksanakan di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang, (2) Mengidentifikasikan Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Tani Dalam Perencanaan Programa Penyuluhan di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang, (3) Mengidentifikasikan kendala-kendala yang dihadapi anggota kelompok tani dalam perencanaan programa penyuluhan di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Lokasi sampel ditentukan secara purpossive sampling yaitu pada Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani yaitu Berkat bersama, Harapan, Biseli, Amtoas, Taleko monit, Ameko,Besla satu, Amkolo, Tunas baru, Besla dua, Amoki, dan Polok teno, yang berjumlah 290 orang. Petani sampel ditentukan secara simple random sampling dengan rumus Slovin sehingga diperoleh petani sampel sebanyak 290 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis rata-rata dan persentase dengan menggunakan pendekatan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,35% responden tergolong pada usia dewasa akhir (>50) tahun, pendidikan formal tergolong rendah (43,24% dari total responden yakni hanya mengikuti pendidikan hingga tamat SD), pendidikan non formal masih tergolong rendah (77,03%), dan luas lahan usahatani cukup besar yakni pada interval 0,5-1 ha (86,49%). Programa penyuluhan yang dilaksanakan di Desa Oelbiteno yakni programa peningkatan produksi padi ladang, dengan melihat potensi lahan kering dan rata-rata petani di lokasi penelitian berusahatani padi ladang. Tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam perencanaan program peningkatan produksi padi ladang di Desa Oelbiteno berada pada kategori “Tinggi”. Dimana patrisipasi petani dalam pengumpulan data berada pada kategori tinggi dan tingkat partisipasi petani dalam penyusunan konsep programa penyuluhan juga berada pada kategori tinggi. Kendala-kendala yang dihadapi oleh petani di lokasi penelitian yaitu rendanya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan petani. Dimana di lokasi penelitian rata-rata petani berpendidikan rendah, sehingga sulit dalam memberikan informasi mengenai keadaan yang mereka alami. Abstract This study purpose to: (1) Identify agricultural extension programs which already conducted at Oelbiteno Village Center Fatuleu Subdistrict of Kupang Regency, (2) Identify level participation of farmer group members in planning of agriculturalextension program at Oelbiteno Village, Center Fatuleu Subdistrict of Kupang Regency, (3) Idetify the obstacles faced farmer group member at Oelbiteno Village Center Fatuleu Subdistrict of Kupang Regency. The method study was survay. Sample location was purpossive sampling determining namely Oelbiteno Village, Center Fatuleu Subdistrict of Kupang Regency. The populasi in this study was all farmer which grouped in farmer groups namely Berkat Bersama, Harapan, Biseli, Amtoas, Taleko Monit, Ameko, Besla Satu, Amkolo, Tunas Baru, Besla Dua, Amoki, dan Polok Teno with the amount of 290 farmers. Sample of farmer was simple random sampling determination by using Slovin formula therefore obtained farmer sample asmany as 74 farmers. Data analysis in this study were qualitative descriptive, average and percentage analysis by using Likert Scale Approach. The result of study show that 51,35% respondent appertained on old ages (>50 years), appertained on low formal education (43,24% from the total of respondent who joined formal education untill pass from Elementary School), appertained on low non formal education (77,03%), and the wide of farming was big enough namely on interval of 0,5-1 Ha (86,49%). Extension program which already conducted at Oelbiteno Village namely program of increasing production of dryland paddy, by looking the potencial of dryland and the average of farmer cultivate dryland paddy in the study location. Participation level of farmer group member in planning program of production increasion of dryland paddy at Oelbiteno Village was on “High” category. It was looking from farmer participation on data collection appertained on high category and level participation of farmer on compiling estension draft program also on high category. The obstacles which faced by farmer in the location of study namely low experiance of knowledge, attitude, and farmer’s skill. In addition, farmer in the study location average own lowformal education, therefore they are difficult to inform their real codition.