Endang Tri Sulistyowati
Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN DENGAN PEMBAGIAN MASKER DAN PENYULUHAN KESEHATAN DI ASRAMA POLISI PINGIT Endang Tri Sulistyowati; Pritta Yunitasari; Hernawan Isnugroho
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang dari pengabdian masyarakat ini adalah Covid pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Kelompok lansia merupakan kelompok yang beresiko mengalami keparahan atau morbiditas dan mortalitas akibat penyakit covid-19. Hal ini dikarenakan lansia umumnya memiliki komorditas, seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit Diabetes Melitus, penyakit pernafasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Masih banyak lansia yang melakukan aktivitasnya di luar rumah tanpa memperhatikan protokol kesehatan contohnya tidak menggunakan masker saat di luar rumah. Metode yang dipergunakan pada pengabdaian masyarakat ini adalah pembagian masker, handsanitizer, sabun cuci tangan dan pemberian informasi terkait protokol kesehatan untuk pencegahan penyakit covid-19 dengan menggunakan stiker berisikan tentang protokol kesehatan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memperhatikan protokol kesehatan diawali dengan anlisa situasi lokasi kemudian mengumpulkan lansia dilanjutkan pemberian penyuluhan kesehatan serta pemberian masker, handsanitizer dan sabun cuci tangan secara gratis. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang protokol kesehatan dan pembagian masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan secara gratis.
Penerapan Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang terhadap Perubahan Halusinasi pada Pasien Halusinasi Pendengaran Anggita Rika Damayanti; Pritta Yunitasari; Endang Tri Sulistyowati; Novica Ariyanti Putri
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 1 (2024): Februari 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i1.2157

Abstract

Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa pada pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada, ditandai dengan perubahan persepsi sensori yaitu merasakan sensasi palsu berupa pendengaran, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghidungan. Angka kejadian halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta pada tahun 2022 didapatkan sebanyak 118 pasien dengan halusinasi. Mengimplementasikan penerapan terapi okupasi aktivitas waktu luang untuk menurunkan tanda dan gejala pada halusinasi pendengaran. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data dilaksanakan tanggal 13-18 Maret 2023. Metode pengumpulan data pada studi kasus ini yaitu wawancara dan observasi. Instrument yang digunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) terapi okupasi aktivitas waktu luang (membersihkan tempat tidur) Penerapan terapi okupasi aktivitas waktu luang selama 3 hari berturut-turut mampu menurunkan skot tanda dan gejala halusinasi dari 9 menjadi 3 dan penilaian skor AHRS 29 menjadi 12. Terapi okupasi aktivitas waktu luang dapat menurunkan tanda dan gejala pada pasien halusinasi pendengaran.
PENGARUH SELF HELP GROUP TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEPALA KELUARGA DENGAN PENDERITA DEPRESI Endang Tri Sulistyowati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v5i1.83

Abstract

Latar Belakang : Penanganan gangguan jiwa baik di rumah maupun di rumah sakit sampai saat ini belum memuaskan dan sangat bervariasi. Beberapa hal yang ditengarai menjadi penyebabnya adalah ketidaktahuan Kepala Keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh Self Help Group terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam mengambil Keputusan pada Kepala Keluarga dengan penderita depresi Subyek dan Metode : Penelitian ini adalah analitik eksperimental dengan desain Randomized Control Trial. Lokasi di Kecamatan Jetis dengan subyek adalah Kepala Keluarga dengan penderita depresi sebanyak 60 orang. Teknik pengumpulaan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi Square Hasil : Ada hubungan positif antara self help group dan pengetahuan, secara statistik signifikan (OR = 4.00, CI 95% = 1.37-11.70, p = 0.010). Ada hubungan positif antara self help group dan sikap, secara statistik signifikan (OR = 7.00, CI 95% = 1.38-35.48, p = 0.010) Kesimpulan : self help group signifikan terhadap pengetahuan dan sikap kepala keluarga
Penerapan Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran Dimas Agusta; Pritta Yunitasari; Istiqomah Istiqomah; Endang Tri Sulistyowati; Novica Ariyanti Putri
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2024
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v5i1.3182

Abstract

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana seseorang tidak mampu menerima stimulus sensorik pada panca indera dengan baik. Tanda dan gejala halusinasi contohnya adalah mendengar suara yang tidak nyata, curiga, khawatir, berbicara sendiri, dan tertawa sendiri. Angka kejadian Halusinasi di RSJ Ghrasia pada tahun 2022 sebanyak 118 orang. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi dengan terapi okupasi menggambar. Tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi setelah dilakukan terapi okupasi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran. Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif, subyek studi kasus diambil 1 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah SOP terapi okupasi menggambar, AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Metode pengumpulan data dengan dilakukan dengan wawancara, observasi, penerapan terapi okupasi menggambar, evaluasi, dan dokumentasi. Penerapan terapi okupasi menggambar dilakukan pada 1 responden yaitu Ny. S. Sebelum dilakukan terapi pasien mendapat skor AHRS 24, dan skor 9 pada observasi tanda gejala halusinasi. Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil pasien skor AHRS 17, dan skor 3 pada observasis tanda dan gejala halusinasi. Terapi okupasi menggambar dapat menurunkan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi pendengaran.
Penerapan Terapi Musik Mozart pada Pasien Halusinasi Pendengaran Nurul Marjanah; Endang Tri Sulistyowati
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3181

Abstract

Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa yang dialami pasien dengan adanya perubahan persepsi sensori, dan merasakan sensasi palsu seperti suara, penglihatan, pengecapan, perabaan dan penciuman. Tanda dan gejala yang dialami pasien haluninasi yaitu berbicara sendiri, berbicara kacau dan kadang tidak rasional, tertawa sendiri tanpa alasan, ketakutan, ekspresi wajah yang tegang dan bermusuhan, penarikan dan penghindaran diri dari orang lain. Tujuan: Mengimplementasi penerapan terapi musik mozart pada pasien halusinasi pendengaran di bangsal sembodro RSJ GRHASIA Yogyakarta. Metode : Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif subyek studi kasus diambil 1 responden dengan kriteria inklusi, instrument yang digunakan adalah SOP penerapan terapi musik klasik mozart dan lembar penilaian AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), metode pengumpulan data dengan wawancara dan lembar penilaian tanda dan gejala halusinasi. Hasil : Penerapan terapi musik klasik mozart dilakukan pada 1 responden yaitu Ny B yang di dapatkan skor AHRS sebelum diberi terapi berjumlah 28, setelah diberi terapi turun menjadi 15. Penilaian tanda dan gejala halusinasi didapatkan skor 7 pada hari pertama dan hari terakhir 2. Kesimpulan: Terapi music klasik Mozart efektif dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran.
Kondisi Kesehatan Mental Remaja Pritta Yunitasari Sari; Endang Tri Sulistyowati; Istiqomah Istiqomah; Elisabeth Iswantingsih; Hernawan Nugroho
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5200

Abstract

Remaja adalah suatu masa perkembangan dalam diri manusia yang memiliki tiga aspek, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi yang memiliki batasan usia 10-20 tahun. Upaya Kesehatan Remaja meliputi perkembangan positif, pencegahan kecelakaan, pencegahan kekerasan, kesehatan reproduksi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan penyakit tidak menular, gizi dan aktifitas fisik; kesehatan Jiwa; dan kesehatan remaja pada situasi krisis. Remaja juga perlu memiliki kesehatan mental dan emosional yang baik, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mengetahui kondisi kesehatan mental remaja di dusun Pelem, Sleman. Yogyakarta dan mengetahui karakteritik remaja yang mengalami gangguan mental di dusun Pelem, Sleman. Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakana adalah cross sectional study atau studi potong silang dengan rancangan penelitian yang pengukuran observasi subyek hanya dilakukan satu waktu saja, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Desember di wilayah dusun Pelem, Sleman. Angka kejadian remaja yang mengalami gangguan mental di dusun Pelem, Sleman sebanyak 5,7 persen dan karakteristik tidak berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja. Mengembangkan kerjasama sekolah dan Puskesmas untuk melakukan deteksi dini kesehatan mental siswa/remaja secara berkala dan memberikan terapi kepada siswa/remaja yang mengalami masalah gangguan mental.
UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN DENGAN PEMBAGIAN MASKER DAN PENYULUHAN KESEHATAN DI ASRAMA POLISI PINGIT Endang Tri Sulistyowati; Pritta Yunitasari; Hernawan Isnugroho
BINAKES: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Binakes
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/binakes.v1i2.429

Abstract

Covid pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Kelompok lansia merupakan kelompok yang beresiko mengalami keparahan atau morbiditas dan mortalitas akibat penyakit covid-19. Hal ini dikarenakan lansia umumnya memiliki komorditas, seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit Diabetes Melitus, penyakit pernafasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Masih banyak lansia yang melakukan aktivitasnya di luar rumah tanpa memperhatikan protocol Kesehatan contohnya tidak menggunakan masker saat diluar rumah. Program Studi Promosi Kesehatan Sarjana Terapan Poltekkes Karya Husada Yogyakarta turut berperan serta membantu pemerintah dalam bidang Kesehatan yang ditunjukkan bagi masyarakat yang terdampak akibat pandemic virus corona ini. Pengabdian bagi masyarakat ini dilaksanakan di Asrama polisi pingit Jl.Kyai Mojo No.3, dengan sasaran para lansia berjumlah 25 orang, pengabdian yang dilakukan berupa pembagian masker gratis dan pemberian informasi terkait protokol Kesehatan untuk mencegah penyakit covid-19.