Istiqomah Istiqomah
Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOLUS PER AQUA (SPA) BABY SEKEDAR TREN ATAU BERMANFAAT UNTUK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI Siti Maryati; Istiqomah Istiqomah; Elisabeth Iswantiningsih; Budi Punjastuti
Journal of Nursing and Health Vol. 6 No. 2 (2021): Journal Of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v6i2.145

Abstract

Pijat bayi merupakan therapi sentuh yang telah ada sejak zaman dulu, kini menjadi sebuah tren baru dalam merawat bayi untuk meningkatkan pertumbuhan bayi. Metode ini kemudian dikembangkan dengan Solus Per Aqua (SPA) bayi yang berarti “Sehat Melalui Air”. Kondisi yang ada dimasyarakat Pijat bayi dilakukan oleh tukang pijat (dukun) bayi, kadang mengakibatkan perdarahan intrakranial, hematom di ekstremitas dan terjadi ileus Metode Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimental. Kelompok eksperimen adalah Bayi yang diberi intervensi SPA sedangkan Kelompok Kontrol adalah Bayi diberi intervensi Pijat bayi saja. Sample dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 0-24 bulan.. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Mann Withney Test menunjukkan bahwa : 1) tindakan SPA lebih efektif meningkatkan berat badan dari pada tindakan pijat (sig 0,004), 2) tindakan SPA lebih efektif meningkatkan panjang badan dari pada tindakan pijat (sig 0,016), 3) ada pengaruh SPA terhadap perkembangan personal sosial (sig 0,039), 4) tidak ada pengaruh SPA terhadap Perkembangan Motorik Halus (sig 0,542), 5) tidak ada pengaruh SPA terhadap perkembangan Bahasa (sig 0,099), 6) tidak ada pengaruh SPA terhadap perkembangan motorik kasar (sig 0,269). Kesimpulan Intervensi Solus Per Aqua (SPA) efektif dapat meningkatkan pertumbuhan Berat Badan dan Panjang Badan, namun kurang efektif meningkatkan perkembangan bayi
Implementasi Mobilisasi Dini untuk Meningkatkan Peristaltik Usus Pasien Post Laparatomi atas Indikasi Kista Ovarium Dea Paramitha; Pritta Yunitasari; Siti Maryati; Budi Punjatuti; Istiqomah Istiqomah
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 4 No 2 (2023): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2023
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v4i2.1940

Abstract

Gangguan kesehatan sistem reproduksi yang sering terjadi pada wanita adalah kista ovarium. Angka kejadian kasus kista ovarium di ruang Bougenvile 2 RSUP Dr. Sardjito adalah 79 kasus. Pada penderita kista ovarium yang telah menjalani operasi pembedahan laparatomi pasti mengalami gangguan pada peristaltik usus. Salah satu tindakan nonfarmakologis yang dapat dilakukan adalah dengan mobilisasi dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan pemberian mobilisasi dini untuk meningkatkan peristaltik usus pada pasien post laparatomi atas indikasi kista ovarium. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Subyek penelitian yang diambil adalah 1 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrument yang digunakan adalah SOP mobilisasi dini, SOP pengukuran peristaltik usus, lembar observasi peningkatan peristaltik usus. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, pengukuran, wawancara dan studi dokumentasi. Sebelum dilakukan mobilisasi dini peristaltik usus pasien post laparatomi masih dibawah nilai normal yaitu 1 x/menit, dan setelah dilakukan mobilisasi dini selama 3 hari terjadi peningkatan peristaltik usus menjadi 21 x/menit. Penerapan mobilisasi dini pada pasien post laparatomi dapat meningkatkan peristaltik usus pasien di ruang Bougenvile 2 RSUP Dr. Sardjito.
Penerapan Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran Dimas Agusta; Pritta Yunitasari; Istiqomah Istiqomah; Endang Tri Sulistyowati; Novica Ariyanti Putri
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2024
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v5i1.3182

Abstract

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana seseorang tidak mampu menerima stimulus sensorik pada panca indera dengan baik. Tanda dan gejala halusinasi contohnya adalah mendengar suara yang tidak nyata, curiga, khawatir, berbicara sendiri, dan tertawa sendiri. Angka kejadian Halusinasi di RSJ Ghrasia pada tahun 2022 sebanyak 118 orang. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi dengan terapi okupasi menggambar. Tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi setelah dilakukan terapi okupasi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran. Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif, subyek studi kasus diambil 1 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah SOP terapi okupasi menggambar, AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Metode pengumpulan data dengan dilakukan dengan wawancara, observasi, penerapan terapi okupasi menggambar, evaluasi, dan dokumentasi. Penerapan terapi okupasi menggambar dilakukan pada 1 responden yaitu Ny. S. Sebelum dilakukan terapi pasien mendapat skor AHRS 24, dan skor 9 pada observasi tanda gejala halusinasi. Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil pasien skor AHRS 17, dan skor 3 pada observasis tanda dan gejala halusinasi. Terapi okupasi menggambar dapat menurunkan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi pendengaran.