Aritonang, Netty Jojor
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP pH SALIVA PADA SISWA-SISWI SD NEGERI 024761 KECAMATAN BINJAI UTARA TAHUN 2014 Rosma, Manta; Aritonang, Netty Jojor
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.126 KB)

Abstract

Teh hijau mengandung polyphenol, theofilin, tannin, katekin , serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo,fluoride. Kandungan polyphenol dan katekin yang tekandung dalam teh mengurangi plak dan produksiasam oleh bakteri Streptococcus Mutans yang menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Tujuanpenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap pH salivapada siswa/i SD Negeri 024761 Kecamatan Binjai Utara Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian analitik. Metode yang digunakan quaisi experiment, rancangan dalam penelitian ini adalahpre-test and post-test. Adapun cara pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, menggunakan siswa/ikelas V SDN 024761 Kecamatan Binjai Utara sebanyak 30 orang siswa/i, dengan menggunakan test PaperDental Saliva pH Indikator Untuk mengetahui kriteria asam. Penelitian ini menggunakan uji Wilcon SignedRank Test Hasil penelitian dikutahui terjadi perubahan kriteria pH saliva yaitu asam dari 80% menjadi 0%,netral dari 20% menjadi 43,33% dan basa dari 0% menjadi 56,66%. Menunjukkan bahwa ada pengaruhberkumur dengan larutan teh hijau terhadap pH saliva. Hasil uji statistik dengan mengunakan WilcoxonSigned Rank Test dihasilkan nilai signifikasi 000 (2-tailed) <0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.Disarankan kepada siswa untuk berkumur menggunakan larutan teh hijau sebagai alternatif tindakanpencegahan terjadinya karies.
GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BONEKA JARI DAN TANPA ALAT PERAGA DALAM PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATANGIGI DAN MULUT SISWA/I KELAS IVSDNEGERI 101832 PANCUR BATUKECAMATAN PANCUR BATU Aritonang, Netty Jojor; Siahaan, Yenny Lisbeth
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.308 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i2.1134

Abstract

Health education is one of the health education activities, carried out by spreading a message, instilling confidence with the aim that the community aware, know, understand, and want to do a suggestion related to health. Counseling can be done by the method of storytelling, assisted by finger puppet props. This study aims to determine the level of knowledge of students about oral health through counseling - using and without finger puppets. This research is a descriptive study with survey method which examines 36 samples. Data is collected through a questionnaire filled out by students, which is then processed using a frequency distribution table Through the results of the study, the following data are known: the score of knowledge level after counseling without teaching aids is 4 students (22%) in the good category, 14 students (78%) in the medium category, and no students in the bad category; after giving information with finger puppets props changes, 15 students (83%) in the good category, 3 students (17%) in the medium category, and no students in the bad category. This study concludes that counseling with the use of finger puppets is very effective, characterized by an increase in knowledge through this extension method.
PERBEDAAN PENURUNAN INDEKS PLAK MENYIKAT GIGI DENGAN TEKNIK BASS DAN ROLL PADA SISWA/I SMP SWASTA GAJAH MADA MEDAN KELAS VII TAHUN 2016 Netty Jojor Aritonang
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.509 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.43

Abstract

Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan penurunan indeks plak antara siswa yang menyikat gigi dengan teknik bass dan teknik roll. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik menggunakan metode eksperimen dengan rancangan Pre-test Dan Post-test Only Group Design tanpa replikasi. Penelitian ini dilakukan pada siswa/i SMP Swasta Gajah Mada Medan Kelas VII Tahun 2016 berjumlah 30 orang dengan pengambilan sampel secara random sampling. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa tentang penurunan indeks plak me nyikat gigi dengan teknik bass dan roll. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa p < 0,005 maka hipotesis nol (H0) ditolak, yang berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan teknik bass maupun roll terhadap penurunan indeks plak. Sedangkan hasil t-Test independent dengan Equal varians assumed adalah 0,291 dengan probabilitas (Sig) =0,594. Melalui uji levene didapatkan nilai p (Sig) 0,305. Berarti varian kedua kelompok adalah sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada alpha 5% tidak ada perbedaan signifikan rata-rata antara menyikat gigi dengan teknik bass dan roll.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KARYAWAN KILANG PAPAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI PT HIDUP BARU KOTA BINJAI TAHUN 2014 Netty Jojor Aritonang
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.51 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i1.70

Abstract

Occupational health and safety is an attempt to guarantee safety and improve the health standard of workers by preventing them from accidence and illness caused by job, controlling danger in the job sites, and promoting health, medication, and rehabilitation. The use of personal protection equitment (PPE) is one of the efforts to decrease the incidence of health danger and job accidence. The objective of the research is to analyze some factors which influenced the behavior of lumber mill workers in using personal protection equitment at PT Hidup Baru, Binjai, in May, 2014. Cross sectional design was used to analyze some factors which influenced the behavior of lumber mill workers in using personal protection equitmentat PT Hidup Baru. The population was all 43 lumber mill workers. The data were analyzed by using chi square test and multiple logistic regression tests. The result of the research showed that there was the influence of the workers’ knowledge (p = 0.038) and attitude (p = 0.026) at PT Hidup Baru, Binjai, on the use of personal protection equitment. The variable of attitude had the most dominant influence on the use of PPE at Odds Ratio (OR) of 7,405 which indicated that the workers who had positive attitude had the opportunity to use personal protection equitment 9.7,405 times than those who had negativeattitude. It is recommended that the management of the lumber mill, PT. Hidup Baru, Binjai, should improve the workers’ knowledge of the risk and provide facility of training about job health and safety for them and the workers improve their knowledge, attitude, and behavior about their job safety in their job.
GAMBARAN EFEKTIFITAS PENYULUHAN DENGAN MEDIA POSTER DAN PHANTOM GIGI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA SISWA/I KELAS IV SDN 065015 KEMENANGAN TANI Netty Jojor Aritonang; Relintan Purba
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 3 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.656 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i3.97

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, terhadap suatu objek. Penyuluhan dilakukan dengan menyebarkan pesan menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu, dan mengerti. Penyuluhan dapat dilakukan dengan menggunakan media atau alat peraga/bantu. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektifitas penyuluhan dengan media poster dan phantom gigi terhadap tingkat pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa/I kelas IV SDN 065015. Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan metode survey, dengan populasi sampel kelas IV yang berjumlah 36 sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa/i dengan penyuluhan menggunakan media poster pada kategori baik sebanyak 18 orang (50%), kategori sedang sebanyak 10 orang (27,8%) dan kategori buruk sebanyak 8 orang (22,2%). Gambaran tingkat pengetahuan siswa/i dengan penyuluhan menggunakan media phantom gigi pada kategori baik sebanyak 27 orang (75%), kategori sedang sebanyak 6 orang (16,7%) dan kategori buruk sebanyak 3 orang (8,3%).Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media phantom gigi sebagai alat peraga dalam melakukan penyuluhan lebih efektif dibanding dengan penggunaan media poster. Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsi bahan pendidikan/pengajaran.
GAMBARAN GIGI YANG BERJEJAL DAN GIGI TIDAK BERJEJALTERHADAP KARANG GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR: GAMBARAN GIGI YANG BERJEJAL DAN GIGI TIDAK BERJEJALTERHADAP KARANG GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR Netty Jojor Aritonang; Yenny Lisbeth Siahaan; Sekar Restuning; Tiurmina Sirait; Irwan Supriyanto
Dental Therapist Journal Vol. 4 No. 1 (2022): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v4i1.725

Abstract

Crowded teeth are ideal for germs to thrive because of the hard-to-reach places with a toothbrush. Some Indonesian people pay less attention to dental health conditions. Maintenance of dental health is considered unimportant, even though the function of teeth is very important and is an integral part of other body parts. To improve the degree of optimal dental health, especially in children's dental health, it is necessary to carry out health efforts starting from dental health at home and at school. The purpose of this study was to determine the type and number of crowded teeth and to determine the ratio of tartar between crowding and non-crowded teeth. This research is descriptive with direct examination method on students. The sample taken consisted of students of Class IV and V, totaling 30 people who were divided into 2 groups, namely 15 people who had crowded teeth and 15 people whose teeth were not crowded. The results of the study obtained the type and number of crowded teeth and the percentage of tartar criteria. The type and number of crowding teeth obtained 27 crowding 1st and 2nd incisors, 4 canines and 1 premolar. The percentage of tartar criteria on crowded teeth obtained good criteria as much as 0%, moderate criteria by 47%, and bad criteria by 53%. Meanwhile, for teeth that are not crowded, 20% of the criteria are good, 54% are moderate, and 26% are bad. The conclusion of this study is that it can be seen from the results of the examination that the teeth with the most crowding are the incisors and canines, one of the reasons is because the incisor milk teeth fall out prematurely, the next tooth shifts obliquely to an empty place so that the space for the replacement tooth will be narrowed. so that it will grow outside the arch of the tooth. Crowded teeth are one of the factors that affect the occurrence of tartar. Gigi berjejal merupakan ideal bagi kuman untuk berkembang karena adanya bagian-bagian yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Sebagian masyarakat Indonesia kurang memperhatikan kondisi kesehatan gigi. Pemeliharaan kesehatan gigi dianggap tidak penting, padahal fungsi gigi sangat penting dan merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh lainnya. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi yang optimal, terutama pada kesehatan gigi anak perlu diselenggarakan upaya kesehatan mulai dari kesehatan gigi di rumah maupun di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan untuk mengetahui perbandingan karang gigi antara gigi yang berjejal dan gigi yang tidak berjejal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pemeriksaan langsung pada siswa/i. sampel yang diambil terdiri dari siswa Kelas IV dan V, yang berjumlah 30 orang yang dibagi 2 kelompok yaitu yang memiliki gigi berjejal sebanyak 15 orang dan sebanyak 15 orang yang giginya tidak berjejal. Hasil penelitian diperoleh jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan persentase kriteria karang gigi. Jenis dan jumlah gigi yang berjejal diperoleh 27 gigi incisivus ke 1 dan ke 2 yang berjejal, 4 gigi caninus dan 1 gigi premolar. Persentase kriteria karang gigi pada gigi yang berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 0%, kriteria sedang sebesar 47%, dan kriteria buruk sebesar 53%. Sedangkan pada gigi yang tidak berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 20%, kriteria sedang sebanyak 54% dan kriteria buruk sebanyak 26%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari hasil pemeriksaan bahwa gigi yang paling banyak berjejal adalah gigi incisivus dan gigi caninus, salah satu penyebabnya karna gigi susu incisivus tanggal sebelum waktunya maka gigi sebelahnya bergeser miring ke tempat yang kosong sehingga ruangan untuk tumbuh gigi penggantinya akan mengalami penyempitan sehingga akan tumbuh diluar lengkungan gigi. Gigi yang berjejal salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya karang gigi.
EFEKTIVITAS BUAH PEPAYA TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA SISWA/I KELAS VII-2 DI SMP N 1 BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2017 Netty Jojor Aritonang
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 14 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.376 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v14i1.562

Abstract

Fibrous fruit which contains a lot of water can be consumed as tooth cleaner which can remove plaque fromtooth surface. The result of the laboratory research revealed that 20% of plaque consists of organic and nonorganicsolid substance and 80% of the plaque weight consists of water and 70% of the solid substanceconsists of microorganism. The research was a descriptive survey. It was conducted on Grade VII-2 studentsof SMP N 1 Batang Kuis, Deli Serdang Regency. The population was 216 students, and 35 of them wereused as the samples. The result of the research showed that after chewing papaya, 15 respondents had goodcriteria in their plaque index, 20 respondents had moderate criteria, and no respondent had bad criteria.Theconclusion was that the mean difference in plaque index before and after chewing papaya influenced thedecrease in plaque index which could be seen from the mean difference in plaque index before and afterchewing papaya.
GAMBARAN GIGI YANG BERJEJAL DAN GIGI TIDAK BERJEJALTERHADAP KARANG GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR: GAMBARAN GIGI YANG BERJEJAL DAN GIGI TIDAK BERJEJALTERHADAP KARANG GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR Netty Jojor Aritonang; Yenny Lisbeth Siahaan; Sekar Restuning; Tiurmina Sirait; Irwan Supriyanto
Dental Therapist Journal Vol. 4 No. 1 (2022): Dental Therapist Journal
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/dtj.v4i1.725

Abstract

Crowded teeth are ideal for germs to thrive because of the hard-to-reach places with a toothbrush. Some Indonesian people pay less attention to dental health conditions. Maintenance of dental health is considered unimportant, even though the function of teeth is very important and is an integral part of other body parts. To improve the degree of optimal dental health, especially in children's dental health, it is necessary to carry out health efforts starting from dental health at home and at school. The purpose of this study was to determine the type and number of crowded teeth and to determine the ratio of tartar between crowding and non-crowded teeth. This research is descriptive with direct examination method on students. The sample taken consisted of students of Class IV and V, totaling 30 people who were divided into 2 groups, namely 15 people who had crowded teeth and 15 people whose teeth were not crowded. The results of the study obtained the type and number of crowded teeth and the percentage of tartar criteria. The type and number of crowding teeth obtained 27 crowding 1st and 2nd incisors, 4 canines and 1 premolar. The percentage of tartar criteria on crowded teeth obtained good criteria as much as 0%, moderate criteria by 47%, and bad criteria by 53%. Meanwhile, for teeth that are not crowded, 20% of the criteria are good, 54% are moderate, and 26% are bad. The conclusion of this study is that it can be seen from the results of the examination that the teeth with the most crowding are the incisors and canines, one of the reasons is because the incisor milk teeth fall out prematurely, the next tooth shifts obliquely to an empty place so that the space for the replacement tooth will be narrowed. so that it will grow outside the arch of the tooth. Crowded teeth are one of the factors that affect the occurrence of tartar. Gigi berjejal merupakan ideal bagi kuman untuk berkembang karena adanya bagian-bagian yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Sebagian masyarakat Indonesia kurang memperhatikan kondisi kesehatan gigi. Pemeliharaan kesehatan gigi dianggap tidak penting, padahal fungsi gigi sangat penting dan merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh lainnya. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi yang optimal, terutama pada kesehatan gigi anak perlu diselenggarakan upaya kesehatan mulai dari kesehatan gigi di rumah maupun di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan untuk mengetahui perbandingan karang gigi antara gigi yang berjejal dan gigi yang tidak berjejal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pemeriksaan langsung pada siswa/i. sampel yang diambil terdiri dari siswa Kelas IV dan V, yang berjumlah 30 orang yang dibagi 2 kelompok yaitu yang memiliki gigi berjejal sebanyak 15 orang dan sebanyak 15 orang yang giginya tidak berjejal. Hasil penelitian diperoleh jenis dan jumlah gigi yang berjejal dan persentase kriteria karang gigi. Jenis dan jumlah gigi yang berjejal diperoleh 27 gigi incisivus ke 1 dan ke 2 yang berjejal, 4 gigi caninus dan 1 gigi premolar. Persentase kriteria karang gigi pada gigi yang berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 0%, kriteria sedang sebesar 47%, dan kriteria buruk sebesar 53%. Sedangkan pada gigi yang tidak berjejal diperoleh kriteria baik sebanyak 20%, kriteria sedang sebanyak 54% dan kriteria buruk sebanyak 26%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari hasil pemeriksaan bahwa gigi yang paling banyak berjejal adalah gigi incisivus dan gigi caninus, salah satu penyebabnya karna gigi susu incisivus tanggal sebelum waktunya maka gigi sebelahnya bergeser miring ke tempat yang kosong sehingga ruangan untuk tumbuh gigi penggantinya akan mengalami penyempitan sehingga akan tumbuh diluar lengkungan gigi. Gigi yang berjejal salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya karang gigi.