Arief Saleh Sjamsu
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMILIHAN TUMBUHAN PESISIR SEBAGAI ALTERNATIF TUMBUHAN PENYERAPAN CO2 PADA PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KAWASAN PESISIR RUANG TERBUKA HIJAU Husni Kotta; Waode Zulkaidah; Laode Amrul Hasan; Arief Saleh Sjamsu
Jurnal Malige Arsitektur Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMasalah kebutuhan tumbuhan mangrove semakin terdesak dan mengalami degradasi sekitar 5% khususnyapada kawasan pesisir dan meningkatnya lahan, untuk mengatasi lahan dan tumbuhan yang efektif di kawasanpesisir pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui pendekatan model teknologi alternatif pelestarian lingkunganpesisir yang cocok dan ramah lingkungan yang berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. Manfaatlangsung yang dirasakan pada penelitian ini adalah sebagai acuan pengganti tumbuhan alternatif mangrove danadanya luasan sebaran RTH sebagai perlakuan tanaman yang efektif dalam mengatasi pencemaran lingkungandan bahan rekomendasi dalam menentukan keseimbangan lingkungan pesisir pantai perkotaan. Tujuan khususyang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat meminimalisasi pencemaran udara dan menentukan emisi serapanCO2 tumbuhan alternatif, dalam hal ini juga sebagai bahan perlengkapan bahan peralatan uji Emisi tanamanpesisir terhadap luasan sebaran RTH kawasan pesisir pantai.Adapun metode yang digunakan berupa metodeanalisis Regresi Linear Sederhana (Matjik, 2002) dalam menentukan teknologi alternatif perlakuan tumbuhanalternatif, serta pengaruh emisi dan nilai Absorbsi / serapan CO2 di satu ruangan (Rumah uji tumbuhan) daribahan terpal diber plastik transparan pada perletakan model RTH dan sebarannnya dengan bantuan orientasibantuan cahaya matahari. Adapun Hasil penelitian uji lapangan dan Laboratorium menunjukkan TumbuhanAlternatif Pandan Pantai Muda dan Tua) ternyata Pandan Muda tingkat absorbsi CO2nya lebih besar sekitar266.76 Gr/daun. liter , tingkat konsentrasi (ppm) lebih kecil sekitar 1,33% , Sedangkan tumbuhan pembandingAcassia tingkat Absorbsi CO2 sekitar lebih besar 5.295 Kg/pohon.thn dibandingkan dengan tumbuhan Mahonilebih kecil 2.957 Kg/pohon.tahun dan Trembesi 2.844Kg/pohon.thn ,dimana kondisi tumbuhan uji inidipengaruhi oleh suhu ruang lebih nyaman (meningkat sekitar 1 – 30 C).Kata Kunci : Pemilihan tumbuhan, Fhotosintetis, Alternatif tumbuhan, Absorbsi CO2ABSTRACTMangrove plants are getting badly needed since the number of them is decreased about 5% especially incoastal area while the amount of land is getting increased, in order to overcome land and effective plants incoastal area, Green Open Space is needed which is done through alternative technology model approach ofcoastal environmental conservation suitable and environmentally friendly oriented for sustainable development.The direct benefit obtained in this study / research is as a substitute reference of mangrove for alternative plantsand the spreading extent of Green Open Space as an effective plants treatment to overcome environmentalpollution and a recommendation material to determine the environmental balance of urban coastal area. Thespecific purpose of this study is that it can minimize air pollution and determine the CO2 absorption emissions ofalternative plants, in this case it is also as equipment and emissiontesting devices supply of coastal plants to thespreading extent of Green Open Space of coastal areas. As for the method used, Simple Linier Regressionanalysis method (Matjik, 2002) is theone used to determine alternative technology of alternative plantstreatment, as well as emission effect and the value of CO2 absorption in one room (plant testing house) fromtarpaulin material with transparent plastic on model placement of Green Open Spaceand its spreading with thehelp of sunlight orientation. The results of the field and Lab research shows that alternative plants (Young andOld Coastal Pandanus) turn out that Young Pandanus has bigger CO2 absorption rate which is 266.76 Gr/leaf/liter, concentration rate (ppm) is smaller about 1.30% for comparative plants, Acassia has bigger CO2absorption rate which is about 5.295 kg/tree/year compared to Mahoni plants which is smaller about 2.957kg/tree/year and Trembesi is about 2.844 kg/tree/year in which the condition of this testing plant is affected bymore pleasant room temperature (increased by about 1-3oC).Key words : Plants selection, Photosynthesis, Plants alternative, CO2 absorption
ECOLOGICAL PATH SEBAGAI ELEMEN GREEN INFRASTRUCTURE DI KOTA KENDARI (Studi Kasus: Konsep Green Infrastructure Tahun 2017-2037 pada Rencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Kendari) I Made Krisna Adhi Dahrma; Arief Saleh Sjamsu; Irma Nurjannah; Dwi Rinnasuri Nuroduola
Jurnal Malige Arsitektur Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKGreen Infrastructure atau Infrastruktur hijau adalah adalah interkoneksi jaringan dari area alami dan ruangterbuka yang melestarikan nilai dan fungsi ekosistem alam, menjaga udara dan air yang bersih dan menyediakansejumlah manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Kota Kendari sebagai kota berkembang saat initelah mengembangakan sistem penataan RTH berbasis green infrastructure sebagai konsep dasar dalampengembangan masterplan tahun 2017-2037. Salah satu elemen dari green infrastructure ini adalah ecologicalpath yang berfungsi sebagai struktur hijau ekologi pada kawasan perkotaan. Keberadaan RTH sangat pentinguntuk meningkatkan kualitas ekologi perkotaan dan memiliki manfaat lainnya sehingga keberadaannya perludikontrol dan diperhatikan. Permasalahan yang timbul saat ini adalah RTH di Kota Kendari dalam peranannyasebagai ecological path belum mendapat perhatian dan prioritas dalam pengembangannya. Padahal fungsi danperanannya sebagai penyangga ekologi kota sangat penting bagi sebuah kota, sehingga arah pengembangan RTHdengan fungsi ekologi perlu dipertimbangkan untuk prioritas penataan kedepannya. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk megetahui sejauh mana wujud aplikasi ecological path pada konsep Green Infrastructure padapengembangan penataan RTH di Kota Kendari dan bagaimana bentuk-bentuk pemanfaatannya. Metode padapenelitian ini secara kuantitatif untuk mengetahui kondisi RTH Kota Kendari dari sisi ketersediaan oksigenperkotaan yang ditunjang oleh keberadaan RTH perkotaan sebagai elemen dalam green infrastructure dan secaraKualitatif untuk mengetahui wujud dan pemanfaatan RTH dengan menggunakan konsep ecological path sebagaielemen green infrastructure di Kota Kendari. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ecological path padakonsep pengembangan RTH di Kota Kendari melalui green infrastructure dapat terlihat dari pemanfaatannyayang ditujukan sebagai penyokong ekologi kota dalam bentuk microclimate modifier dan siklus oksigenperkotaan.Kata Kunci : Ecological Path, Ruang Terbuka Hijau, Green InfrastructureABSTRACTGreen Infrastructure is a network interconnection of natural areas and open spaces that preserve the valueand function of natural ecosystems, maintain clean air and water and provide a number of benefits for humansand other living things. Kendari City as a developing city has developed a green infrastructure-based greenspace structuring system as a basic concept in the development of the 2017-2037 master plan. One element ofthis green infrastructure is the ecological path that functions as an ecological green structure in urban areas.The existence of green space is very important to improve the quality of urban ecology and has other benefits sothat its existence needs to be controlled and considered. The problem that arises at this time is that green openspace in the city of Kendari in its role as an ecological path has not received attention and priority in itsdevelopment. Whereas its function and role as a city ecological buffer are very important for a city, so thedirection of developing green space with ecological functions needs to be considered for future structuringpriorities. The purpose of this study is to determine the extent of ecological path application in the GreenInfrastructure concept in the development of green space management in Kendari City and how the forms areutilized. The method in this study is quantitative to determine the condition of Kendari City Green Space in termsof the availability of urban oxygen which is supported by the presence of urban Green Open Space as an elementin green infrastructure and qualitatively to know the form and utilization of Green Open Space using the conceptof ecological path as an element of green infrastructure in Kendari City. From the results of this study it isknown that the ecological path in the concept of green open space development in Kendari City through greeninfrastructure can be seen from its use which is intended to support the ecology of the city in the form ofmicroclimate modifiers and urban oxygen cycles.Kata Kunci : Ecological Path, Green open space, Green Infrastructure