p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Syntax Idea
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Steroid dan Terpenoid dari 5 Tanaman Febri Nola; Gita Kurniawati Putri; Lhidya Halizah Malik; Nadia Andriani
Syntax Idea Vol 3 No 7 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i7.1307

Abstract

Indonesia kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Data menunjukkan bahwa terdapat sekitar 30.000 spesies flora di hutan tropis di Indonesia, dan sekitar 9.600 spesies tumbuhan diketahui memiliki khasiat sebagai obat. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki sifat berracun yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit manusia salah satunya yaitu Steroid dan Terpenoid. Beberapa tanaman yang dipakai adalah biji mahoni (Swietenia mahagonia Jacq.), rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), herba meniran (Phyllanthus niruri Linn), buncis (Phaseolus vulgaris L.), dan batang tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.). Tujuan dari review jurnal ini yaitu untuk menganalisis isolasi senyawa metabolit sekunder steroid dan terpenoid dengan menggunakan metode studi tinjauan literatur. Isolasi senyawa steroid dan terpenoid dapat dilakukan dengan ekstraksi, fraksinasi dan bercak UV. Berdasarkan hasil pencarian literatur ini biji mahoni (Swietenia mahagonia Jacq.) mengandung steroid dan triterpenoid, rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) mengandung seskuiterpenoid, herba meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung steroid, buncis (Phaseolus vulgaris L.) mengandung steroid dan triterpenoid, dan batang tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) mengandung steroid dan terpenoid.
Analisis Senyawa Obat dalam Sampel Biologis Plasma Darah Angel Novia Fransiska; Diba Masyrofah; Gita Kurniawati Putri; Lhidya Halizah Malik; Putri Wulanbirru; Tintia Rafika Putri
Syntax Idea Vol 4 No 5 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i5.1834

Abstract

Dalam review jurnal ini, kami menggunakan senyawa obat yang berbeda dari sampel biologis yang sama, yaitu plasma dengan amoksisilin, gliburida, vankomisin, amlodipin, dan parasetamol. Kromatografi-Spektrometri Massa (GC-MS). Untuk senyawa pertama amoksisilin, konsentrasi plasma diukur pada 250 g/mL dan 500 g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 3 kali. Gliburida, konsentrasi plasma ditentukan dengan 3 konsentrasi yaitu 1g/mL, 2g/mL dan 4g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 5 kali. Untuk Vanskomin, 4 konsentrasi digunakan untuk penentuan konsentrasi plasma, yaitu 3 g/mL, 15 g/mL, 31,5 g/mL dan 48 g konsentrasi yang sesuai untuk penentuan amoksisilin, yaitu tingkat 500 g/mL. Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Metode yang paling akurat adalah metode kromatografi cair/spektrometri massa (LC/MS), dan asetaminofen menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (GC/MS) metode.-MS) ), kadar parasetamol dalam sampel darah yang diperoleh adalah 175,2 ppm.