p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Syntax Idea
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi Senyawa Kumarin pada Tanaman Dianti Pratiwi; Dila Qhoirul Nisa; Elsya Martia; Putri Wulanbirru; Syfa Dwi Andini
Syntax Idea Vol 3 No 7 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i7.1375

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dari beberapa tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat alternative untuk mengobati penyakit. Khasiat tumbuhan sebagai pengobatan dalam kesehatan terkait dengan tumbuhan memiliki senyawa kimia yang merupakan hasil metabolit sekunder yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Salah satu golongan metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu kumarin. Kumarin dapat ditemukan hampir di sebagian tumbuh-tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, bunga dan juga buah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa kumarin yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Pada proses senyawa isolasi kumarin yang dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya esktraksi, skrining fitokimia, fraksinasi, isolasi kumarin dan identifikasi isolat. Tanaman yang mengandung senyawa kumarin yang digunakan pada isolasi kumarin yang kami review yaitu kulit buah limau sundai (Citrus nobilis Lour), biji buah rambutan (Nephelium lappaceum L), daun pacar air (Impatiens Balsemina Linn), kulit batang kecapi (Sandoricum koetjape) dan Artemisia annua L.
Analisis Senyawa Obat dalam Sampel Biologis Plasma Darah Angel Novia Fransiska; Diba Masyrofah; Gita Kurniawati Putri; Lhidya Halizah Malik; Putri Wulanbirru; Tintia Rafika Putri
Syntax Idea Vol 4 No 5 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i5.1834

Abstract

Dalam review jurnal ini, kami menggunakan senyawa obat yang berbeda dari sampel biologis yang sama, yaitu plasma dengan amoksisilin, gliburida, vankomisin, amlodipin, dan parasetamol. Kromatografi-Spektrometri Massa (GC-MS). Untuk senyawa pertama amoksisilin, konsentrasi plasma diukur pada 250 g/mL dan 500 g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 3 kali. Gliburida, konsentrasi plasma ditentukan dengan 3 konsentrasi yaitu 1g/mL, 2g/mL dan 4g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 5 kali. Untuk Vanskomin, 4 konsentrasi digunakan untuk penentuan konsentrasi plasma, yaitu 3 g/mL, 15 g/mL, 31,5 g/mL dan 48 g konsentrasi yang sesuai untuk penentuan amoksisilin, yaitu tingkat 500 g/mL. Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Metode yang paling akurat adalah metode kromatografi cair/spektrometri massa (LC/MS), dan asetaminofen menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (GC/MS) metode.-MS) ), kadar parasetamol dalam sampel darah yang diperoleh adalah 175,2 ppm.