Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG BATUBARA (FLY ASH) DI PLTU OMBILIN SEBAGAI BAHAN KOAGULAN Eka Rahmatul Aida; Sri Yanti Lisha; Yurike Puty
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Vol 1 No 3 (2018): Regular Issue
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.714 KB) | DOI: 10.24036/jptk.v1i3.2223

Abstract

Energi listrik salah satunya dihasilkan dari energi kinetik uap yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Penggunaan batubara menghasilkan hasil samping yaitu limbah abu dalam jumlah banyak yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk menangani limbah abu salah satunya yaitu menjadikan limbah abu menjadi bahan koagulan. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat bahan koagulan dengan cara mengekstrak abu terbang dengan menggunakan asam sulfat dengan variasi konsentrasi 1%,2%,3%,4%,5%,10%, dan 15%. Pengujian kualitas koagulan fly ash ini dilakukan dengan cara dilakukan pengujian pada laboratorium dengan menguji nilai pH, turbidity, dan pengujian jar test guna melihat kualitas dari koagulan fly ash. Hasil dari pengujian laboratorium yaitu didapatkan koagulan pada konsentrasi 4% merupakan hasil terbaik yaitu didapatkan nilai pH 6,98, conductivity 221,8 µS/cm, tubidity 3,50 NTU dari hasil tersebut menyatakan bahwa koagulan fly ash bias digunakan sebagai bahan alternatif pengganti alum karena sifat yang dimiliki relatif sama dan dari uji jar test hasil pengujian sampel yang menggunakan koagulan fly ash mampu membuat sampel kedalam range standard kualitas air PLTU Ombilin. Karena menjadi bahan alternatif pengganti alum maka dengan menggunakan koagulan fly ash ini juga dapat menguntungkan secara materi.
Pengaruh Maleic Anhydride (MAH) Terhadap Kualitas Papan Komposit Termodifikasi Sebagai Produk Daur Ulang Suci Handayani; Vina Lestari Riyandini; Sri Yanti Lisha
Jurnal Engineering Vol. 5 No. 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, 2023
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v5i1.16927

Abstract

Pertumbuhan penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan produksi limbah yang dihasilkan khususnya limbah plastik. Di pulau Sumatera kontribusi limbah plastik menepati posisi kedua setelah limbah organik yaitu 17% dengan jenis terbanyak adalah limbah plastik jenis Polyprophylene (PP). Disamping itu produksi minyak kelapa sawit menghasilkan limbah tandan kosong yang hanya dibuang ke lingkungan karena tidak dimanfaatkan dengan maksimal sehingga merusak lingkungan. Salah satu solusi untuk memberdayakan potensi limbah plastik dan tandan kosong kelapa sawit adalah dengan mendaur ulangnya menjadi papan komposit. Untuk meningkatkan kualitas papan komposit tersebut dan sesuai dengan standar, maka dilakukan penambahan zat aditif Maleic Anhydride (MAH). Penelitian ini dilakukan dengan menvariasikan komposisi MAH sebanyak 5%, 10%, dan 15% dari total berat TKKS dan Plastik PP (40% : 60%). Selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisik dan mekanik berdasarkan pada SNI 03–2105–2006. Dari hasil pengujian papan komposit yang dihasilkan sudah memenuhi SNI 03–2105–2006 kecuali untuk nilai MOE masih jauh dibawah standar. Secara keseluruhan papan komposit yang menghasilkan nilai terbaik adalah pada penambahan MAH 15% dimana hasil uji sifat fisiknya (kerapatan 0,72 g/cm3, pengembangan tebal 0%, kadar air 1,6%) dan sifat mekaniknya (MOR 139 kgf/cm2, dan MOE 13.965,42 kgf/cm2). Kata kunci: TKKS, PP, MAH, dan Papan Komposit
ANALISIS POTENSI RISIKO K3 DENGAN METODE HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNAND Devi Rofiani; Yaumal Arbi; Sri Yanti Lisha
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17575

Abstract

Pada data kasus kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh kurangnya penerapan budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja, tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi moril, dan kerusakan lingkungan namun juga mempengaruhi produktivitas serta kesejahteraan masyarakat. Laboratorium merupakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai macam penelitian dan percobaan. Penelitian bertujuan untuk mengenali jenis-jenis risiko dan tingkat bahaya K3 yang terjadi di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAND dan untuk memperkecilkan terjadinya potensi kecelakaan kerja, pada penelitian ini menggunakan metode HIRARC. Dari hasil penelitian didapat 40 potensi bahaya kecelakaan kerja di Laboratorium Mikrobiologi FK UNAND, terdapat 21 potensi bahaya kecelakaan kerja yang tingkat penilaian low (rendah), 11 potensi bahaya kecelakaan kerja tingkat medium (sedang) dan 8 resiko kecelakaan kerja dengan tingkat high (tinggi). Jika dipresentasekan terdapat 52% tingkat risiko low (rendah), 28% tingkat risiko medium (sedang) dan 20% tingkat risiko high (tinggi). Pengendalian risiko yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja seperti: membaca SOP sebelum bekerja, menyediakan dan memakai APD lengkap, penyediaan antiseptik dan P3K, penyediaan APAR, pemasangan rambu-rambu peringatan, pengecekan lampu yang kurang terang atau tidak menyala, service AC berkala dan pembatasan orang di dalam laboratorium, serta memberi sanksi kepada yang melangar aturan. Kata kunci: K3, Laboratorium Mikrobiologi, HIRARC.