Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kajian Penerapan Jalur Khusus Sepeda sebagai Transportasi Berwawasan Lingkungan pada Kawasan Kota Palembang dengan Metode BLOS M. Ade Surya Pratama; Efrilia Rahmadona; Sudarmadji Sudarmadji; Norca Praditya
CIVED Vol 8, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v8i3.114014

Abstract

Pemerintah Kota Palembang telah meresmikan  jalur khusus sepeda pada tahun 2020 lalu oleh Walikota Palembang, ada tiga rute resmi jalur khusus sepeda tersebut. Tiga jalur khusus pengguna sepeda ini dibuat pemerintah untuk menertibkan arus lalu lintas dan memfasilitasi para pengguna sepeda di Kota Palembang. Pada penerapannya, jalur sepeda di Kota Palembang masih mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah lalu lintas kendaraan umum dan pribadi, ditambah pula dengan minimnya pengguna sepeda. Selain itu, tujuan dari pesepada masih hanya sebatas untuk olahraga, bukan sebagai alat transportasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas jalur sepeda di Kota Palembang dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode analisis melalui teknik BLOS (Bicycle Level Of Service). Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan survei lapangan dan penyebaran kuesioner kepada pengguna sepeda. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode BLOS yang didapat pada hari Senin pada waktu pagi (06.00-08.00 wib) dan sore hari (16.00-18.00 wib) dan  Minggu sore (16.00-18.00  wib), didapat nilai BLOS berada pada ranking “F” yaitu lebih dari 5,5 ini berarti rute ketiga tidak aman untuk pengguna sepeda. Sedangkan pada siang hari (11.00-13.00 wib) di hari Senin dan hari Minggu pagi pada (06.00-08.00 wib) serta pada sore hari (16.00-18.00 wib), didapat nilai BLOS berada pada ranking “E” artinya pada rute ketiga sangat kurang mendukung untuk sepeda.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ALTERNATIF PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 6 No. 2 (2011): PILAR 06092011
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maintenance system for buildings at Politeknik Negeri Sriwijaya has been running Standard Operational Procedure (SOP) which made by Subag Tata Usaha, but the targets are not optimal, there are still many buildings maintenance actions that have not been in accordance with the purposes of the conditions in the field. The problem is caused by the absence of data base and decision support systems maintenance building alternative that can store, access, update and make decisions properly and correctly, so common maintenance activities that have been done are often not recorded and it is difficult to know the history of data events maintenance in the past, and the consequences, the decision making to determine the alternative maintenance and treatment is often not appropriate.The purpose of this study is to make alternative maintenance decision support system to determine the alternative priority of building maintenance based on “building condition index” and deviation of condition index divided by the cost of maintenance for effective use of budgets and create your simple database model that can be used to help access, preserve and renew building maintenance data. Early step of object in this research is the object of Phase I Building in Politeknik Negeri Sriwijaya; there are Gedung Kuliah Sipil, Gedung Laborarorium and Bengkel Sipil, Gedung Kuliah Mesin, Gedung Laboratorium Mesin and Gedung Bengkel Mesin. The weighting system use multi-criteria theory of Analytic Hierarchy Process (AHP) with the help from  Expert Choice Software.The results stated Door Sub Component has the lowest Condition Index value, it is 91,7%, and on the Room Function, Support Room, the Condition Index value is 95,4%, is the first priority in terms of handling damage, followed by Theory Room and Office / Staff Room. So, the general condition of Gedung Kuliah Sipil Building Phase 1 Politeknik Negeri Sriwijaya is good, while the maintenance priorities based on the comparison of Δ Condition Index / required maintenance fee, Sub Component of Doors with comparison value 2,594 x 10-7  is the first priority and based on room function, Library Room is first priority with comparison value 1,647 × 10-8.
PENCEGAHAN TERJADINYA PUKULAN AIR DALAM PIPA INSTALASI PLAMBING PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Sudarmadji Sudarmadji; Puryanto Puryanto; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 7 No. 2 (2012): PILAR 07092012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem penyediaan air bersih, alat plambing dan perlengkapan plambing harus diberi aliran air minum dengan kualitas dan tekanan yang cukup agar dapat bekerja baik sesuai dengan standar pemakaian air yang dibutuhkan. Sistem distribusi air harus direncanakan sehingga dengan kapasitas dan tekanan air yang minimal, alat plambing bekerja dengan baik. Pada kondisi tekanan air yang rendah akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air, alat plambing tidak berfungsi karena tidak dapat mengalirkan air, ada kecenderungan untuk menambah tekanan air dalam pipa, tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Penyebab pukulan air dalam pipa secara umum yaitu katup dihentikan secara mendadak akan menimbulkan gelombang tekanan, dan dalam pipa keluar pompa kolom air akan mengalir balik dan membentur kolom air sisanya yang lebih dekat pompa dan mengakibatkan pukulan air yang cukup kuat. Akibat pukulan air pipa instalasi mudah cepat rusak, peralatan plambing tidak tahan lama dan sambungan-sambungan pipa mudah bocor. Pencegahannya yaitu menghindarkan tekanan kerja yang terlalu tinggi, menghindarkan kecepatan aliran yang terlalu tinggi harus sesuai standar perencanaan, memasang dua katup bola pelampung dan memasang rongga udara sesuai dengan penempatannya pada instalasi plambing.
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP UTILITAS DI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Puryanto Puryanto; Zainuddin Muchtar; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 7 No. 1 (2012): PILAR 07032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Under conditions of rapid change, then every organization needs to act as an adaptive consequence of internal and external environmental changes that occur with an orientation to provide the best service to its customers. Various efforts were made Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya is an effort to improve service and convenience to the students by building facilities and infrastructure and curriculum programs. This study aims to determine the extent of student satisfaction to the utilities in the Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya, to know the attributes or indicators that need to be improved, and learned attributes or indicators that need to be maintained in giving satisfaction to the students of the Utilities Department of Civil Engineering at Politeknik Negeri Sriwijaya. The research is an applied research, a systematic study of a problem with the objective to be used immediately for specific purposes. This study is also an observational study is the observation of the studied object, trying to gather data from a phenomenon that has emerged. The study using 168 samples with Stratify Proportional Random Sampling technique. Variables studied variables in the Service Quality Dimensions that are used as indicators of Quality of Service. Dimension is divided into two main parts: Variable Interest ; a student's perception of the utility in POLSRI expectations, and satisfaction variables ; a student's perception of the utility's performance in POLSRI. The variables studied are variable in the dimension of service quality : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. Analytical techniques used Importance-perfomance is also called the Gap Analysis. Gap Analysis results will be described with Cartesian Diagram, by calculating the average of the interest assessment which is a dimension of ServQual and satisfaction of each variable or attribute. The results showed that the level of student satisfaction of utility in the Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya amounted to 3.274 from 5.0 Scale. Level of student interest to utilities amounted to 4.390 5.0 Scale. Rate Gap students in the utility is equal to -1.116 5.0 Scale. Above findings obtained in this study, then there are some suggestions that can be given, is to optimize the handling of student satisfaction better, Conduct periodic customer satisfaction research, and the tendency of "operations oriented" to move on "service oriented", and understanding of social conditions and consumer culture in South Sumatra, may also be considered in formulating a strategy that can be given excellent service to students.
TANGKI SEPTIK DAN PERESAPANNYA SEBAGAI SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR DI PERMUKIMAN RUMAH TINGGAL KELUARGA Sudarmadji Sudarmadji; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 9 No. 2 (2013): PILAR 09092013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every day, family residential neighborhoods discard the waste water that should be stored and processed. Most of waste water management system still does not meet the health requirements, it still use local waste water treatment systems (on-site) like septic tanks, because central wastewater treatment (sewage) is still not widely available in Indonesia. The local system does not require a huge cost when compared to a centralized system. Implementation and operation of the local system is more simply. Problems frequently encountered on the local system : the capacity and dimensions of septic tank does not fit requirements; effluent and influent not specification, there is no air pipes; channel infiltration does not performed percolation tests, the location of infiltration is too close with shallow wells; the slope of the bottom of the tank is not enough and only with one room at a time so that when suck the mud will be smelled. Need for septic tank construction planning, use of materials and determination of the true capacity of the septic tank. Also planning further treatment of septic tank with a leach field using channel permeation or infiltration wells. After calculation based Planning Procedures Septic Tank With Infiltration System SNI: 03-2398-2002 by way of calculation, capacity and dimensions are smaller than the septic tank by way of the table. After that, drawing plan should be made complete and detailed.
PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG) Hamdi Hamdi; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 8 No. 1 (2013): PILAR 08032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah sehingga akan menghadapi masalah apabila tanah lempung ini menerima beban yang cukup besar. Hal ini menyebabkan tanah lempung tidak bisa diberi beban yang besar. Cara untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan memberi urugan di atas tanah lempung itu. Tapi cara ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu alternatif lain untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung adalah dengan memberikan cerucuk yang ditusukan ke dalamnya. Penelitian yang dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk lapis tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan. Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan nilai daya dukung tanah dengan cerucuk dan tanpa cerucuk. Percobaan di lapangan dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya dengan menggunakan alat CBR untuk menentukan kekokohan tanah atau daya dukung dari tanah lempung itu secara aktual dan rekayasa. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penggunaan cerucuk dapat meningkatkan kekuatan daya dukung tanah timbunan yaitu sebesar 11,413%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk untuk meningkatkan kekuatan daya dukung tanah dasar terhadap daya dukung tanah timbunan.
ANALISA SISI POSITIF DAN NEGATIF PEMILIHAN BENTUK ATAP BERPENUTUP GENTENG UNTUK RUMAH TINGGAL Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 10 No. 1 (2014): PILAR 10032014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Atap merupakan mahkota sebuah bangunan atau rumah yang berperan penting dalam menentukan keindahan dan kenyamanan bangunan. Pemilihan bentuk dan pemasangan atap yang kurang baik beresiko terjadinya kebocoran sehingga penghuni bangunan tersebut akan merasa tidak nyaman. Atap rumah adalah bagian yang sangat penting dari konstruksi sebuah rumah. Konstruksi yang terletak pada bagian atas tersebut memiliki peranan yang sangat vital dalam mewujudkan fungsi rumah sebagaimana mestinya. Salah satu fungsi atap rumah adalah sebagai penahan air hujan masuk ke dalam rumah. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi rumah dari teriknya matahari yang bersinar pada siang hari. Dengan peranan yang sangat vital tersebut, atap rumah sangat perlu dipertimbangkan dalam membangun sebuah rumah. Dengan mengetahui permasalahan-permasalahan dalam menentukan pemilihan bentuk atap maka penulis mencoba mengupas sisi positif dan negatif tentang bagaimana memilih bentuk atap khususnya bentuk atap yang berpenutup genteng untuk rumah tinggal, berikut tentang perawatannya. Bentuk atap rumah yang berpenutup genteng yang dibahas di sini adalah bentuk atap pelana, bentuk atap perisai, bentuk atap limas dan bentuk atap miring, karena bentuk-bentuk atap inilah yang sering digunakan untuk rumah tinggal, dengan mengetahui keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan dari masing-masing bentuk atap akan dapat membantu menentukan pemilihan bentuk atap. Disamping factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk atap adalah cuaca, tampak/keindahan, biaya dan ketersediaan bahan di lokasi, serta faktor penting yang mempengaruhi keutuhan dan keawetan suatu rumah tinggal terletak pada atap rumahnsebagai pelindung dari seluruh isi dan bangunan rumah tersebut, perawatan atap diperlukan baik perawatan saat pemasangan dan perawatan saat rumah dihuni.
PENILAIAN KONDISI BANGUNAN SEKOLAH PASCA GEMPA BUMI (STUDI KASUS PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT) Hamdi Hamdi; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 10 No. 1 (2014): PILAR 10032014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dideteksi kapan terjadi dan berapa besar kekuatannya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa pada daerah yang ditimpanya. Disamping menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, jumlah kerusakan infrastruktur seperti gedung, jalan dan jembatan dan juga bangunan perumahan penduduk serta fasilitas umum lainnya juga tidak sedikit. Kajian ini hanya akan membahas dampak gempa terhadap kerusakan bangunan sekolah, khususnya bangunan SMP yang tersebar di berbagai lokasi yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat. Fokus kajian lebih ditujukan pada penilaian kondisi bangunan yang dilakukan dengan survey langsung dan dianalisa pembobotan untuk menentukan tingkat kerusakannya; rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan atau roboh. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder yang diperoleh dari hasil survey verifikasi kondisi kerusakan bangunan SMP di wilayah kabupaten Padang Pariaman provinsi Sumatera Barat. Hasil penilaian ini dapat dijadikan dasar penentuan besar-kecilnya biaya rehabilitasi yang dibutuhkan bagi setiap sekolah tersebut. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dari 17 SMP yang disurvey, untuk ruang kelas 17.6% rusak ringan, 41.2% rusak sedang dan 41.2% rusak berat. Untuk bangunan perpustakaan, dari 17 sekolah yang disurvey, baru 12 sekolah yang memiliki ruang perpustakaan dengan kondisi 16,7% rusak ringan, 41,7% rusak sedang dan 41.6% rusak berat. Bangunan laboratorium sebanyak 13 SMP yang memiliki fasilitas laboratorium dengan kondisi 23% rusak ringan, 38.5% rusak sedang dan 38.5% rusak berat. Sedangkan untuk bangunan WC siswa sebanyak 18.75% rusak ringan, 18.75% rusak sedang dan selebihnya rusak berat atau roboh.
PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK SEBAGAI FILLER TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS ASPHATL CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) Sudarmadji Sudarmadji; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian menggunakan abu vulkanik sebagai filler pada campuran aspal beton untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu vulkanik terhadap kuat tekan lapisan aspal beton (AC-WC) yang merupakan salah satu bagian dari lapis perkerasan yang berfungsi sebagai lapis aus yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Stabilitas, Kelelehan, VIM, VMA, VFA, dan MQ pada campuran aspal beton AC-WC yang menggunakan abu vulkanik sebagai bahan  pengisi. Pengujian Marshall menggunakan KAO 6,8 % dengan variasi kadar abu vulkanik sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Nilai untuk stabilitas variasi 0% abu vulkanik yaitu 1461,7 kg, untuk variasi 25% yaitu 1356 kg, untuk variasi 50% yaitu 1340 kg, untuk variasi 75% yaitu 1294 kg dan untuk variasi 100% yaitu 1283,67 kg. Dari hasil pengujian ini, dinyatakan bahwa nilai stabilitas campuran aspal beton dengan menggunakan abu vulkanik lebih rendah dibandingkan nilai stabilitas campuran aspal beton tanpa abu vulkanik.
BATU KAPUR BATURAJA SEBAGAI FILLER PADA LAPIS ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) CAMPURAN PANAS Hamdi Hamdi; Arfan Hasan; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 11 No. 1 (2015): PILAR 05032015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Baturaja merupakan  kawasan penghasil batu kapur yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Dengan tersedianya batu kapur yang berlimpah, peneliti mencoba menggunakannya sebagai bahan pengisi (filler) alternatif  dalam campuran aspal beton. Tujuan dari pemanfaatan filler batu kapur Baturaja ini untuk meningkatkan kemampuan suatu perkerasan aspal dalam mendukung beban lalu-lintas yang dapat diindikasikan dari properties campuran yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan aspal AC Pen 60/70 produk Pertamina dengan nilai kadar sesuai spesifikasi Bina Marga yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6% dan 6,5% dan dengan variasi kadar filler 1%, 2% dan 3%, untuk memperoleh komposisi campuran Laston Binder Course (AC – BC) yang paling baik. Pelaksanaan penelitian ini dalam pengujian campuran dilakukan dengan menggunakan metode Maeshall Test. Hasil pengujian Marshall di laboratorium disimpulkan bahwa; pada kadar aspal optimum (KAO) filler batu kapur 3% didapat nilai yang paling bagus yaitu sebesar 5,75 % dengan nilai Stabilitas  sebesar 2020 kg, Marshall Quotient (MQ)  sebesar 570 kg/mm, Rongga Dalam Agregat (VMA) sebesar 17 %, Rongga Dalam Campuran (VIM) sebesar 3,9 %, Kelelehan (Flow) sebesar 3,63 mm, Rongga Terisi Aspal (VFA) sebesar 77 % dan nilai kepadatan sebesar 2,362 gr/cc. Filler tersebut dapat digunakan sebagai alternatif campuran AC-BC pada perkerasan Laston.