This Author published in this journals
All Journal PILAR Rekayasa Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERANAN TULANGAN TEKAN PADA BALOK TERLENTUR TULANGAN RANGKAPUNTUK MEMBANGKITKAN MOMEN NOMINAL Puryanto Puryanto
PILAR Vol. 9 No. 2 (2013): PILAR 09092013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Installation  of  compression  reinforcement  in  the flexural beam  can  not  be  avoided  .  Two  things which are coercive ,ie tying  stirrup  and high of  beam restricted by the architect . Flexural beam  is calculated  based  on  the  design  moment  .  Design  moment    is  the  nominal  moment  multiplied  by reduction factor Φ . Nominal moment is the sum of the two parts of the nominal moment . The first nominalmoment call Mn1  , ie couple between tensile force of the first tensile reinforcement  NT1 = As1.fy with concrete compressive force ND = 0.85 fc '.a.b . Second nominal moment Mn2 , which is couple between the second tensile reinforcement force NT2 = As2.fy with the force of compression reinforcement    ND  '  =  As’.  Fs'  .  By  adding  compression  reinforcement    is  expected  to  rise  as  well nominal moment . After analyzed here are four conclusions can be drawn .First , the beam does not always require  compression  reinforcement  .  Second  ,  if  the  compression  reinforcement  is  installed too   deep   will   cause its stress   decreases   ,   it   can   even   be   ignored.   Third   ,   the   compression  reinforcement  additional  is  not  comparable  with  the    nominal  moment  increament.  The  more aditonal of the compression reiforcement  , the smaller the ratio of nominal moment we get. Fourth , the  increase in the  second nominal moment Mn 2 can continue to be done by the limit only by the availability of the place of installation.
PENCEGAHAN TERJADINYA PUKULAN AIR DALAM PIPA INSTALASI PLAMBING PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Sudarmadji Sudarmadji; Puryanto Puryanto; Hamdi Hamdi
PILAR Vol. 7 No. 2 (2012): PILAR 07092012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem penyediaan air bersih, alat plambing dan perlengkapan plambing harus diberi aliran air minum dengan kualitas dan tekanan yang cukup agar dapat bekerja baik sesuai dengan standar pemakaian air yang dibutuhkan. Sistem distribusi air harus direncanakan sehingga dengan kapasitas dan tekanan air yang minimal, alat plambing bekerja dengan baik. Pada kondisi tekanan air yang rendah akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air, alat plambing tidak berfungsi karena tidak dapat mengalirkan air, ada kecenderungan untuk menambah tekanan air dalam pipa, tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Penyebab pukulan air dalam pipa secara umum yaitu katup dihentikan secara mendadak akan menimbulkan gelombang tekanan, dan dalam pipa keluar pompa kolom air akan mengalir balik dan membentur kolom air sisanya yang lebih dekat pompa dan mengakibatkan pukulan air yang cukup kuat. Akibat pukulan air pipa instalasi mudah cepat rusak, peralatan plambing tidak tahan lama dan sambungan-sambungan pipa mudah bocor. Pencegahannya yaitu menghindarkan tekanan kerja yang terlalu tinggi, menghindarkan kecepatan aliran yang terlalu tinggi harus sesuai standar perencanaan, memasang dua katup bola pelampung dan memasang rongga udara sesuai dengan penempatannya pada instalasi plambing.
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP UTILITAS DI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Puryanto Puryanto; Zainuddin Muchtar; Sudarmadji Sudarmadji
PILAR Vol. 7 No. 1 (2012): PILAR 07032012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Under conditions of rapid change, then every organization needs to act as an adaptive consequence of internal and external environmental changes that occur with an orientation to provide the best service to its customers. Various efforts were made Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya is an effort to improve service and convenience to the students by building facilities and infrastructure and curriculum programs. This study aims to determine the extent of student satisfaction to the utilities in the Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya, to know the attributes or indicators that need to be improved, and learned attributes or indicators that need to be maintained in giving satisfaction to the students of the Utilities Department of Civil Engineering at Politeknik Negeri Sriwijaya. The research is an applied research, a systematic study of a problem with the objective to be used immediately for specific purposes. This study is also an observational study is the observation of the studied object, trying to gather data from a phenomenon that has emerged. The study using 168 samples with Stratify Proportional Random Sampling technique. Variables studied variables in the Service Quality Dimensions that are used as indicators of Quality of Service. Dimension is divided into two main parts: Variable Interest ; a student's perception of the utility in POLSRI expectations, and satisfaction variables ; a student's perception of the utility's performance in POLSRI. The variables studied are variable in the dimension of service quality : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. Analytical techniques used Importance-perfomance is also called the Gap Analysis. Gap Analysis results will be described with Cartesian Diagram, by calculating the average of the interest assessment which is a dimension of ServQual and satisfaction of each variable or attribute. The results showed that the level of student satisfaction of utility in the Department of Civil Engineering Politeknik Negeri Sriwijaya amounted to 3.274 from 5.0 Scale. Level of student interest to utilities amounted to 4.390 5.0 Scale. Rate Gap students in the utility is equal to -1.116 5.0 Scale. Above findings obtained in this study, then there are some suggestions that can be given, is to optimize the handling of student satisfaction better, Conduct periodic customer satisfaction research, and the tendency of "operations oriented" to move on "service oriented", and understanding of social conditions and consumer culture in South Sumatra, may also be considered in formulating a strategy that can be given excellent service to students.
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME SEMEN DAN KUAT TEKAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN PASIR LOKAL Puryanto Puryanto; Moch Absor; Agus Subrianto
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini merupakan hasil penelitian tentang variasi campuran mortar yang mempertimbangkan pengaruh kadar semen, faktor air semen dan kadar gula pasir terhadap performa campuran. Pertama ditinjau pengaruh kadar gula yang diberikan terhadap berat semen pada waktu ikat awal dan ikat akhir semen. Kemudian ditinjau kuat tekan mortar dengan berbagai varian sampel yang merupakan kombinasi FAS (0,4; 0,45; 0,5), komposisi adukan  semen-pasir  (1:5;  1:6;  1:7)  dan  persentase  gula terhadap  berat  semen  (0%; 0,05%; 0,1%; 0,15%;0,2%).Pengujian menunjukkan bahwa penambahan gula membuat pengikatan semen semakin naik secara signifikan hingga kadar tertentu seiring penambahan kadar gula dan kembali turun setelah melewati kadar 0,15%. Tren yang hampir sama berlaku pada kuat tekan mortar akibat pengaruh kadar gula. Faktor air semen juga berpengaruh pada kuat tekan dimana kadar air yang terlalu sedikit menjadikan kekuatan mortar tidak baik karena workability yang rendah. Sedangkan jumlah semen yang lebih banyak menjadikan kekuatan tekan mortar lebih tinggi.
PENGARUH PERAWATAN BENDA UJI TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN DENGAN PENAMBAHAN GULA Agus Subrianto; Puryanto Puryanto; Sukarman Sukarman
PILAR Vol. 11 No. 1 (2015): PILAR 05032015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dengan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya tentang variasi campuran mortar yang mempertimbangkan pengaruh kadar semen, faktor air semen dan kadar gula pasir terhadap performa campuran. Variabel yang ditambahkan adalah metode perawatan, yaitu sampel mortar dibiarkan diudara terbuka, berbeda dengan sampel sebelumnya yang direndam mulai dari pembukaan cetakan hingga menjelang pengujian tekan mortar. Varian sampel yang digunakan tetap sama yaitu kombinasi FAS (0,4; 0,45; 0,5), komposisi adukan semen-pasir (1:5; 1:6; 1:7) dan persentase gula terhadap berat semen (0%; 0,05%; 0,1%; 0,15%; 0,2%).Tren yang hampir sama berlaku pada kuat tekan mortar akibat pengaruh kadar gula dimana kuat tekan maksimum terjadi pada penggunaan 0,15% gula . Jumlah semen yang lebih banyak menjadikanberat isi sekaligus kekuatan tekan mortar lebih tinggi. Metode perendaman menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan tanpa perendaman. 
EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN DIAGRAM INTERAKSI (12 - 18) Agus Subrianto; Puryanto Puryanto; Fadhila Firdausa
PILAR Vol. 15 No. 1 (2020): Pilar: Maret 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This article discusses the rapid evaluation of the cross-section capacity of reinforced concrete columns which bears a combination of axial loads and two-way bending. The model under review is a 3-storey building that uses uniform column sizes. The structure of the building is analyzed using a computer-aided program to obtain internal forces. Interaction diagrams of several cross-section configurations are made to help check the working axial and flexural forces. By looking at the distribution of the combination of axial and flexural forces acting on the interaction diagram plot, it can be determined whether a cross section is efficient enough to be used in columns throughout the building. The results of the analysis show that the columns commonly used in shophouses are still safe in carrying out a combination of axial and flexible loads that work due to the influence of gravity loads. Keywords : column design, reinforced concrete, axial bending moment combination, section capacity, interaction diagram ABSTRAK Artikel ini membahas tentang evaluasi cepat kapasitas penampang kolom beton bertulang yang memikul kombinasi beban aksial dan lentur dua arah. Model yang ditinjau adalah bangunan ruko 3 lantai yang menggunakan ukuran kolom seragam. Struktur bangunan dianalisis menggunakan program bantu komputer untuk mendapatkan gaya-gaya dalam.  Diagram interaksi dari beberapa konfigurasi penampang dibuat untuk membantu melakukan pengecekan gaya aksial dan lentur yang bekerja.  Dengan melihat distribusi kombinasi gaya aksial dan lentur yang bekerja terhadap plot diagram interaksi, dapat ditentukan apakah suatu penampang cukup efisien untuk digunakan pada kolom di seluruh bangunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kolom yang biasa digunakan pada bangunan ruko masih aman dalam memikul kombinasi beban aksial dan lentur yang bekerja akibat pengaruh beban gravitasi. Kata kunci : disain kolom, beton bertulang, kombinasi lentur aksial, kapasitas penampang, diagram interaksi.
PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL BAHAN ALAMI LATEKS TERHADAP KINERJA CAMPURAN BETON ASPAL PADA LAPISAN AUS (HOTMIX AC-WC) (15-20) Hamdi Muchtar; Radius Pranoto; Puryanto Puryanto; M. Wisnu Wibisono; Winda Febri Utami; Candra Agusti Putri
PILAR Vol. 16 No. 1 (2021): Pilar: Maret 2021
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBeton aspal (asphalt concrete) merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement). Campuran beton aspal tersebut terdiri atas agregat kasar, agregar halus, filler dan menggunakan aspal sebagai bahan pegikat. Ketersediaan aspal, yang pada umumnya berasal dari proses destilasi minyak bumi semakin lama semakin menipis jumlahnya, seiring dengan semakin sedikitnya ketersediaan minyak mentah (crude oil) yang terkandung didalam perut bumi. Permasalahan di atas akhirnya membuka pikiran banyak pihak untuk mengembangkan aspal modifikasi (polymer modified asphalt), yaitu dengan cara menambah dengan bahan aditive atau mensubstitusi sebagian dari jumlah aspal dengan bahan polymer dengan tujuan untuk menghemat penggunaan aspal tanpa mengurangi kualitas namun justru diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah elastomer alami, yaitu karet alam dalam bentuk lateks atau getah karet. Penggunaan substitusi lateks terhadap beton aspal diharapkan dapat menghasilkan suatu alternatif baru dalam meningkatkan kinerja perkerasan jalan dan dapat menjadi solusi bagi struktur perkerasan jalan dalam menerima beban berat dari kendaraan, tahan terhadap perubahan kondisi alam, sehingga diharapkan konstruksi jalan bisa bertahan lama. Dari variasi pesentase ditunjukkan pada campuran dengan kadar aspal 6% dan lateks 4% yang memiliki stabilitas 1237,60 Kg, VIM 15,90%, Flow 4,26 mm, MQ 321,54Kg/mm dan layak untuk digunakan sebagai bahan subtitusi beton aspal pada lapisan wearing course.Kata Kunci: Substitusi, Aspal, Lateks, Marshall, Beton Aspal.
UJI KUAT LENTUR PROFIL BAJA RINGAN GALVALUM TIPE C YANG DI GROUTING DENGAN VARIASI MORTAR Fadhila Firdausa; Sri Rezki Artini; Ahmad Syapawi; Puryanto Puryanto
Rekayasa Sipil Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2020.014.03.2

Abstract

Cold form steel is one type of material that is currently experiencing very rapid development. The advantages of the using cold form steel are so many, one of which is the light weight and high quality steel. This is an added value for cold form steel. But one of the weakness in cold form steel profile is the buckling effect. So that additional fillers are needed so that cold form steel has resistance with buckling effect. Mortar is a filler that is often used in construction. Therefore this research will be discuss the analysis of grouting mortar to prevent buckling effect in the cold form steel profile. And then the grouting mortar that will be used uses a variation of cement to sand as big as 1:1, 1:2, 1:3 and 1:4. From the results of the compressive strength of the mortar obtained compressive strength of 1: 1 has the greatest compressive strength of 30 Mpa. And then for the flexural test, the steel beam with mortar variation 1: 1 has the greatest resistance of 9558 Newton, with the smallest deflection value of 8 mm and the greatest stress of 19.47 Mpa, when compared to steel beams with variations of 1: 2, 1: 3, 1: 4 and steel beams without fillers.