Mochamad Hadi
Laboratorium Ekologi Dan Biosistematika, Departemen Biologi, Fakultas Sains Dan Matematika Universitas Diponegoro, Semarang 50275, Indonesia

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Akademika Biologi

Tingkat Kesamaan Mikroarthropoda Tanah di Ekosistem Lahan Pertanian Organik dan Anorganik Mochamad Hadi
Jurnal Akademika Biologi Vol. 9 No. 1 Januari 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.968 KB)

Abstract

Mikroartropoda tanah bersama artropoda tanah lainnya mempunyai peran penting dalam proses dekomposisi material organik di dalam tanah. Lahan pertanian memiliki kandungan bahan organik yang cukup melimpah karena selalu ada penambahan pupuk sebagai sumber energi dan sebagai sarana produksi pertanian. Penelitian dilakukan di ekosistem lahan pertanian organik dan anorganik Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kota Salatiga. Tujuan penelitian adalah mengkaji kelimpahan, kepadatan, dan tingkat kesamaan mikroartropoda tanah di ekosistem lahan pertanian organik dan anorganik. Penelitian dilakukan dengan metode pengambilan cuplikan tanah dan ekstraksi dengan Barlese Tulgren Funnel Extractor. Kelimpahan tertinggi mikroartropoda di ekosistem lahan pertanian organik adalah taksa Carabidae (26,55%) dan Prostigmata (13,27%), sedangkan di lahan pertanian anorganik kelimpahan tertinggi adalah taksa Carabidae (17,24%) dan larva Coleoptera (13,79%). Kepadatan mikroartropoda di ekosistem lahan pertanian organik adalah 2260 individu/m2 , lebih tinggi daripada di lahan pertanian anorganik yaitu 1160 individu/m2 . Kekayaan taksa mikroartropoda tanah di lahan pertaian organik adalah 28 taksa, sedikit lebih banyak dibandingkan dengan kekayaan taksa mikroartropoda lahan pertanian anorganik, yaitu 23 taksa. Tingkat kesamaan taksa mikroartropoda tanah antara lahan pertanian organik dan laham pertanian anorganik dalam tingkatan sedang (kurang dari 60%) yaitu 47,06%. Mikroartropoda tanah di ekosistem lahan pertanian organik dan lahan pertanian anorganik relatif cukup sama.
KERAGAMAN SERANGGA OPT DAN MUSUH ALAMI DI LAHAN KACANG HIJAU SEBELUM DAN PASCA PANEN Dwiyani Anjar Martitik; Mochamad Hadi; Udi Tarwotjo
Jurnal Akademika Biologi Vol. 7 No.2 April 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serangga dapat berperan sebagai OPT ataupun musuh alami di suatu ekosistem pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis serangga OPT dan musuh alami dominan, keragaman serta pengaruh faktor fisik lingkungan terhadap keragaman serangga OPT dan musuh alami. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yaitu pada masa sebelum dan pasca panen. Setiap pengambilan sampel menggunakan dua metode, yaitu jaring ayun dan metode light trap. Hasil penelitian menunjukkan jumlah individu dan jumlah jenis yang didapatkan sebelum panen lebih tinggi dibandingkan pasca panen. OPT yang dominan, yaitu famili Chrysomelidae, Curculionidae, Sciaridae, Pentatomidae, Cicadellidae, dan Pyralidae. Sedangkan musuh alami yang dominan yaitu famili Staphylinidae, Coccinelidae, Carabidae, Miridae, Aelothripidae, Tachinidae, Formicidae, Salticidae dan Thomisidae. Keragaman jenis OPT dan musuh alami termasuk dalam kategori sedang. Indeks kemerataan OPT sebelum dan pasca panen serta musuh alami sebelum panen termasuk dalam kategori merata sedangkan musuh alami pasca panen termasuk dalam kategori tidak merata. Indeks kesamaan antara kedua musim pengambilan sampel menunjukkan tingkat kesamaan yang bervariasi. Faktor fisik lingkungan kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap aktivitas OPT maupun musuh alami di lahan penelitian.
Perbandingan Keanekaragaman dan Kelimpahan Insekta pada Sawah Organik dan Sawah Semi Organik di Sekitar Danau Rawa Pening, Ambarawa Widya Zeki Ravelia; Jafron Wasiq Hidayat; Mochamad Hadi
Jurnal Akademika Biologi Vol. 10 No. 1 Januari 2021
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.7 KB)

Abstract

Serangga merupakan biota asosiasi paling banyak di habitat persawahan, dapat berperan sebagai hama, predator ataupun musuh alami di suatu ekosistem pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman , dominan, kelimpahan dan pengaruh faktor fisik lingkungan terhadap keragaman serangga pada sawah organik dan sawah semi organik. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali. Setiap pengambilan sampel menggunakan metode, yaitu sweep net dan di analisi dengan indeks keanekaragaman jenis Shannon Wiener dan indeks kelimpahan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah individu dan jumlah jenis yang didapatkan pada sawah organik lebih tinggi dibandingkan sawah semi organik. Serangga yang dominan ditemukan, yaitu Archimantis latistyla, Paranaemia vittigera, Oxyus chinensis, Leptosia acuta Keragaman jenis serangga pada sawah organik dan sawah semi organik termasuk dalam kategori sedang yaitu pada sawah organic 2,046 sedangkan pada sawah semi organic 2,047. Indeks kemerataan serangga sawah organik yaitu o,79 dan sawah semi organik 0,93 termasuk dalam kategori merata Indeks kesamaan antara kedua lahan pengambilan sampel menunjukkan tingkat kesamaan yang berbeda. Faktor fisik lingkungan seperti kelembaban udara 70%-85% suhu udara 22oC kecepatan angin 10m/s dan intensitas cahaya matahai 4 dapat berpengaruh terhadap aktivitas serangga di lahan penelitian.
Keanekaraaman Burung Daerah Terbuka Dan Tertutup Hutan Kota Tinjomoyo Dengan Hutan Kota Universitas Diponegoro Semarang Muhammad Abu Naim; Mochamad Hadi; Karyadi Baskoro
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 2 Juli 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.273 KB)

Abstract

Hutan Kota merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memiliki luas minimal 0,25 ha pada wilayah perkotaan dengan vegetasi pohon yang dominan. Berdasarkan peran dan fungsinya, kawasan hutan kota dapat dikembangkan sebagai penyangga wilayah resapan air tanah, rekreasi alam, pelestarian plasma nutfah, sangtuari dan habitat satwa liar. Hutan Kota Tinjomoyo (57,5 ha) dan Hutan Kota Universitas Diponegoro (26 ha) merupakan dua hutan kota Pemerintah Kota Semarang yang memiliki wilayah paling luas. Burung merupakan salah satu vertebrata yang peka terhadap lingkungan, baik faktor fisik, kimia maupun biologi. Keberadaan burung di hutan kota berperan dalam memperkuat fungsi ekologis kota, memencarkan biji, polinator, pengendali hama dan menambah nilai estetika kota. Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji keanekaragaman burung yang ada di hutan kota. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2019 dengan melakukan pengamatan dan pendataan langsung pada daerah terbuka dan tertutup Hutan Kota Tinjomoyo serta Hutan Kota Universitas Diponegoro menggunakan metode point count. Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan indeks kelimpahan jenis, indeks keanekaragaman jenis, indeks kemerataan jenis dan uji t-Hutcheson. Dijumpai 48 jenis burung, 10 jenis masuk kategori dominan dengan 2 jenis burung dominan di semua lokasi. Indeks keanekaragaman jenis sedang dengan nilai indeks keanekaragaman 2-2,73 dan persebaran jenis merata dengan indeks kemerataan 0,55-0,76. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada daerah terbuka dan tertutup antara Hutan Kota Tinjomoyo dengan Hutan Kota Universitas Diponegoro. Hutan Kota Universitas Diponegoro pada daerah terbuka dengan daerah tertutup berbeda signifikan.
Keragaman Anggota Lepidoptera di Kawasan Agrowisata Jollong Kabupaten Pati Mochamad Hadi; Muhammad Abu Naim
Jurnal Akademika Biologi Vol. 9 No. 2 Juli 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.827 KB)

Abstract

Agrowisata Jollong terletak di Desa Jollong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Perkebunan kopi menjadi komoditas terbesar di lokasi Agrowisata Jollong. Adanya kupu-kupu tentu berpengaruh positif secara langsung maupun tidak langsung terhadap produktivitas perkebunan karena peran kupu-kupu sebagai pollinator. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman anggota Lepidoptera di kawasan Agrowisata Jollong Kabupaten Pati. Data diambil menggunakan metode  Point Count. Data dianalisis menggunakan indeks kelimpahan, indeks keragaman dan indeks kemerataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat  216 individu dari 34 spesies dan 5 famili. Indeks keragaman kupu-kupu di Agrowisata Jollong dikategorikan sedang dengan kisaran nilai H’ 2,53 - 2.77. Indeks kemerataan termasuk tinggi dan merata, dengan kisaran nilai e 0.82 - 0.88. Terdapat 5 spesies dominan tetapi hanya Eurema blanda dan Leptosia nina yang dominan di semua lokasi yang diteliti. Spesies dominan di sekitar pabrik adalah Chilades pandava, Eurema blanda, Papilio memnon dan Leptopsia nina.  Spesies dominan di Kebun Kopi adalah Eurema blanda, Eurema hecabe dan Leptosia nina. Spesies dominan di sekitar air terjun adalah Eurema blanda dan Leptosia nina. Spesies dominan di sekitar sungai adalah Eurema blanda dan Leptosia nina. Dari semua spesies yang ditemukan terdapat 2 spesies yang dilindungi menurut PP No.7 Tahun 1999 yaitu Troides helena dan Troides amphrysus. Terdapat satu spesies yaitu Mycalesis janardana memiliki status Least Concern IUCN (berisiko rendah) sedangkan yang lain berstatus NE (Not Evaluated).