Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEMAMPUAN BAKTERI DARt EKOSISTEM AIR HITAM KALIMANTAN TENGAH DALAM MEROMBAK MINYAK BUMI DAN SOLAR Iswandi Anas; Noegroho Hadi; Dwi Andreas Santosa
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.703 KB) | DOI: 10.29244/jitl.2.2.1-7

Abstract

The objective of this experiment was to evaluate the abili!y of bacteria strains isolated from black water ecosystem of Central Kalimantan in degrading crude oil and diesel oil. The experiment was conducted at the Laboratory of Soil Biology, Department of Soil Sciences, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University (IPB). The crude oil degrading ability of bacteria was tested on a minimum liquid medium (Gurujeyalakshmi dan Orial, 1989) and soil. Six crude oil and diesel oil degrading bacteria were isolated. The bacteria were identified as Bacillus panthotenticus (2 strains), B. circulars (1 strain), Pssudomonas diminuta (1 strain), P. stufzeri (1 strain) and Klebsiella edwardsii (1 strain). These bacteria were able to degrade crude oil or diesel oil whether in a liquid minimum medium or in soil.On a minimum liquid medium, after 10 days incubation, bacteria were able to degrade 20.49% of the crude oil, while in the Entisol soil, after 7 days of incubation, as high as 40.29% of crude oil was degraded and after 28 days incubation, 64.95 of crude oil had been degraded by selected bacteria.
AIR QUALITY MONITORING AND STRATEGY IN INDONESIA P.L. Coutrier; Saut M. Lubis; Noegroho Hadi
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 17 No. 1 (1994): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.17.1.163

Abstract

BAPEDAL, The Environment Impact Management Agency is responsible for the air pollution control. In addressing the air pollution BAPEDAL launched the "Blue Sky Program". This program consist of two component, air pollution from the mobile sources and the air pollution from stationary sources.
PENELITIAN BIOKOROSI ATMOSFIR PADA BAJA LUNAK DI CILACAP Wahjudi Wisaksono; Noegroho Hadi
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 21 No. 1 (1987): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kilang minyak Cilacap yang lama dipergunakan untuk mengolah minyak mentah Arab Saudi. Minyak mentah tersebut memiliki kadar belerang yang tinggi, yaitu lebih dari 1% berat. Kilang minyaknya adalah di dekat pantai dan terletak pada kawasan industri. Dari hasil pengamatan dan analisa udara, diketahui bahwa daerah Cilacap memiliki kelembapan nisbi diatas 70%. Selain dari itu udara kota tersebut mengandung senyawa SOx, H2S, merkaptan dan partiekl kimia dan senyawa-senyawa tersebut berpengaruh terhadap korosi atmosfir.
Degradasi Fenol Dalam Air Limbah Kilang Minyak Cepu Dengan Menggunakan Kultur Campuran M. Udiharto; Noegroho Hadi
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 21 No. 2 (1987): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenol termasuk slaah satu senyawa yang dapat merupakan pencemar serius dalam air buangan industri minyak minyak. Adanya fenol dalam air buangan dapat menimbulkan pencemaran air buangan. Dengan menggunakan bantuan aktivitas cultur campuran dilakukan suatu usaha mendegrasi untuk menurunkan kandungan fenol dalam air buangan kilang minyak, dengan menggunakan proses fermentasi aerobik. Di dalam kultur campuran tersebut terdapat bakteri dimana Pseudomonas sp. merupakan bakteri dominan.
Scaling Up pada Proses Bioengineering Sri Kadarwati; Noegroho Hadi
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 24 No. 2 (1990): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scale up pada proses bioengineering perlu dipelajari, terutama sehubungan dengan perkembangan industri pabrik bioengineering. Scale up dapat dihitung atas dasar data studi laboratorium dengan perhatian pada pemilihan skala operasi, batasan fisik, penggunaan unsur ahar dan sebagainya. Selain pengolahan data teknik tersebut, perlu pengujian pada skala unit pilot sebelum mencapai skala komersial.