Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Kemandirian Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Bercerita Mariana Ikun RD Pareira; Naomi Habi Atal
PG-PAUD Trunojoyo Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v6i1.5371

Abstract

Autonomy is important to be taught early because makes it will easier for children to carry out further education. Autonomy also leads children to have high self-esteem and intrinsic motivation. The most prominent problem in children at TK Tunas Harapan Emaus Liliba Kupang is autonomy.  Autonomy can be promoted in various ways, one of them which is story telling. The purpose of this study is to find out whether there is an increase in autonomy of children ages 4-5 years after story telling. The research method used in this research is experimental method with quantitative approach. The research design used is a non-equivalent research design or also called "one group pre test and post test design" which is a research design used by giving before and after the activitiies test in a single group research sample. The results of this study indicate that by the Wilcoxon test showed a significant increase in autonomy of children ages 4-5 years (p0.05)
Program Pelatihan pada Ibu untuk Meningkatkan Pengetahuan Komunikasi Efektif Anak Prasekolah Mariana Ikun RD Pareira; Soemiarti Patmonodewo; Airin Y Saleh
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.745 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v8i2.9235

Abstract

Komunikasi efektif antara orangtua dan anak perlu dimulai sedini mungkin. Selama ini strategi komunikasi yang digunakan ibu dengan anaknya belum efektif, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan bagaimana berkomunikasi efektif dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain before-and-after (one group before and after design). Kegiatan dilakukan terhadap sembilan ibu di wilayah Serpong Utara, Tangerang Selatan selama tiga hari. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri atas pertanyaan terbuka untuk mengukur pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah. Hasil analisis data dengan uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah (p<0,05).
Implementasi Adaptasi Teknologi Dalam Program Kampus Mengajar Bagi Sekolah Terdampak Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri Latang Kabupaten Alor Abdul Syukur; Dwi Alya R.R Kurnia; Mariana Ikun RD Pareira
Jurnal Kelimutu Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/kjcs.v2i2.8209

Abstract

The objectives of the Teaching Campus Program include increasing empathy or social sensitivity to existing problems, honing thinking and collaboration skills, developing insight, character, and soft skills, increasing the role and contribution and service of students as academia to national education. The Teaching Campus Program (KM) is an activity carried out for approximately 5 months, where in its implementation students go directly to schools affected by the COVID-19 pandemic. Activities carried out by students include assisting teachers in teaching, assisting teachers in adapting technology, and assisting school administration. The focus in this paper is only on adapting technology which is considered the most important in the implementation of online learning for both teachers and students. The results of implementing the technology adaptation of the Teaching Campus Program include students getting good preparation in facing ANBK (Computer-Based National Assessment), teachers can operate computers, especially office applications (word, powerpoint and ecxel) and can operate infocus as a tool in the learning process. While what students get is experience in program making starting from identification, program design preparation, implementation to program evaluation. In the end, the conclusion from the implementation of this program is that students and teachers are assisted in the implementation of the teaching and learning process during the covid-19 pandemic. The same is felt by students, where students can implement the knowledge that has been obtained on campus for the benefit of the community. Keywords: Teaching Campus, Technology Adaptation. Abstrak Tujuan Program Kampus Mengajar diantaranya adalah menambah empati atau kepekaan sosial terhadap permasalahan yang ada, mengasah keterampilan berpikir dan bekerjasama, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skill, meningkatkan peran dan kontribusi serta pengabdian mahasiswa sebagai civitas akademisi terhadap pendidikan nasional. Program Kampus Mengajar (KM) adalah suatu kegiatan yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan, dimana dalam pelaksanaannya mahasiswa turun langsung ke sekolah terdampak pandemi covid-19. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya membantu guru dalam mengajar, membantu guru dalam adaptasi teknologi, serta membantu administrasi sekolah. Fokus pada tulisan ini hanya pada adaptasi teknologi yang dianggap paling penting dalam pelaksanaan belajar secara daring baik bagi guru maupun peserta didik. Hasil penerapan adaptasi teknologi Program Kampus Mengajar diantaranya adalah siswa mendapatkan persiapan yang baik dalam menghadapi ANBK (Assesmen Nasional Berbasis Komputer), guru dapat mengoperasikan komputer khususnya aplikasi office (word, powerpoint dan ecxel) serta dapat pengoperasian infocus sebagai alat dalam proses pembelajaran. Sedangkan yang didapatkan oleh mahasiswa adalah pengalaman dalam pembuatan program mulai dari identifikasi, penyusunan rancangan program, pelaksanaan sampai dengan evaluasi program. Pada akhirnya, kesimpulan dari dilaksanakannya program ini adalah para peserta didik dan guru terbantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selama pandemi covid-19. Hal yang sama juga dirasakan oleh mahasiswa, dimana mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang selama ini didapatkan di kampus untuk kemaslahatan masyarakat. Kata kunci: Kampus Mengajar, Adaptasi Teknologi.
Pengenalan Jagung Solor Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Abdul Syukur; Desi Indah Natalia Besi; Aming Wahyudi B Lolon; Mariana Ikun RD Pareira; Erni Raster Klau; Yosephina K Sogen; Frans K Selly
Jurnal Kelimutu Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Kelimutu Journal of Community Service (KJCS)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/kjcs.v3i2.12279

Abstract

Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan, masa nifas serta terbatasnya layanan kesehatan. Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi dengan angka Stunting tertinggi secara nasional pada 2021 sebesar 35,3% dari total kasus 8,9 juta anak Stunting. Mayoritas penduduk Desa Tenawahang memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan jumlah keluarga miskin yang cukup banyak. Biasanya masyarakat mengolah makanan yang tersedia dilingkungan sekitar sebagai makanan sehari-hari. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan tentang sorgum serta cara mengolah sehingga menjadi alternatif makanan sehingga bisa menakan angka stunting. Kegiatan PkM ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta. Pemateri pertama adalah Bernardus B. Sogen dengan materi Identifikasi Masalah serta Pemecahan Masalah Stunting. Materi kedua disampaikan oleh Marcelina Toda Daton yang mendemonstrasikan pembuatan makanan berbahan dasar sorgum. Hasil analisis tes mengalami peningkatan sebesar 35,5% dalam hal pemahaman peserta tentang sorgum. Pemahaman peserta menjadi 82% yang sebelumnya 46,6%. Hal ini menandakan bahwa pengenalan dan pelatihan ini mendapat tanggapan yang baik dari para peserta. Kata kunci : Pelatihan, sorgum, stunting