Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Coperative Tipe Numberred Heads Together Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran PAI di Kelas XI Sosial SMA Dharmawangsa Annisa Khairina; Zamakhsyari Zamakhsyari; Rahmat Hidayat
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 2, No 2 (2017): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.352 KB)

Abstract

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Perilaku Siswa di Sekolah Menengah Pertama Swasta Washliyani Medan Nur Hazriyani; Rahmat Hidayat; H. M. Fauzi Lubis
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 2, No 2 (2017): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.012 KB)

Abstract

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI MTS ISLAMIYAH BENGKEL KECAMATAN PERBAUNGAN Rahmat hidayat; M Fauzi Lubis; Dina Mulyanti
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 4, No 2 (2019): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil belajar anak pada mata pelajaran PAI masih terbilang rendah. 2) Peran orang tua dalam meningkatkan hasil belajar PAI siswa di MTs islamiyah Bengkel Kecamatan Perbaungan:(a)Orang tua Sebagai Pendidik; (b)Orang tua Sebagai Pembimbing, (c)Orang tua Sebagai Pendorong; (d)Orang tua Sebagai Panutan; (e)Orang tua Sebagai Teman; (f)Orang tua Sebagai Pengawas; (g)Orang tua Sebagai Komunikator; (h)Orang tua Sebagai Penasehat; (i)Orang tua Sebagai Konselor; (j)Orang tua Sebagai Fasilitator; 3) Faktor-faktor pendukung apa saja yang dapat meningkatkan peran orang tua dalam peningkatan hasil belajar siswa pada Mapel PAI di MTs Islamiyah Bengkel Kecamatan Perbaungan:(a)Faktor pendukung meliputi adanya pelatihan guru; (b)lingkungan yang kondusif; (c)antusias orang tua; (d)pendampingan spiritual; (e)Faktor individual; (f)Faktor sosial; (g)faktor kematangan atau pertumbuhan; (h)faktor kecerdasan; (i)Faktor jasmaniah; (j)Faktor psikologi; (k)Faktor keluarga; (l)Faktor sekolah; (m)Faktor masyarakat; 4).Kendala apa saja yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan hasil belajar pada siswa di MTs Islamiyah Bengkel Kecamatan Perbaungan:(a)keterbatasan Latar Belakang Pendidikan orang tua; (b) waktu yang tersedia; (c) tingkat ekonomi; (d)Jumlah anggota keluarga; (e)Pembinaan kedisiplinan belajar yang kurang optimal; (f)Kurangnya kesadaran orang tua itu sendiri dalam bimbingan, terutama keadaan agama sang anak; (g)adanya pengaruh lingkungan anak dalam bergaul yang sangat besar.
PERAN WALI KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA DHARMAWANGSA Rahmat hidayat; Suhendri Suhendri; Ernawati Sagala
Almufida : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 4, No 1 (2019): Almufida: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran wali kelas sebagai pembimbing dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Dharmawangsa Medan dilakukan dengan cara: (1) mendampingi siswa dalam setiap permasalahan yang dihadapinya; (2) wali kelas dituntut agar lebih peduli dengan anak didiknya; (3) dalam proses pembelajaran wali kelas harus lebih kreatif dalam menyampaikan pelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yan disampaikan; (4) dalam tugasnya sebagai orang tua siswa di sekolah wali kelas harus lebih ekstra dalam memperhatikan dan mengawasi hal-hal yang dapat menghambat proses pembelajaran siswa yang dapat berakibat pada prestasi belajarnya. Berdasarkan Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak terutama bagi wali kelas di SMA Dharmawangsa Medan dan para siswanya. Diharapkan kepada semua pihak di SMA Dharmawamgsa Medan untuk dapat memperhatikan prestasi belajar siswanya.
SOSIALISASI SADAR WISATA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKASI PEMASARAN DI DESA NAMU SIALANG KECAMATAN BATANG SERANGAN Budiman Purba; Rahmat Hidayat; Muya Syaroh Iwanda Lubis
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 4 (2021): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i4.30169

Abstract

AbstrakProgram Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan di desa Namu Sialang dengan mensosialisasikan sadar wisata dengan pendekatan komunikasi pemasaran. Diketahui bahwa peran komunikasi pemasaran menjalankan tujuan khusus dari pengabdian masyarakat dilakukan dengan kegiatan advertising, public relation, sales promotion dan personal selling, kegiatan ini nantinya akan dikemas dengan memberikan penguatan melalui aplikasi sains dan teknologi serta membuat model kebijakan. Pengabdian melalui Program Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengungkapkan realitas sosial sesungguhnya. Informan yang dijadikan mitra adalah dari Kantor kepala Desa. Fokus Sosialisasi komunikasi pemasaran untuk memajukan kawasan wisata ini adalah melalui ketrampilan kerajinan tangan dan promosi secara online maupun langsung yang nantinya menjadi daya tarik turis lokal dan mancanegara. Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum di atas, maka ditempuh langkah-langkah sebagai rencana pengabdian kepada masyarakat yaitu : 1) menghubungi Pihak Kepala Desa untuk mendiskusikan topik yang hendak diabadikan yaitu Pemberdayaan Komunikasi Pemasaran yang produktif bagi masyarakat sekitar desa Kuala Gumuh melalui strategi komunikasi secara  langsung maupun promosi online. 2) mempromosikan Peluang Desa Wisata melalui kegiatan advertising, public relation, sales promotion dan personal selling dan dikemas melalui kemajuan informasi teknologi ataupun secara manual.           Kata kunci: Sosialisasi, Sadar Wisata, Komunikasi Pemasaran AbstractThe Community Service Program was carried out in Namu Sialang village by promoting tourism awareness with a marketing communication approach. It is known that the role of marketing communication in carrying out the special purpose of community service is carried out by advertising, public relations, sales promotion and personal selling activities, these activities will later be packaged by providing reinforcement through the application of science and technology and making policy models. This community service program uses a qualitative methodology to reveal the real social reality. The informant who became a partner was from the village head office. The focus of socialization of marketing communications to advance this tourist area is through handicraft skills and online and direct promotions which will later become an attraction for local and foreign tourists. In order to achieve the objectives listed above, the following steps are taken as a community service plan, namely: 1) contacting the Village Head to discuss the topic to be immortalized, namely Empowering productive Marketing Communications for the community around Kuala Gumuh village through direct communication strategies and online promotions. 2) promoting Tourism Village Opportunities through advertising, public relations, sales promotion and personal selling activities and packaged through advances in information technology or manually.       Keywords: Socialization, Tourism Awareness, Marketing Communication
KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Rahmat Hidayat; Herwadi Herwadi; Nuri Rahmadani
Jurnal Sabilarrasyad Vol 4, No 2 (2019): SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The education quality policy refers to the eight SNPs, namely: Content Standards, Process Standards, Graduates Competency Standards, Educators and Education Personnel Standards, Management Standards, Facilities and Infrastructure Standards, Financing Standards, Assessment Standards. Each of the eight National Education Standards has its own policy. To measure the implementation of national quality standards that cover 8 (eight) national education standards, measurement of the achievement of reference standards and evaluation of education quality is carried out on educational units / programs through: 1). Self Evaluation Unit / Educational Program (EDS); 2). Monitoring Unit / Education Programs by Local Governments (MSPD); 3). Accreditation; 4). Certification; 5). National exam; and 6). Database and Information Data Collection
Pelatihan Alat Edukasi Hanging Paper untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung, Membaca dan Berbahasa Inggris bagi Siswa MIS Nurul Hidayah Medan Rahmat Hidayat; Asrindah Nasution; M.amri Nasution
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.683 KB) | DOI: 10.59024/jnb.v1i1.66

Abstract

Saat ini, banyak orang memperhatikan peningkatan jumlah orang terpelajar yang mempelajari siswa dan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif. Seiring kemajuan teknologi, orang lebih cenderung menggunakan smartphone daripada belajar dan membaca buku. Karena buku adalah kumpulan ilmu. Hal inilah yang dialami oleh Sekolah Mitra Tim Pengusul. Selain meningkatkan motivasi belajar siswa, terdapat strategi pengajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran, khususnya bahasa Inggris. Hal ini berdasarkan temuan observasi awal yang dilakukan oleh tim pengusul. Permasalahan mitra yaitu perpustakaan sekolah tersebut dapat dikatakan masih sangat jauh dari kata layak, baik dari kuantitas siswa atau kualitas pemebelajarannya. Sistem pembelajaran yang menggunakan metode kolot membuat siswa kurang semangat untuk mempermainkan dan menerima pembelajaran seolah-olah. Oleh karena itu, tim tutor ingin menerapkan metode paper-hanging untuk meningkatkan kosa kata dan tata bahasa, serta menulis dan belajar bahasa Inggris. Selain pengembangan strategi pembelajaran yang lebih baik, permasalahan mitra yang terlihat di lorong adalah minimnya perlengkapan sekolah. Hal ini terlihat saat guru mengamati kelas untuk pertama kalinya. Guru memperhatikan bahwa guru tidak menggunakan papan tulis selama pelajaran. Guru menggunakan media untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif. Dengan penambahan media pembelajaran, kemampuan belajar siswa meningkat, meskipun pembelajaran hanya dilakukan secara terbatas. Tidaklah sulit bagi seorang guru untuk menciptakan sebuah media yang dapat menginspirasi siswa agar lebih tertarik untuk belajar. Guru harus mencermati media yang digunakan saat mengajar siswa. Diharapkan inisiatif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dapat memberikan solusi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerjanya dengan memperbolehkan guru menggunakan teknologi pendidikan sekaligus memperbolehkan siswa menggunakan teknologi pendidikan selama di sekolah.
Konstruksi Pendidikan Karakter dalam Budaya Mandailing dan Angkola di Provinsi Sumatera Utara: Construction of Character Education in Mandailing and Angkola Culture in North Sumatra Province Rahmat Hidayat
Society Vol 8 No 2 (2020): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v8i2.212

Abstract

This research aims to describe the construction and character education model in Mandailing and Angkola tribes in North Sumatra Province. This research uses a qualitative method with a case study approach, a research method on individuals, groups, organizations, and specific institutions. Instruments or data collection tools used in this research are (1) observation; (2) in-depth interview; (3) document study. This research uses a method known as ethnography or participant observation. The result shows that Mandailing and Angkola tribes’ characters building through 1) Socialization, 2) Enculturation, and 3) Internalization. Socialization including education, clarification, and motivation. Meanwhile, enculturation including imitation, habituation, and evaluation. Construction of education in Mandailing and Angkola tribes through habits, traditions, culture, and Islamic values. Character building in children is an effort to encourage self-awareness and concern for tradition, culture, and preserve local wisdom to sustain from generation to generation. Also, several efforts to preserve culture have been made by collaborating with schools, traditional and religious leaders to combine local wisdom and culture into schools’ curriculum and extracurricular activities.