Latar Belakang: Maloklusi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar.Kurva spee yang datar merupakan salah satu syarat dari 6 kunci oklusi normal menurut Lawrence FAndrews dan kondisi maloklusi dapat dievaluasi dengan menggunakan indeks PAR. Tujuan: Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusiberdasarkan indeks Peer Assessment Rating (PAR). Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan jenispenelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah 49 model studi rahang atas dan rahang bawah mahasiswa preklinik FakultasKedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Model studi yang dipilih adalah model studi dengan gigi permanenlengkap hingga molar kedua, kondisi model studi tidak pecah, retak, dan porus, dan tidak sedangmelakukan perawatan ortodonti saat dilakukan pencetakan model studi. Pengukuran dilakukan denganmembandingkan hasil kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusi berdasarkan indeks PAR.Hasil pengukuran kemudian dianalisa dengan menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk, kemudiandilanjutkan dengan uji homogenitas Levene’s Test, dan uji korelasi Pearson, setelah itu dilakukan ujipengaruh dengan menggunakan uji regresi. Hasil: Hasil analisa data menggunakan uji korelasi pearsonterdapat korelasi yang positif,antara kedalaman kurva spee dengan tingkat keparahan maloklusiberdasarkan indeks Peer Assessment Rating dengan hasil sig<0.05. Didapatkan juga r hitung yang positif(r=0.606) artinya semakin tinggi kedalaman kurva spee maka indeks PAR juga semakin tinggi yangmenunjukkan maloklusi yang semakin parah. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kedalaman kurvaspee dengan tingkat keparahan maloklusi berdasarkan in Peer Asessment Rating (PAR). Kata Kunci: kurva spee, indeks Peer Asessment Rating, dan Maloklusi