Latar Belakang: Covid-19 menular melalui aerosol atau droplet orang yang terinfeksi, terlebih lagi pada perawatan gigi yang menghasilkan aerosol dalam pelaksanaannya. Pencegahan penyebaran Covid-19 di klinik gigi bisa dilakukan dengan upaya pencegahan diri yang terbentuk dari pengetahuan yang baik. Pasien juga cenderung merasa cemas karena berbagai resiko infeksi di klinik gigi, sehingga dibutuhkan suatu prosedur pencegahan. Kualitas layanan yang diberikan harus diukur melalui tingkat kepuasan pasien. Pengetahuan, kecemasan dan kepuasan pasien menjadi faktor yang saling berhubungan sebagai pertimbangan pasien untuk melakukan kontrol rutin saat pandemi. Tujuan: Mengetahui deskripsi dan menganalisis tingkat kecemasan, pengetahuan dan kepuasan pasien pengguna ortodonti cekat selama pandemi Covid-19. Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. 153 sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji univariat dan bivariat komparatif menggunakan Mann-Whitney atau Kruskal-Wallis serta Chi-Square. Hasil: Uji Chi-Square menunjukkan nilai p= 0,819 atau tidak terdapat perbedaan berarti terkait perasaan terhadap pandemi berdasarkan kesediaan menghadiri janji temu. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan berarti terkait kecemasan terhadap pandemi dengan nilai p= 0,359, dan kecemasan terhadap dampak pandemi bagi perawatan ortodonti dengan nilai p= 0,413, ditinjau dari kesediaan menghadiri janji temu. 90,2% pasien memiliki pengetahuan baik dan 97,4% pasien merasa puas dengan pelayanan klinik gigi selama pandemi. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna tingkat kecemasan ditinjau dari kesediaan mengunjungi klinik gigi selama pandemi. Semakin dewasa usia pasien, semakin baik tingkat pengetahuannya, dan tidak terdapat perbedaan pengetahuan jika ditinjau dari jenis kelamin dan tempat tinggal. Pasien merasa puas atas pelayanan klinik gigi selama pandemi.