Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN NUNUKAN Inggit Akim; Sapriani Sapriani
Borneo Law Review Volume 1, No 1 Juni 2017
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bolrev.v1i1.711

Abstract

PATEN dimaksudkan untuk untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dan untuk mewujudkannya diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Kewenangan Camat dalam melaksanakan PATEN meliputi aspek perizinan, rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan, fasilitasi, penetapan, penyelenggaraan dan kewenangan lain yang dilimpahkan. Peneli t ian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) dalam upaya peningkatan kuali tas pelayanan publik dan hambatan-hambatan dal am penyelenggaraan PATEN di Kabupaten Nunukan. Kebijakan PATEN merupakan suatu upaya untuk meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat, khususnya pada daerah-daerah yang wilayah geografisnya sangat luas dan sulit terjangkau, sehingga dapat mewujudkan Kecamatan sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat dan menjadi simpul pelayanan bagi kantor/badan pelayanan terpadu di kabupaten/kota. Dalam implementasi PATEN di Kabupaten Nunukan ditemui hambatan-hambatan seperti Sumber Daya Manusia yang masih kurang baik jumlah maupun keahliannya, sarana dan prasana masih minim, pelaksana teknis yang belum optimal, dan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sistem PATEN ini.
PERIZINAN BERUSAHA MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION SEBAGAI KETAATAN HUKUM DALAM RANGKA MENINGKATKAN INVESTASI Seto Sanjoyo; Sapriani Sapriani; Agus Setiawan; Salma Suroyya
Borneo Law Review Volume 4 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bolrev.v4i1.1397

Abstract

AbstrakOnline Single Submission (OSS) adalah sistem pengintegrasian perizinan usaha secaraelektronik. Sistem ini memberikan layanan elektronik secara online system kepadainvestor/ pelaku usaha. Metode penelitian adalah penelitian hukum deksrptif empiris.Rumusan masalah kajian tulisan ini adalah bagaimanakah prosedur perizinan berusahamelalui sistem OSS dan apa akibat hukum bagi pelaku usaha apabila tidak memenuhiKomitmen Berusaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur perizinanmelalui OSS memberikan kemudahan dan dapat diakses dimanapun berada, sehinggamempermudah investor dalam mengajukan izin. Ada tiga model yang ditawarkan bagipelaku usaha dalam mengakses OSS yaitu sistem mandiri, pendampingan dan prioritas.Namun izin usaha yang sudah diberikan di awal kegiatan usaha dapat dibatalkan apabilapelaku usaha tidak memenuhi Komitmen berusaha dalam batas waktu yang telahditentukan. Pernyataan Komitmen dari investor menjadi konsep kemudahan perizinanyang diberikan oleh sistem OSS. Pemenuhan komitmen pada izin usaha bersifat mutlakdan akan berakibat pencabutan izin usaha awal sehingga memberikan dampak investortidak dapat melanjutkan usahanya.Kata Kunci : Perizinan berusaha, investor, OSS Abstract Online Single Submission (OSS) is an electronic business licensing system. This systemprovides online electronic system services to investors / business people. The researchmethod is empirical descriptive legal research. The formulation of the problem of thispaper review is how the licensing procedure is attempted through the OSS system andwhat are the legal consequences for business actors if they do not meet the BusinessCommitment. The results of this study indicate that licensing procedures through OSSprovide convenience and can be accessed wherever they are, making it easier for investorsto apply for permits. There are three models offered for business people in accessing OSS,namely an independent system, assistance and priority. However, a business license thathas been granted at the beginning of a business activity can be canceled if the businessactor does not fulfill the business commitment within the specified time limit. Statement ofCommitment from investors becomes the concept of licensing convenience provided by theOSS system. Fulfillment of the commitment to the business license is absolute and willresult in the revocation of the initial business license so that the impact of investors can notcontinue their business.Keyword : Business licensing, investors, OSS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TANJUNG BUKA DAN SALIMBATU SEBAGAI PENDUKUNG PUSAT KOTA TERPADU MANDIRI SALIMBATU Arif Rohman; Sapriani Sapriani; Liza Shahnaz
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.911 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5241

Abstract

Abstrak: Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk memaksimalkan potensi masyarakat dan lahan transmigrasi di Desa Tanjung Buka dan Desa Salimbatu. Metode pelaksanaan mencakup empat tahap, pertama adalah identifikasi, pendekatan sosial, persiapan, dan pelaksanaan kegiatan. Hasil pelaksanaan terlihat bahwa masyarakat antusias terhadap pelaksanaan kemitraan yang kami bangun, keberhasilan yang bermula dari identifikasi kebutuhan masyarakat seperti potensi masyarakat dalam membentuk suatu perkumpulan dan lahan kosong disekitar pemukiman yang tidak dimanfaatkan. Untuk Desa Salimbatu, beberapa masyarakat transmigrasi ditempat tersebut tidak sekedar bercocok tanam padi, namum juga berkebun harena hasilnya menjanjikan, sehingga kegiatan yang kami lakukan adalah pelatihan pembuatan pupuk organik. Kedua adalah pembentukan organisasi PKK sebagai wadah para ibu rumah tangga sebagai prospek katering untuk perusahaan sawit. Untuk Desa Tanjung Buka, hasil identifikasi dan pola masyarakat adalah ketersediaan lahan pekarangan di sekitar pemukiman yang tidak dimanfaatkan, jadi kegiatan yang kami laksanakan pertama adalah pemahaman masyarakat transmigrasi akan jamu sebagai pengganti obat kimia. Kedua pemanfaatan lahan kosong, dan ketiga bersama-sama membuat Apotik Hidup. Abstract:  The purpose of implementing this service is to maximize the potential of the community and transmigration land in Tanjung Buka Village and Salimbatu Village. The implementation method includes four stages: identification, social approach, preparation, and implementation of activities. The implementation results show that the community is enthusiastic about implementing the partnership that we have built, the success of which stems from the identification of community needs such as the potential of the community in forming an association and vacant land around settlements that are unutilized. For Salimbatu Village, several transmigration communities in that place grow rice and garden because the results are promising. The activity we do is training in making organic fertilizers. The second is the formation of the PKK organization as a forum for housewives as a catering prospect for palm oil companies. For Tanjung Buka Village, the identification results and community patterns are the availability of unused yards around the settlements, so the first activity we carried out was the transmigration community's understanding of herbal medicine as a substitute for chemical drugs. The second is the use of vacant land, and the third jointly make the Living Pharmacy. 
Pemberdayaan Masyarakat dan Mahasiswa dalam Mewujudkan Desa Mandiri melalui Pemanfaatan Lahan dan Sampah di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan Arif Rohman; Dewi Nurvianti; Sapriani Sapriani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 6 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i6.2160

Abstract

One form of contribution to the existence of a tertiary institution is the implementation of community service in the area where the college is located. A dynamic life makes people need regulation and needs solutions in solving problems. The solution offered in this service is using land for hydroponic plants carried out in the Ardi Mulyo Village and the use of household waste as fuel. The method used is the participation of the community and students because the concept of implementing PKM is community empowerment. The implementation results show that the activities carried out are very beneficial for the community because the concept used is to realize an independent village for living needs in the form of vegetables and the demand for substitutes for kerosene and gas through plastic bottles waste refining. The method used in implementing this PKM is participatory, namely the involvement of the community and students. This method is used because the PKM carried out by the team relates to empowerment. Hence, the role is to present and monitor for the sustainability of the programs that have been implemented. The results of the implementation of the activities show that the community is very enthusiastic about the activities carried out, this can be seen by the community's participation, and the programs implemented are also right on target and effective so that the independence of the village will be formed with straightforward program implementations.