Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII SMP NEGERI 03 MUKOMUKO Ayu Puspita Sari; Fuji Astuti; Zora Iriani
SENDRATASIK UNP Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.244 KB) | DOI: 10.24036/jsu.v6i2.102759

Abstract

Abstract This research aimed to describe the implementation of Student Team Achievement Division (STAD) model on Dance subject at VIII grade of SMP 03 Mukomuko.This research was classroom action research. The object of the research was 25 students of VIIIA class of SMP 03 Mukomuko. The research instrument was the researcher herself and additional instruments were observation sheet and test. The data were attained through library research, observation, documentation, performance test. Then, the data were analyzed.The result showed that the implementation of STAD model on Dance subject at SMP 03 Mukomuko in cycle 2 ran well. Students were motivated in learning in every cycle. The indicators were paying attention to teacher’s explanation, doing group discussion, expressing opinion, spirit of learning, and good movement. Students learning activity in meeting I of cycle 1 was 49.5%, in meeting II was 61% and in meeting I, cycle 2 was 77%. The average score increased from 71 to 80 as it was “very good” and passed the minimum achievement criteria. In short, STAD model was very effective to improve students’ curiosity and made fun learning so that students’ activity and learning result also increased.Keywords: Application Model STAD, Learning Dance, Junior High School Students
Bui Ibara Lagat Bagatta Samba Musara Lek Sita Kasimaeruk: Integrasi Sosial Beda Agama pada Masyarakat Mentawai Ayu Puspita Sari; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 4 (2021): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2021)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i4.77

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan mendeskripsikan penyebab masyarakat Mentawai mampu hidup rukun, walaupun di dalam satu keluarga ada perbedaan agama di Desa Mongan Poula Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian Etnografi. Teknik pemilihan informan penelitian ini yaitu Purposive Sampling (Sampel bertujuan). Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis data dengan model analisis etnografi dari James Spradley. Data dianalisis melalui Teori Konflik Gluckman yang menyatakan bahwa antara konflik, moral, kepercayaan, agama atau ritual, dan mengatakan bahwa aspek-aspek kebudayaan inilah yang saling terjalin sehingga konflik yang terjadi dalam masyarakat tidak sampai menghancurkan sistem sosial. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa yang menjadi faktor utama masyarakat Mentawai khususnya Desa Mongan Poula mampu hidup rukun atau hidup bersama karena adanya nilai adat istiadat yang mengajarkan mereka sejak kecil hingga sekarang, seperti nilai Sitangiangalau dan nilai Pagetsabbau. Kedua nilai tersebut menjadi pemersatu antara roh-roh manusia dengan roh gaib yang menjalin kebersamaan mereka selalu hidup bersama. Nilai adat istiadat tersebut sangat makna bagi masyarakat Mentawai yaitu selalu hidup berdampingan dengan sesama mereka. Filosofi dari Simakerek bagatta, Puaranan Simaeruk dan Bui Ibara Laggat Bagtta Samba Musara Lek Sita Kasimaeruk memiliki makna integrasi sosial antara beda agama di Desa Mongan Poula. Nilai adat ini sangat kuat sekali tertanam dalam masyarakat Mentawai karena mereka menghargai masing-masing orang termasuk orang berbeda agama dan menghindari konflik. konflik yang ada di masyarakat dapat diselesaikan oleh tokoh adat yang disebut dengan pabalai.