Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT GIGI PADA PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DI PUSKESMAS KOTA JAMBI Aida Silfia; David Rudi
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.597 KB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Komunikasi merupakan aspek penting yang harus di miliki oleh perawat gigi dalam melaksanakanpelayanan asuhan keperawatan gigi pada pasien. Komunikasi yang diterapkan oleh perawat kepada pasien merupakankomunikasi terapetik yang mempunyai tujuan untuk mencapai kesembuhan pasien. Ketrampilan berkomunikasi yang baikdan benar serta efektif yang berdampak terapetik merupakan kemampuan penting yang harus di miliki oleh semua tenagapelayanan kesehatan terutama perawat gigi. Kemampuan ini perlu ditumbuh kembangkan sehingga menjadi kebiasaan bagiperawat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Upaya untuk membiasakan pola komunikasi yang terapetik ini dapatdilakukan dengan cara memperdalam pemahaman tentang tujuan komunikasi terapetik, pengertian komunikasi terapetik,teknik komunikasi terapetik dan berani mengaplikasikan fase-fase (tahapan-tahapan) komunikasi tersebut dalammemberikan pelayanan asuhan keperawatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuandan kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigi di Puskesmas Wilayah KotaJambi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional study dan pengumpulandata dari data primer yang diperoleh dari kuesioner yang di isi oleh responden dan lembar observasi.Hasil: Uji statistik menunjukkan pengetahuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigidi Puskesmas Kota Jambi kriteria tinggi sebanyak 65% sedangkan pengetahuan komunikasi terapetik yang rendah 35 %.Kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi terhadap pelayanan asuhan keperawatan gigi di puskesmas Kota Jambikriteria baik 55% sedangkan kurang sebanyak 45%. Hasil uji statistik di dapatkan p value = 0,042, artinya ada hubunganyang signifikan pengetahuan komuniaksi terapetik dengan kemampuan komunikasi terapetik perawat gigi pada pelayananasuhan keperawatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Jambi.Kesimpulan: Pengetahuan komuniaksi terapetik berhubungan secara signifikan dengan kemampuan komunikasi terapetikperawat gigi pada pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut di Puskesmas Kota Jambi Abstrack Background: Communication is an important aspect that must be possessed by dental nurses in performing dental careservices in dental patients. The communication applied by the nurse to the patient is a therapeutic communication that hasthe purpose to achieve the patient's recovery. Good and correct communication skills and effective therapeutic impacts areimportant capabilities that all health care workers, especially dental nurses, must have. This ability needs to be developedso that it becomes a habit for nurses in carrying out their daily activities. Efforts to familiarize this therapeuticcommunication pattern can be done by deepening the understanding of therapeutic communication objectives, therapeuticcommunication, therapeutic communication techniques and bold applying phases (stages) of such communication inproviding dental care services. The purpose of this research is to know the correlation of therapeutic knowledge andcommunication ability of dental nurse on dental care services at Puskesmas Area of Jambi City.Methods: This was a quantitative research with cross sectional study approach. Primary data were collected from fromquestionnaires filled by respondents and observation sheet.Results: Statistical test showed thattherapeutic communication knowledge of dental nurse on dental care service at JambiPuskesmas in high criteria as much as 65% while therapeutic communication knowledge were low 35%. The therapeuticcommunication ability of dental nurse to dental care services at Jambi Health Clinic good criteria 55% while less as muchas 45%. The result of statistical test were p value = 0,042, it means there is significant correlation of knowledge oftherapeutic communications with therapeutic communication ability of dental nurse on dental and mouth nursing careservice at Puskesmas Jambi.Conclusion: Significant correlation were found between knowledge of therapeutic communications with therapeuticcommunication ability of dental nurse on dental and mouth nursing care service at Puskesmas Jambi
Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Menyikat Gigi yang Benar pada Pengasuh dan Anak-Anak di Panti Asuhan Ummi Ikhlas Kota Jambi Tahun 2021 Mira Sri Gumilar; David Rudi; Naning Nurhandayatun
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.2997

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa kesehatan gigi dapat dipengaruhi oleh cara menyikat gigi yang benar. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukan bahwa Proporsi Perilaku Menyikat Gigi dengan Benar pada Penduduk Usia > 3 Tahun di Jambi masih rendah dan dibawah angka nasional. Hasil survey awal menunjukan bahwa fasilitas menyikat gigi di Panti Asuhan sudah lengkap namun baik pengasuh maupun anak-anak yang belum dapat mempraktikan cara menyikat gigi dengan baik, kurangnya pengetahuan kesehatan gigi dan mulut serta kurangnya pengetahuan mengenai PHBS.Target yang ingin dicapai adalah peningkatan sasaran pada pengetahuan kesehatan dan pada evaluasi keterampilan menyikat gigi sebesar 95%. Luaran yang dihasilkan adalah inromasi mengenai kesehatan gigi dan mulut, informasi mengenai penyakit diare, dan keterampilan dalam menyikat gigi secara benar. Selain luaran pada sasaran kegiatan ini menghasilkan modul pembelajaran.Metode pengabdian masyarakat dimulai dari survey awal, koordinasi pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan selama dua hari, evaluasi keberhasilan kegiatan pada sasaran, dan evaluasi terhadap berjalanya kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masayarakat yang dilakukan mencapai target yang telah ditetapkan sehingga kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan kesehatan dan keterampilan menyikat gigi pada sasaran.
Incidence of Gingival Mucosa Karyolysis in the Use of Food Coloring as A Dental Plaque Detection Material (Study on Mus Musculus)” Naning Nur Handayatun; David Rudi; Karin Tika Fitria; Fairuz Fairuz
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 5 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i5.3245

Abstract

Bacteria in dental and oral diseases can lead to systemic issues like kidney and heart disease, emphasizing the importance of maintaining oral hygiene. Disclosing solution, a plaque-revealing agent, is pivotal in assessing plaque removal efficacy. The optimal concentration of rose pink food coloring for plaque visibility is 2.5 g/20 ml water. However, the potential impact of this coloring on oral epithelium remains unstudied. Objective: This research aimed to evaluate the effect of disclosing solution food coloring on the gingival mucosal layer in mice. Pure experimental research with a control group design involved 6 mice (Mus musculus) each in treatment and control groups. Erythrocyn, derived from rose pink food coloring, was applied to mice’s gingiva for 2 minutes daily over 7 days. Labio-gingival epithelial cells were then sampled and analyzed using the modified Feulgen-Roseenbeck method. 58.33% of mice showed karyolysis in gingival epithelial cells, contrasting with no karyolysis in lip mucosa. Careful management of food coloring-containing erythrosine as a plaque detection agent is crucial to prevent contact with oral mucosa or prompt cleaning if contact occurs.