Salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai siswa Sekolah Dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Karena Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan berguna serta melekat dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% siswa Kelas I SDN 1 Jonggol Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo belum memahami konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga, terlihat dari data nilai ulangan harian dengan rerata 58,75 dan 50,00% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa terlalu menganggap remeh terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehubungan materi ajar Kelas I maka permasalahan di atas harus segera ditangani. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan penerapan model Olah Pikir Sejoli (OPS). Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan penguasaan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 72,50, siklus II 75,00, dan siklus III 83,75. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 50,00%, siklus II 75,00% dan siklus III 100%.