Muhammad Rafi Wardana
Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Alat Penyaring Bubur Kedelai dan Alat Press Bubur Kedelai Ergonomis Pada Industri Tahu Muhammad Rafi Wardana; Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v21i1.1323

Abstract

ABSTRAK Pabrik Tahu Pak Kasimin merupakan salah satu industri tahu yang memproduksi tahu mentah dan tahu goreng. Pabrik yang berlokasi di Kelurahan Selili Kota Samarinda ini telah beroperasi sejak tahun 30 lalu dengan target produksi perharinya yaitu 150 kg tahu. Target produksi yang cukup besar ini menimbulkan berbagai keluhan oleh pekerjanya, salah satunya yaitu keluhan musculoskeletal disorders pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai. Hasil observasi dan wawancara oleh 2 pekerja pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai menunjukkan bahwa pekerja mengeluhkan sakit pada lengan atas kiri, lengan atas kanan, punggung dan pinggang, sedangkan hasil identifikasi musculoskeletal disorders menggunakan Nordic Body Map didapatkan skor sebesar 59 pada pekerja bernama Sandi dan skor sebesar 56 pada pekerja bernama Alfin. Berdasarkan hal tersebut, pekerja pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai membutuhkan alat yang ergonomis agar dapat menanggulangi risiko postur kerja yang tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan alat penyaring bubur kedelai dan alat press bubur kedelai yang sesuai dengan ukuran antropometri pekerja dengan menggunakan mekanisme kerja yaitu memutar tuas sebagai solusi dalam menanggulangi postur kerja tidak ergonomis. Rancangan alat penyaring bubur kedelai dan alat press bubur kedelai nantinya berupa desain yang dibuat dengan menggunakan software CATIA V5.
ANALISIS RISIKO K3 DENGAN METODE HIRARC PADA INDUSTRI TAHU DAN TEMPE KELURAHAN SELILI, SAMARINDA Lina Dianati Fathimahhayati; Muhammad Rafi Wardana; Nadine Annisa Gumilar
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.737 KB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Pabrik Tahu dan Tempe Kelurahan Selili merupakan salah satu sentra industri tahu yang ada di Kota Samarinda. Saat ini, perusahaan dapat dikatakan belum menerapkan K3 dengan baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung yang dapat mengurangi produktivitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis risiko. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri 3 (tiga) tahapan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan langkah-langkah pengendalian berdasarkan data yang dikumpulkan. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap karyawan dan pemilik pabrik tahu dan tempe, sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko setiap potensi bahaya. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan dan pemilik salah satu pabrik tahu dan tempe di Kelurahan Selili, Samarinda. Setelah didapatkan indeks risiko dari setiap potensi bahaya, langkah selanjutnya adalah menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 95 potensi bahaya pada proses pembuatan tahu, dimana 66,3% merupakan bahaya dengan kategori risiko rendah, 23,2% merupakan bahaya kategori risiko sedang, dan 10,5% merupakan bahaya kategori risiko tinggi. Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi berada pada kegiatan penggilingan kedelai, perebusan, penyaringan, tahap pencetakan tahu, pendinginan, dan aktivitas pemotongan tahu. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja, sehingga pekerja dapat dengan aman dan nyaman dalam bekerja, dan dipasangnya rambu-rambu peringatan pada setiap sudut ruang produksi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.