Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal dengan Metode Workload Analisis dan ECRS Ihsan, Munadi; Fathimahhayati, Lina Dianati; Pawitra, Theresia Amelia
JIME (JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING) Vol 3, No 2 (2019): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.364 KB) | DOI: 10.31289/jime.v3i2.2647

Abstract

Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia (AMDK) memberikan kontribusi yang baik untuk memenuhi konsumsi air minum masyarakat yang semakin meningkat. Industri AMDK merupakan solusi untuk menunjang kebutuhan air minum. Seiring dengan kebutuhan air mium Badan Pengelola Usaha (BPU) UNMUL membuka usaha yaitu depo air minum AMULA. Dalam proses produksinya AMULA masih menggunakan sumber daya manusia sebagai tenaga kerjanya. Untuk melakukan proses kerja ini hanya melibatkan 1 orang pekerja yang proses kerjanya dilakukan berurutan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan mengenai penentuan beban kerja dan jumlah tenaga optimal, salah satu metode yang digunakan adalah metode workload analysis dan ECRS. Perhitungan waktu proses menggunakan stopwatch time study.. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu baku total untuk memproduksi 1 kardus yaitu 22,94 menit. Beban kerja total didapat yaitu sebesar 0,49 untuk memproduksi target yaitu 9 kardus perhari. Berdasarkan hasil dibutuhkan untuk produksi adalah 1 orang. Setelah diketahui beban kerja untuk seluruh proses kerja maka dilakukan efesiensi menggunakan ECRS. Waktu baku yang didapat setelah melakukan penataan kembali yaitu sebesar 17,25 menit dan beban kerja total sebesar 0,38. Hal ini mampu menurunkan waktu baku sebesar 5,72 menit atau sebesar 24,93% dari waktu baku awal dan beban kerja sebesar 0,11 atau 11% dari beban kerja awal.
Perancangan Kemasan Take Away Bubur Ayam Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) M Zulfan Rizaldi; Lina Dianati Fathimahhayati; Farida Djumiati Sitania
Journal of Industrial and Engineering System Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jies.v1i2.301

Abstract

The development of the culinary business in Indonesia is currently quite rapid. One effort that can be done in the face of fierce product competition is through packaging design. The packaging used to package is not attractive because it is in the form of packaging with ordinary Styrofoam (PS or Polystyrene). Besides, the packaging is easily damaged in the lock and cannot be tightly closed, making it difficult for consumers when they want to consume porridge while on the way and do not have a clear identity to represent the brand of Kabayan Chicken Porridge. This study aims to provide recommendations for designing Kabayan Chicken Porridge packaging using the Quality Function Deployment (QFD) method. Data processing uses the product planning stage by preparing the House of Quality (HOQ) and the design deployment stage. After processing the data in the two stages of Quality Function Deployment (QFD), 24 critical parts were used as a reference in the design of Kabayan Chicken Porridge Take Away packaging. The recommended recommendations are paper bowl packaging which is waterproof, easily distributed, uses attractive fonts, uses attractive colors and does not conflict with product characteristics, uses easy-to-open and closed lid covers, displays product photos, displays manufacturer information, and displays the logo.
Analisis Beban Kerja dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal dengan Metode Workload Analisis dan ECRS Munadi Ihsan; Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 3, No 2 (2019): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v3i2.2647

Abstract

Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia (AMDK) memberikan kontribusi yang baik untuk memenuhi konsumsi air minum masyarakat yang semakin meningkat. Industri AMDK merupakan solusi untuk menunjang kebutuhan air minum. Seiring dengan kebutuhan air mium Badan Pengelola Usaha (BPU) UNMUL membuka usaha yaitu depo air minum AMULA. Dalam proses produksinya AMULA masih menggunakan sumber daya manusia sebagai tenaga kerjanya. Untuk melakukan proses kerja ini hanya melibatkan 1 orang pekerja yang proses kerjanya dilakukan berurutan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan mengenai penentuan beban kerja dan jumlah tenaga optimal, salah satu metode yang digunakan adalah metode workload analysis dan ECRS. Perhitungan waktu proses menggunakan stopwatch time study.. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu baku total untuk memproduksi 1 kardus yaitu 22,94 menit. Beban kerja total didapat yaitu sebesar 0,49 untuk memproduksi target yaitu 9 kardus perhari. Berdasarkan hasil dibutuhkan untuk produksi adalah 1 orang. Setelah diketahui beban kerja untuk seluruh proses kerja maka dilakukan efesiensi menggunakan ECRS. Waktu baku yang didapat setelah melakukan penataan kembali yaitu sebesar 17,25 menit dan beban kerja total sebesar 0,38. Hal ini mampu menurunkan waktu baku sebesar 5,72 menit atau sebesar 24,93% dari waktu baku awal dan beban kerja sebesar 0,11 atau 11% dari beban kerja awal.
Analisis Potensi Bahaya dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) sebagai Upaya Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium X Lina Dianati Fathimahhayati; Nurfaizah Rohmah; Agusti Wulandari; Argado Insani Hutabarat
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.77 KB)

Abstract

Laboratorium X merupakan salah satu tempat yang sering digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan akademik, khususnya di bidang pertambangan. Potensi bahaya terdapat hampir di setiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, termasuk di laboratorium X. Apabila potensi bahaya tersebut tidak dikendalikan dengan tepat, maka akan dapat menyebabkan resiko yang serius. Oleh karena itu diperlukan identifikasi potensi-potensi bahaya untuk meningkatkan serta mempertahankan keamanan dan keselamatan pada setiap kegiatan di Laboratorium X. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa potensi bahaya yang masih perlu diperhatikan dan kendalikan. Dari enam kegiatan yang biasa dilakukan di Laboratorium X, yakni : Grinding Batuan, Uji Kuat Geser, Gerinda Batuan, Crushing Batuan, Coring Batuan, dan Uji Kuat Tekan. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja kemungkinan besar terjadi pada bagian anggota gerak kaki dan tangan serta mengganggu sistem pernapasan. Upaya yang harus dilakukan antara lain dengan menggunakan APD yang sudah ditetapkan untuk setiap kegiatan dan melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan di Laboratorium X.
PERANCANGAN ULANG PRODUK BOTOL TUMBLER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN USER EXPERIENCE MENGGUNAKAN METODE GENEVA EMOTION WHEEL (GEW) (Studi Kasus: Starbucks Samarinda) Lina Dianati Fathimahhayati; Amalia Dwi Irawati; Yudi Sukmono
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 19 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v19i2.715

Abstract

Banyaknya produk yang beredar adalah salah satu tantangan besar suatu perusahaan dalam meraih kesuksesan penjualan. Tumbler adalah salah satu barang yang cukup banyak digunakan oleh manusia. Salah satu jenis tumbler yang diminati masyarakat adalah tumbler keluaran salah satu kedai kopi terkenal yaitu Starbucks. Fungsi botol tumbler sendiri sangat membantu dalam kemudahan membawa minuman dan berperan penting terhadap kelestarian lingkungan karena mengurangi penggunaan botol plastik. Permasalahan yang muncul adalah semakin banyaknya ragam tumbler yang ditawarkan dengan banyak pilihan jenis, model, bahan, dan harga sehingga tidak jarang terdapat beberapa jenis tumbler yang kurang diminati dan memiliki tingkat penjualan yang rendah. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi jumlah populasi, pengisian kuesioner Geneva Emotion Wheel (GEW) dan Usability Testing waktu. Kuesioner Geneva Emotion Wheel (GEW) digunakan untuk mengetahui nilai-nilai emosi responden terhadap produk tumbler sebelum dan sesudah product testing serta tumbler hasil perancangan ulang. Kuesioner terdiri dari 10 emosi positif dan 10 emosi negatif yang dirasakan oleh responden. Selain menilai responden juga memberikan alasan dan usulan terhadap produk. Usability Testing dilakukan agar responden dapat berinteraksi dengan produk. Pada penelitian ini dilakukan penilaian tampilan awal produk, product testing, dan penilaian produk setelah product testing. Selanjutnya dilakukan perancangan ulang produk berdasar alasan dan usulan yang telah diberikan dan dinilai kembali oleh responden. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 1 adalah 2,91, sesudah product testing adalah 2,86 dan nilai rancangan ulang produk adalah 3,16. Hal itu disebabkan karena responden puas dengan perubahan volume tumbler yang menjadi lebih banyak dan terdapat tempat untuk whipped cream dan sedotan. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 2 adalah 2,58, sesudah product testing adalah 2,59 dan nilai rancangan ulang produk adalah 3,20. Hal itu disebabkan karena responden menyukai penambahan sedotan yang dapat memudahkan penggunaannya. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 3 adalah 2,20, sesudah product testing adalah 2,21 dan nilai rancangan ulang produk adalah 2,74Nilai rata-rata emosi positif pada masing-masing tumbler mengalami peningkatan setelah dilakukan perancangan ulang.
Perancangan Alat Penyaring Bubur Kedelai dan Alat Press Bubur Kedelai Ergonomis Pada Industri Tahu Muhammad Rafi Wardana; Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v21i1.1323

Abstract

ABSTRAK Pabrik Tahu Pak Kasimin merupakan salah satu industri tahu yang memproduksi tahu mentah dan tahu goreng. Pabrik yang berlokasi di Kelurahan Selili Kota Samarinda ini telah beroperasi sejak tahun 30 lalu dengan target produksi perharinya yaitu 150 kg tahu. Target produksi yang cukup besar ini menimbulkan berbagai keluhan oleh pekerjanya, salah satunya yaitu keluhan musculoskeletal disorders pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai. Hasil observasi dan wawancara oleh 2 pekerja pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai menunjukkan bahwa pekerja mengeluhkan sakit pada lengan atas kiri, lengan atas kanan, punggung dan pinggang, sedangkan hasil identifikasi musculoskeletal disorders menggunakan Nordic Body Map didapatkan skor sebesar 59 pada pekerja bernama Sandi dan skor sebesar 56 pada pekerja bernama Alfin. Berdasarkan hal tersebut, pekerja pada stasiun kerja penyaringan bubur kedelai membutuhkan alat yang ergonomis agar dapat menanggulangi risiko postur kerja yang tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan alat penyaring bubur kedelai dan alat press bubur kedelai yang sesuai dengan ukuran antropometri pekerja dengan menggunakan mekanisme kerja yaitu memutar tuas sebagai solusi dalam menanggulangi postur kerja tidak ergonomis. Rancangan alat penyaring bubur kedelai dan alat press bubur kedelai nantinya berupa desain yang dibuat dengan menggunakan software CATIA V5.
Penentuan Jadwal Perawatan Mesin Pompa melalui Analisis Keandalan pada PDAM Gunung Lipan, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur Fathiruddin Ilwan; Fatkhul Hani Rumawan; Lina Dianati Fathimahhayati
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.107 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v8i1.1726

Abstract

PDAM Gunung Lipan Samarinda Seberang adalah perusahaan yang menyediakan pasokan air minum di Samarinda. Salah satu bagian yang penting dalam proses produksi air adalah mesin pompa. Jenis mesin pompa yang digunakan dalam PDAM Gunung Lipan Samarinda Seberang adalah Grundfos I, Grundfos II, dan Grundfos III. Semakin sering mesin pompa digunakan, maka akan dapat menurunkan kinerja pompa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang penentuan jadwal pemeliharaan untuk mesin pompa. Penelitian ini dimulai dengan menghitung Time To Failure (TTF) dan Time To Repair (TTR) pada setiap mesin. Tahap selanjutnya adalah menghitung keandalan setiap mesin dengan mempertimbangkan distribusi probabilitas kegagalan mesin. Tahap terakhir adalah menentukan jadwal pemeliharaan di setiap mesin pompa berdasarkan perhitungan Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Repair (MTTR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keandalan Grundfos I adalah 0.705 di hari ke-16 dari operasi,  keandalan Grundfos II adalah 0.700 di hari ke-24 dari operasi, dan  keandalan Grundfos III adalah 0.703 di hari ke-19 dari operasi. Jadwal pemeliharaan untuk mesin Grundfos I adalah maksimum setiap 45 hari dengan waktu perbaikan maksimum 2.834 jam, jadwal pemeliharaan untuk mesin Grundfos II adalah maksimum setiap 47 hari dengan waktu perbaikan maksimum 1.001 jam, sementara jadwal pemeliharaan untuk mesin Grundfos III maksimum setiap 53 hari dengan waktu perbaikan maksimum 6.203 jam.
ANALISIS RISIKO K3 DENGAN METODE HIRARC PADA INDUSTRI TAHU DAN TEMPE KELURAHAN SELILI, SAMARINDA Lina Dianati Fathimahhayati; Muhammad Rafi Wardana; Nadine Annisa Gumilar
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.737 KB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Pabrik Tahu dan Tempe Kelurahan Selili merupakan salah satu sentra industri tahu yang ada di Kota Samarinda. Saat ini, perusahaan dapat dikatakan belum menerapkan K3 dengan baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung yang dapat mengurangi produktivitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis risiko. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri 3 (tiga) tahapan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan langkah-langkah pengendalian berdasarkan data yang dikumpulkan. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap karyawan dan pemilik pabrik tahu dan tempe, sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko setiap potensi bahaya. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan dan pemilik salah satu pabrik tahu dan tempe di Kelurahan Selili, Samarinda. Setelah didapatkan indeks risiko dari setiap potensi bahaya, langkah selanjutnya adalah menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 95 potensi bahaya pada proses pembuatan tahu, dimana 66,3% merupakan bahaya dengan kategori risiko rendah, 23,2% merupakan bahaya kategori risiko sedang, dan 10,5% merupakan bahaya kategori risiko tinggi. Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi berada pada kegiatan penggilingan kedelai, perebusan, penyaringan, tahap pencetakan tahu, pendinginan, dan aktivitas pemotongan tahu. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja, sehingga pekerja dapat dengan aman dan nyaman dalam bekerja, dan dipasangnya rambu-rambu peringatan pada setiap sudut ruang produksi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Application of The AWBA Method in Oyster Mushroom Farmers to Reduce Work-related Musculoskeletal Disorders Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra; Willy Tambunan; Markus Hartono; Fisca Riana Sari
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering Vol 13, No 3, (2021): OE November 2021
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2021.v13.i3.031

Abstract

WMSD frequently occurs in agriculture works, because the working conditions that require awkward posture in standing or sitting position as well as lifting and carrying heavy loads. Preliminary study showed that oyster mushroom farmers experienced pain in several of body parts especially their waist.  Therefore, this paper aims to evaluate the working posture of oyster mushroom farmers using AWBA (Agriculture Whole Body Assessment) and provide recommendation to reduce risk of musculoskeletal disorder. AWBA evaluates working posture and duration of upper (AULA) and lower extremities (ALLA). The result showed that activity of oyster mushroom production was risky, since 46,7% of all activities were categorized as “very high” and “high” level. Skor of AWBA posture correlated significantly with ALLA (0.812) and and AULA (0,56). Regression analysis showed that AWBA positively correlated with AULA and ALLA. Duration analysis showed that 86,7% working duration were classified as “very high”. The riskiest activity was harvested mushroom from top shelf. Furthermore, distribution and mixing raw materials, taking out baglog from sterilizer, harvesting mushroom from middle shelf, and packaging mushroom into plastic bag also risky activities, since the duration and posture measurement were classified as very high and high, respectively. Recommendation for reducing WMSD were redesigning working area and facilities of oyster mushroom production, such as design ergonomics baglogs’ shelves so that farmers position when reached the baglog was neutral, utilizing table and chair with suitable height in filling media into baglog, inoculation, releasing baglogs’ ring, and packaging activities. 
Analisis ergonomi pada perkuliahan daring menggunakan smartphone selama masa pandemi covid-19: studi kasus mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Mulawarman Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra; Willy Tambunan
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering VOL 12, NO 3, (2020): OE NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2020.v12.i3.004

Abstract

When Covid-19 emerged in Indonesia in early 2020, students had to learn from home to prevent the spread of the virus. The changing activity could effect on physical and mental health caused by student’s behavior during learning from home. Survey showed that 84% students of Industrial Engineering, Mulawarman University used smartphone while learning from home. Therefore, this study aimed to identify students’ behavior, to measure physical (i.e., musculoskeletal and visual fatique) and mental health (i.e., stress and smartphone addiction) problems that occurred when they were learning from home, as well as to suggest ergonomic recommendation for reducing the negative effects. At the time of the study, they were 155 students studied in the IE department and a total of 134 (86.45%) participated in the online survey. Musculoskeletal disorder was assessed using Nordic Body Map and visual fatique was evaluated using symptoms that were reported on previous studies. Additionally, Smartphone Addiction Scale (SAS) and Perceived Stress Scale (PSS) were administered to identify smartphone addiction tendency and stress level respectively. The results showed that MSD occurred in left and right shoulder (95%), followed by upper neck (82.14%) and back (72.62%). 86% of participants experienced visual fatique with headache (71.55%), ache eye (68%) and dry eye (60.34%) symptoms. Subsequently, this survey revealed that 35% of the participants addicted to smartphone and 68.66% experienced moderate level of stress. To alleviate these physical problems, several ergonomic recommendations were proposed i.e., supporting the arm that holding the smartphone with the other hand, practicing the 20-20-20 rule and applying stop, drop and flop slogan. Moreover, cooperation among parents, students and lecturers was needed to create conducive learning environment so as the mental health problems could be minimized.