Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Growth Ability of Lactobacillus plantarum Bacteria on the Chicken Egg White at Different Fermentation Time . Nahariah; A. M. Legowo; E. Abustam; A. Hintono; Y. B. Pramono; F. N. Yuliati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 3 No. 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.98 KB) | DOI: 10.20956/jitp.v3i1.727

Abstract

Bacterial decomposition on meat, dairy and fish protein have been carried out extensively but has not been done on egg white.  In order to break the proteins down, the bacteria need to grow well on the medium. This study aims to become preliminary information to determine the growth ability of L. plantarum bacteria in the egg whites with indicators: total bacteria, pH, and, total acids formed by different fermentation treatments. The study was conducted according to completely randomized design using different time of fermentation as treatments (18: 24: 30 hours) on 150 eggs from the same chicken farm, bacteria L. plantarum 0027 FNCC isolated from milk. Replication for each treatment was five. The results showed that fermentation time significantly increased the total bacteria, total acid and decreased pH during the fermentation process.  The difference between total bacteria increase was significant between the 18-hour fermentation time and both the 24 and the 30 h fermentation time, namely 5.884 ± 0.157 log CFU/g, 6.035 ± 0.024 log CFU/g,  and 6.131 ± 0.095 log CFU/g respectively, although the difference between the 24 and 30 h fermentation time was insignificant. The difference of total acid production was significant between the 18 and the 24 and the 30-hour fermentation time, i.e. 0.077±0.014%, 0.014%±0.167 and 0.171 ±0.017% respectively, altohough once again the difference between the 24 and 30 hour fermentation time. pH decrease during the fermentation time process showed a significant difference between the 18-hour fermentation time and the others, namely 7.689±0.035, 6.434±0.501 respectively 6.353±0.65, and again the difference between the 24- and the 30-hour fermentation time was not significant. The 24-hour fermentation time may incrase growth ability ofbacteria L. plantarum on egg white.
DISEMINASI TEKNOLOGI FERMENTASI URIN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME LOKAL (MoL) SEBAGAI DEKOMPOSER ALAMI M. I. Said; Amran Amran; F. N. Yuliati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 20 No 2 (2021): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.426 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2021.v20.i02.p07

Abstract

Meningkatnya penggunaan pupuk kimia khususnya di daerah pedesaan berpengaruh sangat besar terhadap hasil produksi pertanian. Pemanfaatan limbah ternak (urin) sebagai bahan baku pupuk organik cair (POC) berpotensi mensubtitusi penggunaan pupuk kimia. Permasalahan mendasar yang terjadi bahwa ketersediaan mikroorganisme dalam bentuk dekomposer komersial dalam proses produksi POC menjadi semakin mahal dan sulit untuk diperoleh. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan mitra petani/peternak dalam mengembangkan proses produksi POC dengan memanfaatkan limbah ternak sapi (urin) sebagai bahan baku. Selain itu untuk meningkatkan kemampuan mitra dalam memproduksi mikroorganisme lokal (MoL) dari bahan alam. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Desa Barebbo, Kec. Barebbo, Kab.Bone. Kelompok mitra yang terlibat adalah kelompok tani-ternak “Mase-mase”. Beberapa paket teknologi yang telah didiseminasikan antara lain : 1) teknologi pengolahan urin menjadi POC, 2) teknologi pembuatan mikroorganisme lokal (MoL) menggunakan bahan alam, 3) aplikasi analisis regresi dan fungsi Coub Douglass untuk mengoptimalisasi keuntungan pada usaha peternakan sapi pedaging. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan metode pelatihan dalam bentuk tatap muka langsung (luring) dan praktek langsung. Selanjutnya dilakukan proses pendampingan teknologi dan monitoring. Evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa aplikasi teknologi memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kapasitas mitra. Proses produksi urin menjadi POC mampu menurunkan jumlah limbah cair usaha ternak sapi yang berdanpak langsung pada perbaikan lingkungan.
PENGETAHUAN SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL BAGI PELAKU USAHA KECIL BIDANG PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DI KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN H. Hikmah; Nahariah Nahariah; F. N. Yuliati; Hastang Hastang
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 3 (2021): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i3.22247

Abstract

Kabupaten Sinjai merupakan daerah yang sangat potensial terhadap pengembangan  produk kuliner daerah khususnya produk hasil ternak.  Perlindungan  konsumen  terhadap produk  yang aman, sehat, utuh dan halal terutama produk asal ternak masih rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan produsen atau pelaku usaha dalam berproduksi.  Halal merupakan salah satu kriteria untuk menciptakan pangan yang aman, sehat, utuh dan  halal atau disingkat ASUH.   Pendekatan berupa sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan  penerapan sistem jaminan halal pada produk olahan peternakan.  Kegiatan ini  diharapkan  dapat menambah pengetahuan pelaku usaha dalam rangka memberi jaminan mutu produk kepada konsumen.  Tujuan penelitian ini adalah  untuk  mengevaluasi perubahan pengetahuan pada  masyarakat setelah kegiatan diterapkan.    Metode penelitian berupa wawancara dan tes sebelum dan sesudah sosialisasi dan penyuluhan. Selanjutnya  hasil  dievaluasi  dan diberi penilaian.  Penilaian berdasarkan ketepatan jawaban yang diberikan.  Jumlah soal sebanyak   5  nomor   dengan jawaban benar atau salah.    Selanjutnya data diolah dengan  mengambil  nilai rataan  dan menghitung standar deviasinya.   Pengetahuan  pelaku usaha  terhadap sistem jaminan produk halal  pada pengolahan hasil peternakan di Kabupaten Sinjai  mengalami peningkatan.  Peningkatan ini  setelah mengikuti sosialisasi dan penyuluhan penerapan sistem jaminan halal pada usaha kecil dan  industry.  Pengetahuan sistem produksi halal meliputi pengetahuan pelaku  usaha  terhadap bahan baku halal,  proses produksi halal, penentuan titik kritis  produksi halal,  pentingya penyimpanan dan distribusi yang menjamin halal, serta pengetahuan pelaku  usaha  terhadap  pembuatan dokumen dan arsip  yang menjamin halal. Katakunci:  Sosialisasi; Pelaku Usaha Kecil ; Pengetahuan; Produksi Halal ; Jaminan MutuSinjai Regency is a very potential area for the development of regional culinary products, especially livestock products. Consumer protection for safe, healthy, intact and halal products, especially products from livestock, is still low so efforts are needed to increase the knowledge of producers or business actors in production. Halal is one of the criteria for creating safe, healthy, whole and halal food or abbreviated as ASUH. The approach is in the form of socialization, counseling and training on the application of the halal assurance system on processed livestock products. This activity is expected to increase the knowledge of business actors in order to guarantee product quality to consumers. The purpose of this study was to evaluate changes in knowledge in the community after the activity was implemented. The research method is in the form of interviews and tests before and after socialization and counseling. Furthermore, the results are evaluated and given an assessment. The assessment is based on the accuracy of the answers given. The number of questions is 5 numbers with correct or incorrect answers. Furthermore, the data is processed by taking the average value and calculating the standard deviation. The knowledge of business actors about the halal product guarantee system in the processing of livestock products in Sinjai Regency has increased. This increase was after participating in socialization and counseling on the application of the halal assurance system to small businesses and industry. Knowledge of the halal production system includes knowledge of business actors on halal raw materials, halal production processes, determining the critical point of halal production, the importance of storage and distribution that guarantees halal, as well as knowledge of business actors on the manufacture of documents and archives that guarantee halal.Keywords: Socialization; Small Business Actors; Knowledge; Halal Production; Quality assurance