Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI RUMAH PANGGUNG DI SAMARINDA Kusno Yuli Widiati; Maretha Silvana Hartanti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.793 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v3i1.2565

Abstract

The existence of a house on stilts when compared to residential houses of concrete can be said to be more environmentally friendly, especially in water catchment areas or marshy. However, the number of houses on stilts is decreasing. This is because the stigma of stilt houses which are generally made of wood is an average house for the lower classes, especially in urban areas. In addition to being more environmentally friendly, the stage house also has its own uniqueness, one of which is the shape and type of connections used to extend the dimensions of the wood material used. Therefore, to enrich the existing information, this study aims to identify the types of connections in the upper girder and stage bottom girders so that it is expected to help further research in the related field of research. This research uses descriptive qualitative method by using photo documentation and conducting interviews as supporting data. The results showed that there were several types of joints but generally used the connection of mortise and tenon, half lap, scarf joint, scarf joint with under-squinted ends and scarf joint with wedges which were aided by pegs, bolts and wood clamps.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU LAMINA KOMBINASI JENIS KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nilsen) DAN JENIS KAYU MERBAU (Intsia spp.) Kusno Yuli Widiati
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v2i2.1640

Abstract

This study aims to determine the physical and mechanical characteristics of wood lamina combination of sengon wood and merbau with Melamine Urea Formaldehyde (MUF) adhesive. The testing method used is based on the DIN standard. The test results of the average lamina density of 0.58-0.73 g / cm3 at oven drying moisture content. Modulus of Elasticity (MoE), Modulus of Rupture (MoR) and value of compression parallel to grain highest found in the combination of merbau-sengon-merbau-sengon-merbau and the lowest in the combination of sengon-merbau-sengon. While the adhesive shear strength is the highest value in the combination treatment of merbau-merbau and the lowest in the combination of sengon-sengon. Based on the modulus of elasticity (MoE) of sengon treatment as face / back and merbau as core (3 and 5 layers) can be classified into strong class IV-V, merbau as face / back and sengon as core (3 and 5 layers) can be classified into strong class II-III. Modulus of Rupture (MoR) can be classified into strong class II-III and compression parallel to grain into strong class II.
STRUKTUR ANATOMI KAYU TAHONGAI (Kleinhovia hospita Linn) Kusno Yuli Widiati
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.676 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1010

Abstract

Kayu Tahongai telah dikenal sebagai tumbuhan obat yang berasal dari Kalimantan, terutama dari manfaat kandungan daunnya. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dari batang tahongai yang belum diketahui secara luas. Analisis yang digunakan secara deskriptif kuantitatif. Secara mikroskopis kayu tahongai  mempunyai pori yang tersebar secara baur dalam susunan tanpa pola tertentu dengan gabungan ganda radial, bidang perforasi  sederhana dan noktah yang berseling. Jari-jari multiseriate, biseriate, heterogenus dan terdapat kristal prismatik dengan parenkim aksial  apotrakeal diffuse. Diameter pori kategori sedang, tinggi pori sedang, dan jumlah pori jarang. Tinggi jari-jari termasuk kategori luar biasa pendek, lebar agak sempit dengan jumlah sedang. Panjang serat termasuk sedang, dengan diameter serat sangat besar dan tebal dinding serat termasuk kategori sangat tipis. Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara dimensi serat dengan arah pertumbuhan dari empulur ke kulit.
The role of tropical abandoned land relative to ecological and economic aspects Karmini Karmini; Karyati Karyati; Kusno Yuli Widiati
Forest and Society Vol. 4 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.796 KB) | DOI: 10.24259/fs.v4i1.8939

Abstract

The floristic structure and composition of abandoned lands in the tropic have been observed to be changing dynamically during the succession process. This is mostly because they are not utilized maximally, therefore, there is a need to assess the economic and ecological impacts of this land abandonment in tropical areas. This study was conducted to determine the ecological aspects of standstructure, floristic composition, and species diversity and analyze the economic aspects of standing trees in tropical abandoned land. The vegetation containing woody trees with a diameter at breast height (DBH) of > 5 cm were surveyed at six subplots sized 20 m × 20 m. The economic parameters were evaluated using data of log price, logging cost, profit margin, and stumpage value of standing trees in the study plot and a total of 126 trees including 26 species of 25 genera of 18 families were recorded. The most common species found were Macaranga tanarius with 50.60%, Bridelia glauca with 49.13%, and Pterospermum javanicum with 29.05% based on Importance Value Index (IVi). Moreover, the diversity, dominance, evenness, and richness indices were 1.23, 0.09, 0.87, and 5.17 respectively while the total log price at the abandoned land was 1,462.02 USD m-3 with an average value of 56.23USD m-3. The total and mean values of logging costs were 1,212.24USD ha-1 and 46.62USD ha-1, respectively while the total profit margin of log selling was USD337.39m-3 at maximum with an average of 12.98 USD m-3. Furthermore, the average stumpage value was 83.05 USD ha-1 while the total was calculated to be 2,159.36 USD ha-1.These findings showed the utilization of abandoned lands with respect to ecology and economic aspects has the ability to increase community welfare and support the implementation of developmental programs in the country.
Keragaman jenis pohon dan peresapan air di lahan terbiarkan setelah kebun tradisional Emi Purwanti; Rachmad Mulyadi; Dita Putri Dwi Ramadhanti; Dicky Setyono; Kusno Yuli Widiati; Irma Sribianti; Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.828 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7906

Abstract

Aspek ekologi lahan terlantar dapat dilihat dari banyak aspek, antara lain keanekaragaman famili dan kemampuan menyerap air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks nilai penting berdasarkan famili pohon dan kemampuan menyerap air (laju infiltrasi dan permeabilitas) pada lahan terlantar setelah kebun tradisional. Survei vegetasi pohon dengan diameter setinggi dada (DBH) >5 cm dilakukan pada 10 anak petak masing-masing berukuran 20 m × 20 m. Pengukuran laju infiltrasi dan permeabilitas dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Nilaisignifikansi famili (FIV) tertinggi adalah Euphorbiaceae (104,07), Moraceae (84,75), dan Sapindaceae (20,94). Laju infiltrasi adalah 12,8 cm/jam di hutan sekunder (lereng landai), 6,0 cm/jam di hutan sekunder (lereng agak curam), 1,6 cm/jam di lahan terbuka (lereng landai), dan 1,2 cm/jam di lahan terbuka (lereng agak curam). Permeabilitas di hutan sekunder (lereng landai), hutan sekunder (lereng agak curam), lahan terbuka (lereng landai), dan lahan terbuka (lereng agak curam) masing-masing sebesar 15,45 cm/jam, 11,15 cm/jam, 9,82 cm/jam, dan 8,93 cm/jam. Informasi tentang keanekaragaman dan resapan air lahan terlantar
KORELASI ANTARA KERAPATAN KERING TANUR DENGAN NILAI PENYUSUTAN DAN SIFAT MEKANIKA KAYU BAYUR (Peterospermum javanicum) DAN PANGSOR (Ficusc callosa Wild) Kusno Yuli Widiati; Irvin Dayadi; Karyati Karyati; Karmini Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6037

Abstract

Potensi kayu-kayu non komersil yang tumbuh di lahan terlantar maupun hutan sekunder selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Termasuk diantaranya informasi dari jenis cepat tumbuh seperti kayu pangsor (Ficus callosa Willd) dan bayur (Peterospermum javanicum) sifat fisika dan mekanika yang tersedia dari kayu tersebut belum lengkap. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai kerapatan kering tanur dengan besarnya nilai penyusutan kayu dan sifat mekanika kayu. Sehingga dalam penelitian ini diambil kayu pangsor yang mempunyai berat jenis kelas kuat V dan Bayur dengan kelas kuat III yang diambil pada bagian pangkal, tengah dan ujung batang. Pembuatan sampel dan pengujian sifat fisika mekanika kayu menggunakan standar Jerman (DIN). Analisis data korelasi dibantu dengan program Microsoft Exel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kayu pangsor dan bayur terdapat hubungan korelasi positif antara kerapatan kering tanur dengan penyusutan volume maksimal, keteguhan tekan sejajar serat dan MoE dengan sifat hubungan yang lemah.
Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Hias Bonsai Kelapa di Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai Kartanegara Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin; Kusno Yuli Widiati; Karmini Karmini; Nurlia Valentina Parapat; Riska Aulia Pertiwi Nuraisyiyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM)
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51805/jpmm.v3i1.104

Abstract

Bonsai kelapa merupakan salah satu upaya memanfaatkan hasil kebun kelapa sebagai tanaman hias. Pemanfaatan buah kelapa sebagai tanaman hias bonsai kelapa juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa. Tujuan penyuluhan adalah untuk memberikan informasi  dan keterampilan tentang teknik pembuatan  tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat Kelurahan Bukit Biru, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode penyuluhan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat, tahap evaluasi, dan pelaporan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada 40 peserta penyuluhan yang dipilih sebagai responden. Data ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sebanyak 70% peserta penyuluhan telah mempunyai pengetahuan tentang tanaman bonsai dan bonsai kelapa dan pembuatan tanaman hias bonsai kelapa dan manfaatnya telah dipahami  oleh 100% peserta penyuluhan. Sebagian besar peserta penyuluhan (90%) sangat antusias dan merencanakan untuk membuat tanaman hias bonsai kelapa sebagai sumber pendapatan baru.
Pemanfaatan Tanaman Agroforestri Sebagai Bahan Baku Jamu Instan di Kelurahan Bukit Biru Kabupaten Kutai Kartanegara Dita Putri Dwi Ramadhanti; Karyati; Muhamad Badia; Diah Rakhmah Sari; Kusno Yuli Widiati; Karmini
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.424 KB) | DOI: 10.59025/js.v1i2.15

Abstract

Jamu atau obat tradisional merupakan bahan ramuan yang diturunkan secara turun temurun. Jamu biasa digunakan untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang didasarkan dari pengalaman secara turun temurun. Tidak semua masyarakat di pedesaan, khususnya di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki pemahaman yang baik tentang pemanfaatan tanaman agroforestri sebagai bahan baku jamu instan. Sedangkan di sisi lain, masyarakat di tempat tersebut memiliki lahan yang pada umumnya baru ditanami tanaman padi saja. Potensi pemanfaatan sebagian lahan masyarakat untuk ditanami tanaman agroforestri cukup besar. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) untuk memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman agroforestri sebagai bahan baku jamu instan dan (2) untuk memberikan teknik atau cara pembuatan jamu instan berbahan dasar ekstrak kunyit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, demonstrasi, dan praktek pembuatan jamu berbahan dasar kunyit. Umpan balik peserta merupakan data primer yang dikumpulkan dengan metode wawancara (interview) kepada 40 peserta penyuluhan yang dipilih sebagai responden dengan menggunakan lembar pertanyaan (kuesioner). Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Peserta penyuluhan sebagian besar (>80%) memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenai jamu. Seluruh peserta penyuluhan (100%) memperoleh manfaat dan berencana membuat jamu instan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan hasil peningkatan pemahaman peserta terhadap pemanfaatan tanaman agroforestry sebgaia bahan baku jamu instan, peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya jamu sebagai upaya penyembuhan dan menjaga kesehatan dengan memanfaatkan bahan baku alami, dan peningkatan keterampilan peserta penyuluhan dalam membuat jamu instan berbahan dasar kunyit.
Pemanfaatan kayu resak (Vatica sp.) dari lahan terbiarkan sebagai bahan konstruksi bangunan Kusno Yuli Widiati; Sri Asih Handayani; Karyati Karyati; Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i1.8363

Abstract

Lahan-lahan di daerah Kalimantan Timur yang terbiarkan diakibatkan karena beberapa faktor seperti modal, pemilik lahan jauh dari lokasi, tanah kurang subur untuk komoditi tanaman cepat panen dan sesungguhnya memilki banyak potensi jika dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini dikarenakan setelah beberapa tahun terlantar, umumnya lahan di Kalimantan Timur ini akan berubah menjadi layaknya hutan sekunder sehingga banyak ditumbuhi pohon-pohon pionir seperti jenis resak. Meskipun jenis resak cukup populer, namun sebagian masyarakat di Kalimantan Timur masih belum memanfaatkan dengan baik, terutama untuk menggantikan kayu-kayu yang sudah terkenal sebelumnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kayu resak dari lahan terbiarkan sebagai bahan konstruksi bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia SNI yaitu SNI 03-3527. 1994 dan PKKI NI-5.2002. Sampel diambil mulai dari bagian pangkal, tengah dan ujung. Pembuatan sampel dan pengujian sifat fisika mekanika kayu menggunakan standar Jerman (DIN). Nilai keteguhan geser dan MoR masuk kelas kuat I, MoE dan keteguhan tekan sejajar serat masuk kelas kuat II. Dilihat dari nilai acuan kuat berdasarkan atas pemilahan mekanis pada kadar air 15% sesuai standar SNI keteguhan geser dan MoR masuk kategori E26, tekan sejajar serat E23 dan MoE dibawah E10.
Peningkatan Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Keterampilan Tangan Berbahan Dasar Manik dan Tali Sepatu Karyati Karyati; Rachmad Mulyadi; Karmini Karmini; Kusno Yuli Widiati; Diah Rakhmah Sari; Sri Sarminah; Siti Lasih
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v3i2.205

Abstract

Salah satu kemampuan yang menjadi tujuan dari pendidikan adalah peningkatan kemampuan psikomotorik, di samping kemampuan kognitif dan afektif. Upaya peningkatan kemampuan psikomotorik pada siswa-sisa siswi Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui peningkatan keterampilan tangan dengan membuat souvenir atau gantungan kunci dengan berbagai bahan dasar. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yaitu untuk memberikan pelatihan keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci berbahan dasar manik dan tali sepatu bagi siswa perempuan dan laki-laki SD. Kegiatan ini dilakukan di SDN 018 Kelurahan Sei Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan pelaporan. Sebanyak 90 persen dari 35 peserta mampu menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci dengan baik dan tepat waktu hampir secara bersamaan. Sedangkan 10 persen peserta memerlukan pendampingan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun pada akhir pelatihan semua siswa dan siswi SD peserta pelatihan dapat menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci. Keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa-siswa SD. Selain peningkatan kemampuan psikomotorik, melalui kegiatan ini peserta juga dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui pemilihan bentuk, warna, dan rupa berbagai macam souvenir atau gantungan kunci baik berbahan dasar manik ataupun tali sepatu