Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Comparison of Single Exponential Smoothing, Naive Model, and SARIMA Methods for Forecasting Rainfall in Medan Arnita Arnita
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 17 No. 1 (2020): JMSK, SEPTEMBER, 2020
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jmsk.v17i1.10236

Abstract

This study aims to compare the best method on the forecasting system of rainfall in Medan using Single Exponential Smoothing (SES), Naive Model, and Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) . The data used in this study is rainfall data for 10 years (2009 – 2019). From the simulation by comparing existing method, the best model is SES with  and value of MAPE (Mean Absolut Percentage Error) sebesar 2,47%. And then  SARIMA (1,01,1)(4,0,3)12 whit value of MAPE  is2,93%. Both of this model is high accurate model because value of MAPE resulted < 10%.  
PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH BERBASIS DIGITAL DI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI Isda Pramuniati; Arnita Arnita; Insan Taufik
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 4 (2020): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i4.20579

Abstract

Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan tidak lepas kaitannya dengan manajemen mutu. Berkaitan dengan itu perlu adanya upaya pengendalian mutu (quality control) secara berkelanjutan. Lemahnya komitmen kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu, serta keterbatasan jumlah kompetensi SDM dalam pemahaman SPMI di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi membuat sistem penjaminan mutu sekolah tidak berjalan dengan maksimal.  Kegiatan Pengabdian kepada Masyaraat (PkM) ini bertujuan memberikan pendampingan dan sosialisasi sistem penjaminan mutu pendidikan mengikuti siklus SPMI yang disempurnakan berbasis digital untuk memastikan pelaksanaan SPMI berjalan dengan terus menerus dan berkelanjutan di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi serta melakukan pemetaan mutu untuk membangun sistem pengawasan sekolah. Kegiatan PkM Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Sekolah Berbasis Digital dimulai dengan melakukan pemetaan mutu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), pembuatan Rencana Kerja Sekolah (RKS), pemenuhan mutu baik dalam pengolahan SNP pada proses pembelajaran, monitoring dan evaluasi pelaksanaan, penetapan standar baru, evaluasi hasil implementasi, dan pembuatan sistem penjaminan mutu sekolah berbasis digital. Kegiatan ini menghasilkan luaran berupa sistem penjaminan mutu sekolah berbasis digital yang memuat standar mutu, prosedur operasional baku, kurikulum, RKS, data siswa, guru, prestasi siswa, serta prestasi guru. Kata Kunci : Digital; Penjaminan Mutu; Sistem
MEMBACA BERIMBANG DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN Arnita Arnita; Rosmaini Rosmaini; Yulita Molliq
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 1 (2018): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i1.8942

Abstract

AbstrakHampir 90% siswa kelas rendah terutama kelas satu dan dua di SDN 066055 belum mampu membaca dengan baik dan lebih dari 50% siswa kelas tiga belum paham dengan apa yang dibacanya. Sementara kemampuan membaca siswa di SD IT Ulul Ilmi lebih baik dibanding SDN 066055, hampir 90% siswa kelas satu dan duanya mampu membaca dan lebih dari 50% siswa kelas tiganya paham dengan apa yang dibacanya. Namun strategi guru dalam mengajarkan membaca pada kedua sekolah tersebut masih konvensional. Dimana guru masih mengajarkan membaca dengan cara mengeja, abjad, suku kata tanpa ada variasi. Kemampuan anak juga berbeda-beda, ada anak yang mampu membaca tapi tidak paham dengan apa yang dibacanya. Bahkan ada anak yang belum mampu membaca dalam makna yang sebenarnya. Perbedaan kemampuan anak ini mengakibatkan perlunya pendekatan yang berbeda pula. Minimnya pengetahuan guru tentang teknik pengajaran membaca mengakibatkan banyak anak hanya mampu membaca dalam artian hanya mengeluarkan bunyi saja. Hal tersebut disebabkan sedikitnya guru yang mempunyai pengalaman dalam pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan inovasi pembelajaran khusunya pembelajaran membaca pada kelas rendah sekolah dasar. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi untuk meningkatkan minat membaca anak, sehingga dapat menumbuhkan sikap positif anak dalam belajar khususnya membaca, dengan mengadakan kegiatan membaca berimbang pada guru-guru SD di kota Medan.Kata Kunci: Membaca berimbang, Minat membaca, Sekolah DasarAbstract Nearly 90% of low grade students, especially first and second grade in SDN 066055 have not been able to read well and more than 50% of third graders have not understood what they read. While students' reading ability in SD Ulul Ilmi is better than SDN 066055, almost 90% of first and second graders are able to read and more than 50% of third graders are familiar with what they read. But the teacher's strategy in teaching reading on both schools is still conventional. Where teachers still teach reading by spelling, alphabet, syllables without any variation. The ability of children is also different, there are children who are able to read but do not understand what he read. There are even children who have not been able to read in the true meaning. Differences in the ability of these children lead to the need for different approaches. The lack of knowledge of teachers about reading teaching techniques resulted in many children only able to read in the sense that only the sounds. This is due to the lack of teachers who have experience in trainings related to learning innovation, especially reading learning in low grade elementary school. Therefore it is necessary to innovate to increase interest in reading children, so that it can grow a positive attitude of children in learning especially reading, by holding a balanced reading activity in elementary school teachers in the city of Medan. Keywords: Reading balance, reading interest, elementary school
KETERAMPILAN LITERASI UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA SUKA BACA DI SEKOLAH AMALIA Rosmaini Rosmaini; Arnita Arnita; Fahrur Rozi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 4 (2017): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i4.8603

Abstract

AbstrakHampir 70% siswa kelas satu dan dua di sekolah Amalia kemampuan membacanya rendah. Dan lebih dari 50% siswa kelas tiga keterampilan membaca khusunya membaca pemahaman juga masih rendah. Tak jauh berbeda dengan keterampilan membaca,, lebih dari 70% siswa kelas tiga memiliki kemampuan mengarang rendah. Begitu juga dengan TK Amalia lebih dari 50% siswanya belum memiliki kemampuan dan keterampilan membaca yang baik, dan kesadaran fonologis yang masih rendah. Peran serta guru dalam mengikuti pelathan-pelatihan yang bertujuan meningkatkan sumber daya juga masih rendah. Sekolah jarang diundang untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh dinas setempat.Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran khusunya keterampilan literasi. Dengan kegiatan tersebut, dapat menumbuhkan minat membaca dan budaya suka baca pada siswa SD dan TK di Sekolah Amalia.Kata kunci : keterampilan literasi, mini book, minat membacaAbstractAlmost 70% of first and second graders at Amalia's school have a low reading ability. And more than 50% of students of grade 3 reading skills especially reading comprehension are still low. Not much different from reading skills, more than 70% of third graders have low writing skills. Likewise with Amalia kindergarten more than 50% of students do not have the ability and good reading skills, and phonological awareness is still low. Participation of teachers in follow-training training aimed at improving resources is also low. Schools are rarely invited to attend trainings organized by local agencies. Therefore it is necessary to do activities that can improve the understanding and skills of teachers in conducting learning innovations especially literacy skills. With these activities, can foster interest in reading and reading culture in elementary and kindergarten students at Amalia School.Keywords: literacy skills, mini book, reading interest
Peningkatan Kemampuan Literasi Anak Usia Sekolah Dasar dengan Funtastic Learning di Kelurahan Tegal Sari II Medan Arnita Arnita; Didi Febrian; Faridawaty Marpaung; Marlina Setia Sinaga; Muhammad Yani
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 3 (2022): June, Pages 355-611
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i3.599

Abstract

Rendahnya kesadaran anak-anak warga Tegal Sari II untuk bersekolah terutama disaat pandemi Covid-19 melanda. Hal ini diketahui dari kegiatan anak-anak selama ini, mereka diwajibkan untuk melakukan pembelajaran daring, namun banyak anak-anak yang tidak mempunyai kemampuan untuk bisa melakukan pembalajaran secara daring karena kesibukan orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mendampingi anak-anak belajar. Selain itu terbatasnya perangkat yang akan digunakan untuk melakukan pembelajaran, mengingat keadaan ekonomi keluarga yang tidak stabil akibat pandemik. Akhirnya anak-anak hanya menghabiskan waktu dengan bermain sepanjang hari. Kemampuan literasi dan numerasi anak rendah, kemampuan komunikasi juga rendah, begitu juga dengan minat belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan literasi dan numerasi dengan cara yang menyenangkan. Pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah menyediakan sumber bacaan bagia anak-anak dan mengadakan kegiatan seperti mendongeng dan story telling, permainan tangram dan kota operasi Ajaib. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak dengan aktifitas yang menyenangkan. kegiatn kegiatan dilakukan  sebanyak tiga kali. Dampak dari kegiatan yang dilakukan bahwa terlihat perubahan kemampuan komunikasi anak dalam meceritakan kembali dongeng dan cerita yang disampaikan melalui story telling. Selain itu anak-anak juga semakin tangkas dan percaya diri mengerjakan latihan matematika seperti aritmatika, logika dan bangun ruang. Harapannya ada keberlanjutan kegiatan setelah kegiatan pengabdian selesai dilaksanakan dengan melibatkan remaja masjid sebagai pembina anak-anak setelah kegiatan pengabdian selesai dilaksanakan.
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematis Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning Raudah Ummu Fahda Damanik; Sahat Saragih; Arnita Arnita
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i2.2350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang diberi model pembelajaran Discovery Learning; Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang diberi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang diberi model pembelajaran Discovery Learning. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment)). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Medan pada pada semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning, dimana penerapan model Problem Based Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe Discovery Learning untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; Terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa anata siswa yang diberi model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning, dimana penerapan model Problem Based Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe Discovery Learning untuk kemampuan penalaran matematis siswa.