Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INTEPOLATOR DALAM PEMBUATAN KONTUR PETA BATIMETRI Vincentius P. Siregar; Muhammad Banda Selamat
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 1 No. 1 (2009): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.132 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v1i1.7937

Abstract

Suatu model batimetri digital dapat dibangun melalui interpolasi sejumlah besar titik kedalaman hasil pemeruman. Studi ini menggunakan dua skenario pengolahan yaitu menggunakan keseluruhan data perum dan menggunakan data perum terpilih. Pada setiap skenario pengolahan data, ada tiga metode interpolasi yang dibandingkan yaitu metode inverse distance to power, kriging dan minimum curvature.Nilai RMSE yang didapatkan dari masing-masing interpolator pada setiap skenario tersebut ternyata cukup bervariasi. Secara umum metode Kriging lebih efektif digunakan untuk menghasilkan gambar kontur kedalaman perairan dibandingkan dengan metode lainnya. Hasil studi ini memperlihatkan perlunya penanganan data agar pola suatu unsur spasial (kontur kedalaman) dapat ditampilkan secara lebih baik.Kata Kunci: interpolasi, kriging, inverse distance to power, minimum curvature,batimetri
Pelatihan dan Bimbingan Metode Perbaikan dan Perawatan Mesin Outboard pada Nelayan di Desa Topejawa, Takalar Faisal Mahmuddin; Syerly Klara; Muhammad Banda Selamat; Surya Hariyanto
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Kebersamaan dalam Membangun Masyarakat Tangguh dan Gesit
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v5i1.258

Abstract

The high cost of repair and maintenance of outboard engines is one of the big problems experienced by fishermen, their lack of knowledge about engine repair and maintenance results in them having to spend more money for their repair and maintenance costs. For this reason, the purpose of this service program is to train and guide the community on outboard engine repair and maintenance methods. The activity was carried out on August 21, 2021 in Topejawa Village, Mangarabombang District, Takalar Regency. This activity involved more than 20 participants from 2 (two) fishermen groups in Topejawa Village, Takalar. This activity was held in the coastal area of ​​Topejawa Village and was opened directly by the Representative of the Marine and Fisheries Service of the Takalar Government. From the results of the qualitative analysis, it was found that before the activity was carried out, the understanding of the community/partners of the working principle and machine operation, as well as machine maintenance and repair techniques were in the range of 30-50%. After that, the proportion of people's understanding increased by 75-90%. In addition, the fishermen also save on the cost of repairing and maintaining boat engines, which in turn increases the productivity and welfare of the fishing community, especially in the place where activities was carried out.
ESTIMASI STOK KARBON BIOMASSA PADA EKOSISTEM MANGROVE MENGGUNAKAN DATA SATELIT DI PULAU NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA Marzuki; Nurjannah Nurdin; Inayah Yasir; Supriadi Mashoreng; Muhammad Banda Selamat
Majalah Ilmiah Globe Vol. 25 No. 1 (2023): GLOBE VOL 25 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem mangrove mempunyai kemampuan yang sangat efektif dalam mengurangi konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di alam. Estimasi stok karbon dapat dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jauh yang mengacu pada indeks vegetasi dari suatu area. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2020 di Pulau Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi stok karbon permukaan (Above Ground Carbon) di Pulau Nunukan menggunakan citra Landsat-8 dan pengukuran in situ. Pengukuran nilai cadangan karbon di lapangan dengan menggunakan persamaan alometrik yang dihitung berdasarkan jenis vegetasi. Penggunaan citra Landsat-8 OLI dilakukan setelah pra-processing dengan koreksi geometrik dan radiometrik. Selanjutnya citra Landsat-8 OLI dilakukan klasifikasi unsupervised untuk menentukan batas wilayah sebaran mangrove, lalu ditransformasi ke persamaan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Nilai NDVI dengan nilai stok karbon pada setiap titik sampel diuji dengan 3 jenis regresi. Dari 3 jenis uji regresi nilai R2 tertinggi ditetapkan sebagai persamaan untuk membangun model estimasi stok karbon permukaan. Dua jenis model estimasi stok karbon yang dibangun, yaitu model yang menggunakan seluruh jenis yang teridentifikasi sebagai sampel, dan model yang hanya menggunakan jenis dominan yang ditemukan pada wilayah kajian. Jenis mangrove yang mendominasi di Pulau Nunukan yaitu Rhizophora apiculata, sehingga jenis tersebut digunakan sebagai sampel dalam model estimasi stok karbon jenis dominan. Nilai R2 yang tertinggi dari persaaman regresi yang digunakan untuk mengestimasi stok karbon yaitu persamaan regresi kuadratik. Sehingga persamaan regresi kuadratik digunakan sebagai dasar model estimasi cadangan karbon. Nilai estimasi stok karbon permukaan (C) yang menggunakan model estimasi stok karbon seluruh jenis adalah 6.401.988,95 ton, sedangkan nilai estimasi stok karbon untuk model estimasi stok karbon jenis dominan adalah 5.616.404,46 ton.
Penerapan Teknologi Pendingin Ikan Berbasis Energi Surya pada Masyarakat Nelayan di Desa Turungan Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang Faisal Mahmuddin; Syerly Klara; Muhammad Banda Selamat; Rahmatullah
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Turungang, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang merupakan sebuah desa yang berbatasan dengan selat Makassar. Karena lokasi geographis yang berbatasan dengan laut ini, maka sebagian besar penduduk desa Turungang berprofesi sebagai nelayan. Untuk menangkap ikan, para nelayan biasanya menggunakan kapal ikan, sedangkan untuk mendinginkan dan mengawetkan hasil tangkapan, nelayan menggunakan es balok. Namun demikian, penggunaan es balok sangat tidak efektif karena lama dan pendinginannya yang terbatas sehingga nelayan tidak dapat beroperasi lebih jauh dan lebih lama karena harus segera membawa pulang hasil tangkapan ke darat untuk di jual sebelum ikannya menjadi tidak segar. Untuk itu, pada program pengabdian ini akan dilakukan penerapan teknologi pendingin ikan berbasis energi surya pada kapal ikan yang dimiliki oleh masyarakat nelayan. Dengan menggunakan teknologi ini, nelayan dapat beroperasi lebih jauh dan lebih lama karena teknologi ini akan mendinginkan ikan secara optimal selama nelayan melaut. Selain itu, karena memanfaatkan energi terbarukan, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangat rendah dan nelayan dapat juga memanfaatkan listik oleh sistem ini untuk kepentingan lain seperti untuk penerangan atau komunikasi (radio).