Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modernisasi Shorf Dalam Al Bahtsu Ashorfi Fid Dirosah Lugowiyah ‘Arabiyah Haditsah Karya Nasrin Abdullah Syanuf ‘Alwani Eka Safitri; Ihsan Sa'dudin
IJAS: Indonesian Journal of Arabic Studies Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Arabic Language and Literature, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.24235/ijas.v1i1.4879

Abstract

Morphology (shorof) can not be separated from the study of Arabic language. As the determination of Arabic into an international language, the study of classical Arabic language needs to be developed more broadly and integrated with modern linguistics so that Arabic can be learned easily by all people in this modern era. Like Nasrin Abdullah Syanuf's study ‘Alwani in Albahtsu Ashorfi Fid Dirosah Lugowiyah‘ Arabiyah Hadithah regarding modern Arabic morphology (modern shorof) discovered several new rules, among which there is no term التقاء ساكنين; Long Meaning and Origin of Words; Influence of Intonation (النبر) in Arabic Morphology; Substitution of Hamzah with Harkat Panjang; Location of Hamzah at the end of the word after Alif Zaidah; Prular Form فعائل ; and taqsir.
The Phenomenon of Crisis of Religious Understanding in the Midst of the Covid-19 Pandemic Muhammad Alghiffary; Eka Safitri; Ihsan Sa’dudin; Moh. Ali Qorror Al Khasy; Nasrun Salim Siregar
Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.947 KB) | DOI: 10.15575/rjsalb.v6i1.17041

Abstract

Covid-19 affects the established order of worship. Muslims are required to wear masks, keep their distance, and eliminate greetings during congregations. At certain times, mosques are also required to close temporarily to prevent the spread of the virus. In fact, these rules are not obeyed by the Muslim community in the city of Pekalongan, in fact, some pilgrims oppose it. This study aims to analyze the relationship of health protocol practice with religious understanding and the role of mosques in helping victims affected by covid-19. The study uses qualitative methods in which the main data in the form of words and actions are taken using observation, interview and documentation techniques. Data in the form of words was taken using interview techniques to 27 pilgrims. The data in the form of actions was taken using observation techniques by observing religious phenomena in 12 mosques. Both data are documented using recordings and images as a form of data validation. The results of this study showed a crisis of religious understanding experienced by mosque administrators and worshippers. The management is adamant not to close the mosque in the midst of the pandemic and is reluctant to allocate infaq to the social realm of victims affected by covid-19. The pilgrims are divided into three groups: trust, doubt, and distrust of the coronavirus. However, it does not affect the effectiveness of preventive measures instructed by the government. Most pilgrims apply health protocols. Some pilgrims also consider sharia rules to be above government rules, so religious activities must still be carried out
Peningkatan Kemampuan Baca Kitab Ta’lim Muta’allim di Masjid Al Ma’had Dukupuntang Kabupaten Cirebon Ihsan Sa'dudin; Theguh Saumantri; Novi Rofi'ah Nur Fadilah; Eka Safitri
Solidaritas: Jurnal Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2022): Solidaritas: Jurnal Pengabdian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/sjp.v2i1.6757

Abstract

Kitab Ta’lim Muta’alim karya Imam Jarnuzi menjadi sumber bacaan dan kajian di pesantren dan luar pesantren. Kitab tersebut mengandung ajaran yang bermanfaat bagi santri atau peserta didik dalam mencari ilmu, yaitu adab. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini mendampingi santri Masjid Al-Ma’had Dukupuntang Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan kemampuan baca (maharah qiroah) santri terhadap Kitab Ta’lim Muta’alim. Program ini dilaksanakan selama 40 hari dengan metode bandongan dan amtsilati. Tujuan diadakan PkM ini, selain untuk meningkatkan kemampuan baca santri namun juga memberikan kemampuan dasar gramatika bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan santri dalam memahami kandungan kitab Ta’lim Muta’alim. PkM dilaksanakan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program. Hasil pelaksanaan PkM menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman dasar nahwu dan sharaf santri meningkat. Peningkatan ini berdampak pada meningkatnya kemampuan baca (maharah qiroah) santri terhadap kitab Ta’lim Muta’alim.
Reinterpretasi Makanan Halal dan Toyyib: Studi Kasus Masyarakat Muslim Pra Sejahtera di Kebumen Eka Safitri; Ihsan Sa'dudin
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jkii.v7i1.1310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis tentang interpretasi baru tentang makanan halal dan toyyib perspektif Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran konsep baru tentang makanan halal dan toyyib sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia, di mana Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam kategori miskin di wilayah Jawa Tengah Indonesia. Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu bagaimana tingkat pemahaman tentang makanan halal dan toyyib KPM PKH Kecamatan Ayah dan bagaimana pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh KPM PKH Kecamatan Ayah dalam proses pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data didapatkan diperoleh dari lapangan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan content analysis method. Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa interpretasi baru pemaknaan halal dan toyyib yaitu makanan selain hewan-hewan yang disebutkan dalam al-Quran seperti anjing, babi, hewan bertaring, hidup di dua alam. Makanan halal dipandang hal biasa bagi keluarga pra sejahtera, karena mereka jarang dihadapkan pada hal-hal pokok yang menyatakan keharaman suatu makanan. Semua yang dimakan mereka anggap toyyib selama diperoleh bukan dari mencuri, merampok, merampas dan tindak kejahatan lain. Dalam pengertian lain bahwasanya halal dan tayyib sebuah makanan bukan karena adanya label halal atau tidaknya, tetapi terletak pada esensi hukumnya yaitu halal li dzati dan halal li sababi. [This research work aims to explore and analyze new interpretations of halal food and toyyib from the perspective of the Pre-Prosperous Family (KPS). Through this research, it is hoped that it can provide an overview of new concepts about halal and toyyib food as the development of science. The research location is in Kebumen Regency Central Java Indonesia, where Kebumen Regency is one of the regencies that are included in the poor category in the Central Java region, Indonesia. The formulation of the problem raised is how the level of understanding about halal food and toys is KPM PKH Ayah Subdistrict and how are the considerations made by KPM PKH Ayah Subdistrict in the process of fulfilling daily food needs. The research method used is descriptive qualitative. The data obtained were obtained from the field by interview, observation and documentation methods and were analyzed using the content analysis method. The results of this study state that the new interpretation of the meaning of halal and toyyib is food other than the animals mentioned in the Koran such as dogs, pigs, fanged animals, live in two realms. Halal food is seen as commonplace for underprivileged families, because they are rarely faced with the main things that declare the prohibition of a food. Everything they eat is considered toyyib as long as it is obtained not from stealing, robbing, looting and other crimes. In another sense that halal and tayyib a food is not because of the halal label or not, but lies in the essence of the law, namely halal li dzati and halal li ghairihi.]
ANALISIS BAHASA AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA MENURUT ALIRAN POSITIVISME LOGIS Eka Safitri; Ihsan Sa'dudin
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11771

Abstract

This paper seeks to reveal and analyze the language of religion in the perspective of logical positivism. Where the discussion of religious languages is a complicated and much debated discussion. In the philosophy of flow which criticizes the language of religion is a logical flow of positivism because according to the flow of logical positivism everything that cannot be measured has no meaning. This flow is more concerned with efforts to determine the meaning or meaninglessness of a statement in philosophy and science, not on the statement whether right or wrong. In the language of religion, first, the expressions used to explain the object of metaphysical thought, especially about God. Second, the language of the scriptures, especially the language of the Qur'an. Third, the language of religious ritual is so real, the strength and function of a religious symbol. It can be concluded that the flow of logical positivism philosophy with religion cannot be connected because it has a different language scope, which repels each other regarding the discussion of logical positivism having the principle of verification in the language of religion about divinity (metaphysics).
Pendampingan Remaja Suka Mulya dalam Meningkatkan Self Control di Era Digital Lia Norvia; Surawan Surawan; Eka Safitri
Solidaritas: Jurnal Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2022): Solidaritas: Jurnal Pengabdian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/sjp.v2i2.6773

Abstract

Self-control merupakan salah satu sikap yang mampu mengontrol maupun mengelola atau menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada terlebih lagi di era digital ini. Mengenai tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini ialah agar bisa meningkatkan self-control remaja Suka Mulya di era yang serba digital. Self-control memiliki beberapa aspek yang perlu didampingi dalam diri seseorang, antara lain kontrol kognitif (kontrol pikiran), kontrol perilaku, dan kontrol pengambilan keputusan. Melalui self-control diharapkan remaja Suka Mulya mampu mengontrol dirinya dengan baik. Adapun penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam, pendampingankemudian melakukan Focus Group Discussion (FGD) di sebuah kajian akhwat sisterfillah dengan tema let’s talk about Palestine dalam kegiatan Charity Ghatering (acara amal). Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Mei 2022 dan tindak lanjut dilakukan langsung setelah pelaksanaan kegiatan berikutnya. Kegiatan ini melibatkan sejumlah 10 remaja Suka Mulya. Hasil dari program pengabdian pada masyarakat ini yaitu remaja mendapatkan pengetahuan mengenai kegiatan pendampingan sendiri, siswa memiliki keterampilan dalam mengembangkan kemampuan self-control, dan terjadi peningkatan kemampuan self-control dalam pendampingan remaja ini yang diketahui dari hasil wawancara. Dampak yang dirasakan remaja setelah kegiatan ini berlangsung yakni bertambahnya kemampuan remaja dalam mengontrol diri di era digital ini.