Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Kinerja Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID) Dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Studi Kasus Ppid Pelaksana Di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah) Arpiansyah, Moh.; Wibowo, Novianto Eko
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 2 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i2.3019

Abstract

Dibentuknya UU KIP No.14 tahun 2008 bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan informasi publik dilingkungan badan publik, mengembangkan sistem penyediaan pelayanan informasi secara cepat, mudah dan wajar serta mengembangkan sistem dokumentasi yang baik untuk penyediaan dan penyimpanan informasi publik secara efektif dan efisien. Kinerja PPID merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan dalam memberikan informasi layanan publik ke masyarakat sesuai dengan regulasi atau dasar hukum penguatnya. Penelitan ini bertujuan untuk untuk mengukur atau menelisik bagaimana Kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, serta untuk mengetahui hambatan atau tantangan dalam pelaksanaan Kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis secara deskriptif . Dalam penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa masih terdapat permasalah dan hambatan dalam kinerja PPID Pelaksana, belum optimalnya 4 indikator kinerja seperti Produktivitas, Kualitas Layanan, Responsivitas dan Akuntabilitas dalam proses, dan masih ditemukan hambatan yang dapat mempengaruhi kinerja PPID Pelaksana seperti Alokasi Anggaran, Sumber Daya Manusia, Rangkap Tugas PPID dan Kurangnya Pengawasan Internal Temuan permasalah dan hambatan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran dan poin penting dalam standar perbaikan atau solusi untuk pihak instansi yang membidangi. Dengan eval___uasi tersebut kedepannya akan memberikan pengaruh terhadap kinerja dan capaian yang optimal dalam keterbukaan informasi publik serta kategori Informatif dapat diperoleh.
Peran Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga dalam Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital Azzahran, Akhmad Fadhil; Wibowo, Novianto Eko
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 2 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i2.3020

Abstract

Penelitian ini membahas peran Pemerintah Kabupaten Barito Utara, melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora), dalam melestarikan budaya lokal dengan mengadopsi empat peran utama: regulator, dinamisator, fasilitator, dan katalisator. Metode Penelitian pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sebagai regulator, pemerintah menyusun kebijakan strategis, seperti penyelenggaraan Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan, meskipun masih terdapat kekurangan dalam regulasi pemanfaatan teknologi digital. Peran sebagai fasilitator diwujudkan melalui penggunaan media sosial untuk promosi budaya, namun masih terbatas pada platform dasar. Sebagai katalisator, pemerintah mempercepat pengembangan budaya dengan promosi berbasis teknologi, meskipun upaya digitalisasi lebih lanjut masih minim. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Disbudparpora telah menunjukkan komitmen tinggi dalam pelestarian budaya lokal, optimalisasi teknologi digital dan kolaborasi lintas sektor masih diperlukan. Rekomendasi yang diajukan meliputi penguatan regulasi, perluasan akses masyarakat, inovasi digitalisasi budaya, kolaborasi dengan sektor swasta, serta pengembangan sumber daya untuk transformasi digital. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Barito Utara sebagai wilayah dengan warisan budaya yang lestari dan adaptif terhadap tantangan globalisasi.