Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS AIR SUSU IBU (ASI) PADAIBU MENYUSUI BAYI 0-6 BULAN Zakaria Zakaria; Veni Hadju; Suryani As'ad; Burhanuddin Bahar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 3: SEPTEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.801 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i3.1077

Abstract

Daun kelor mengandung berbagai macam zat gizi serta sumber fitokemikal. Rendahnya gizi mikro yang dikonsumsi ibu menyusui akan memengaruhi kemampuan untuk menyediakan ASI dengan kandungan gizi mikro yang cukup untuk pertumbuhan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari ekstrak daun kelor terhadap kuantitas dan kualitas ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini adalah double blind randomized kontroled design dan dilaksanakan di Kabupaten Maros. Subjek adalah ibu menyusui setelah seminggu melahirkan dan dibagi kedalam dua kelompok. Kelompok pertama menerima ekstrak daun kelor (EK) dua kali dua kapsul, 800mg/kapsul, (kelompok EK, n=35) dan kelompok lainnya menerima tepung daun kelor (TE) dengan dosis yang sama (kelompok TE, n=35). Kuantitas dan kualitas ASI diukur sebelum dan sesudah 3 bulan diintervensi. Diukur menggunakan metode Byerley sedangkan kualitas dinilai melalui pengukuran zat besi, vitamin C, dan vitamin E. Ana- lisis statistik menggunakan uji t sampel berpasangan dan bebas. Kuantitas ASI meningkat pada kedua kelompok EK (397±118 menjadi 661±158, p=0,001) dan TK (449±129 to 600±120, p=0,001). Peningkatan kuantitas ASI berbeda signifikan antara kelompok EK dan TK (masing-masing 263±41 vs. 151±9, p=0,40). Kadar besi, vitamin C dan vitamin E tidak berubah sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p>0,05). Pemberian EK dan TE dapat meningkatkan volume ASI, peningkatan volume ASI lebih tinggi pada kelompok yang mendapat EK dibanding TK, tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas ASI (besi, vitamin C dan vitamin E).
Nutritional therapy in malnourished young adolescent: from epileptic state to catch up growth Andi Faradilah; Rima January; Suryani As'ad; Syatirah Jalaluddin
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 6 No 2 (2022): JULY
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/alami.v6i2.35933

Abstract

Epilepsy and malnutrition in children are a vicious circle. Epilepsy with non-treated recurrent seizures could lead to malnutrition. Conversely, malnutrition which results in macronutrient and micronutrient deficiencies also potential to trigger seizures. We reported an adolescent, male, 14 years 6 months, with epileptic state accompanied by malnutrition status. In this case, a repeated seizures cause the unconscious level of patient and at risk of respiratory failure. Multidisciplinary therapy was arranged by anesthesiologist, pediatrician, and clinical nutritionist. The treatments began with procedure of a ventilator installation, anticonvulsant drugs, and administration of a nasogastric tube for accessing nutrition intake. Nutrition therapy focused on managing diet in critical ill children and attention to undernourished conditions that require long-term treatment. The target of nutrition calorie was achieved on day 6-8 of treatment through enteral to oral diet. Finally, nutrition education for catch-up growth was given to the families to be applied during the recovery and rehabilitation period at home.