Abdul Razak Thaha
Universitas Hasanuddin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Proksimat dan Organoleptik Penggunaan Ikan Malaja sebagai Pembuatan Kerupuk Kemplang Abdul Razak Thaha; Zainal Zainal; Sitti Khadijah Hamid; Denny Saputra Ramadhan; Nasrul Nasrul
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 1: MARET 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.839 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i1.3691

Abstract

Malaja fish only consumed by adults so it is necessary to make children can consume them in the societyof palopo. Crackers are snacks that can be eaten anytime so that if used as fish crackers that contain useful nutrients.This study aims to determine the organoleptic and proximate test of malaja fish crackers. This research wasdesigned using experimental method with Completely Single Randomized Design with 5 treatments and 3 replicationsto 15 experimental units. The results showed that the water content of kempuk kemplang was from 1.50-5.12%. The highest water content was obtained in the control treatment. The highest protein content is producedfrom A4 treatment. The highest percentage of ash content was found in A4 treatment and lowest in treatment A1.The test results showed that the highest aroma score obtained at treatment A1 ie 3.27. The highest Color Scorevalue is obtained from treatment A0 (control). The highest value of taste scores was obtained in the treatment of A2and A3. The addition of maladies of 15% and 25% is favored by panelists. It was concluded that the highest contentin the proximate test was based on the treatment group ie carbohydrate in the treatment, fat in the treatment, proteinat treatment A4. Organoleptic test with the best treatment on cracker production of malaja fish is A2 treatment.
Efektivitas Daun Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Galaktogog Pada Ibu Menyusui : An Update Systematic Review Ita Sajek Prayekti; Abdul Razak Thaha; Citrakesumasari Yaksan; Rahayu Indriasari; Healthy Hidayanty
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 10 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.778 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v10i2.14834

Abstract

Pendahuluan : Ketidakcukupan produksi ASI dapat diatasi melalui konsumsi pangan yang berperan sebagai galaktogog, seperti daun kelor. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan peran daun kelor sebagai galaktogog dalam bentuk sediaan dan dosis yang berbeda-beda. Tujuan : Systematic review ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas daun kelor sebagai galaktogog berdasarkan sediaan dan dosisnya. Bahan dan Metode : Systematic review ini mengacu pada PRISMA flow diagram. Kriteria kelayakan ditentukan berdasarkan PICOS framework. Kriteria desain penelitiannya adalah RCT dan eksperimen. Kriteria publikasinya berasal dari jurnal yang terindeks scopus dan/atau SINTA, serta menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris, dengan mengeksklusi artikel yang tidak dapat diakses secara gratis. Tahun publikasi artikel tidak dibatasi. Pencarian dan penelusuran literatur dilakukan pada database PubMed, Science Direct, ProQuest, DOAJ, dan mesin pencarian Google Scholar. Proses skrining dilakukan dengan bantuan aplikasi Mendeley. Hasil : Sebanyak enam artikel yang eligible dan dikaji dari 5587 literatur yang diidentifikasi. Terdapat dua artikel yang menggunakan desain double blind RCT dan empat artikel menggunakan desain eksperimen. Keenam artikel yang dikaji terindeks SINTA, penelitiannya dilakukan di Indonesia, dan jumlah sampelnya 24-70 sampel. Terdapat tiga jenis sediaan yang diidentifikasi, yaitu kapsul campuran ekstrak dengan tepung daun kelor dengan dosis 2x2 kapsul 800 mg/hari, yang efektif terhadap peningkatan volume ASI, kapsul ekstrak daun kelor dengan dosis 2x1 kapsul 250 mg/hari, yang efektif terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin ibu dan durasi tidur bayi, serta puding daun kelor dengan dosis 2x1 porsi 125 g/hari, yang efektif terhadap berat badan bayi. Kesimpulan : Daun kelor efektif dikonsumsi sebagai galaktogog dalam bentuk sediaan kapsul campuran ekstrak dengan tepung daun kelor dengan dosis 2x2 kapsul 800 mg/hari, kapsul ekstrak daun kelor dengan dosis 2x1 kapsul 250 mg/hari, dan puding daun kelor dengan dosis 2x1 porsi 125 g/hari. Systematic review selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pertanyaan penelitian yang lebih luas. Kata kunci : Daun kelor, galaktogog, produksi ASI, sediaan, dosis
HE DEVELOPMENT OF INTEGRAGTED HEALTHCARE CENTRE OF PRECONCEPTION AS A CORE OF THE FIRST 1000 DAYS OF LIFE IN BANGGAI REGENCY Abdul Razak Thaha; Sabaria Manti Battung; Yahya; akmal Novrian Syahruddin; Hardiyanti Harapin
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 2 (2020): Vol. 9, No.2, November 2020
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v9i2.20497

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan Kesehatan ibu sebelum hamil seperti pelayanan prakonsepsimemegang peranan penting dalam menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan kelak sertadapat berperan dalam penurunkan angka kematian ibu. Di kabupaten Banggai, pada tahun2015 Angka kematian ibu (AKI) 267/100.000), angka kematian bayi 7/1000 kelahiran hidup,dan ini tergolong tinggi. Begitu juga dengan prevalensi stunting juga menunjukkan angka35,4%. Untuk itu diperlukan upaya inovatif yang dapat menurunkan AKI serta stunting.Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan posyandu prakonsepsi diKabupaten Banggai dan dampaknya terhadap penurunan AKI, BBLR, dan anemia.Bahan danMetode: Proses pembentukan posyandu prakonsepsi dimulai dengan mengadakan SeminarNasional Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan, penandatanganan MOU denganberbagai stakeholders, Sosialisasi Tingkat Kecamatan, penunjukan Desa Percontohan,Pencanangan Pelaksanaan Seluruh Puskesmas dan penerbitkan buku Pegangan PelayananKesehatan Wanita Prakonsepsi.Hasil: Keterlibatan dan komitmen para stakeholders cukuptinggi,peningkatan capaian yang positif terhadap beberapa indikator kesehatan yang berkaitandengan hasil dari posyandu prakonsepsi, serta penyebarluasan informasi tentang posyanduprakonsepsi lewat publikasi ilmiah, congress international maupun seminar nasional, sertarencana replikasi posyandu prakonsepsi ini ke kabupaten lain di Indonesia. Kesimpulan:Implementasi posyandu prakonsepsi terbukti memberikan kontribusi positif dalampeningkatan derajat kesehatan. Kata Kunci: Posyandu, Prakonsepsi, 1000 HPK