Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROSES PENCIPTAAN KOMPOSISI MUSIK “DEK RANG MI” Auzy Madona Adoma
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 3, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.936 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v3i1.377

Abstract

The democracy in Minangkabau society is always guided by the expression of duduak surang basampik-sampik, duduak basamo samo balapang lapang, duduak samo randah tagak samo tinggi. From the philosophy below the reseacher express it into the creation of musical composition entitled “Dek Rang Mi” taken from a fragment of Rang Minangkabau Democracy. This music creation was provided three interpretation. First, it was interpreted the meaning of duduak surang basampik sampik, means the process of how we can appreciate people’s opinion. The second interpretation was about the meaning of duduak basamo balapang lapang which is democratic life in society, also it was interpreting individual importance that merge into the important of group communities. The third interpretation the meaning of duduak samo randah tagak samo tinggi means in the deliberation can reveal their opinions freely without any exception. Keywords : Democracy, philosophy, meaning, creation.
Instrumentasi dan Aspek Teknis Permainan Talempong Pacik Masyarakat Minangkabau Auzy Madona Adoma
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 3, No 3
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.242 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v3i3.494

Abstract

AbstractMinangkabau society have several  types of talempong music ensembles, such as ‘TalempongPacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao, Talempong Batuang, Talempong Sambilu, and Talempong Kayu, and other talempong types. Among the talempong traditional music types which is very popular in the society of Minangkabau is 'Talempong Pacik' because its type of music ensemble evenly grows and develops in every nagari at all Minangkabausociety, so thattalempong art has become a musical identity of Minangkabau ethnic arts themselves . The main technique ofTempempongPacikis in the talempong music instrument which is played with interlocking technic by 3 musicians who eachmusicians will hold 2 talempong pieces to composeda short motifs repeatedly.Keyword : Talempong Pacik, interlocking technic, instrumentation. Abstrak Masyarakat Minang kabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong, seperti ‘Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao, Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong lainnya.  Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau adalah ‘Talempong Pacik’ karena jenis ensambel musik ini secara merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok Minangkabau, sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musik aldari seni-budaya etnik Minangkabau itu sendiri. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak pada alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh 3 orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-motif pendek secara berulang-ulang. Kata kunci : TalempongPacik, interlocking technic, instrumentasi.
Pembelajaran Teater Modern Menggunakan Metode Drill Di Sekolah Menegah Atas Islam Az – Zahrah Palembang Nur Anisa Putri; Nugroho Notosutanto Arhon Dhony; Auzy Madona Adoma
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v2i2.279

Abstract

Modern theater learning is one of the cultural arts learning materials at Islamic Senior High School Az – Zahrah Palembang. The drilling method is a way of teaching by doing training activities continuously to gain dexterity and skills. This study aims to describe the learning process of modern theater using the drill method in class XI at SMA Islam Az – Zahrah Palembang. The research method used is a descriptive qualitative method with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study on teachers and 33 students of class XI, showed that modern theater learning using the drill method went well.
Proses Pembelajaran Seni Musik Di SLBA PRPCN (Panti Rehabilitas Penyandangan Cacat Netra) Palembang Solehatul Munika; Auzy Madona Adoma; Deria Sepdwiko
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2448

Abstract

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran seni musik dengan materi memainkan lagu disini dibatas kota ini mengunakan instrumen keyboard. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan Proses Pembelajaran Seni Musik di SLB A PRPCN (Panti Rwhabilitas Penyandangan Cacat Netra) PALEMBANG, sumber data yang digunakan ialah siswa kelas VII SMPLB A dan bapak Hafizur Rahman selaku guru seni musik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Deskriptif Kualitatif, tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, didapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini dilihat dari berdasarkan data yang di analisa dan di peroleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran memainkan lagu disini dibatas kota ini mengunakan instrument keyboard pada siswa kelas VII SMPLB PRPCN dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dilihat dari hasil evaluasi yang cukup memuaskan dengan hasil nilai rata rata pada siswa diatas KKM, subjek jumlah siswa pada kelas VII 2 orang dengan kriteria "Sangat Baik" dan dengan kriteria "Baik" berjumlah 1 orang. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru seni budaya telah menerapkan metode yang tepat hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang memperoleh nilai rata-rata 80 - 100.
Kegiatan Ekstrakurikuler Tembang Batang Hari Sembilan di SMK Negeri 1 Tulung Selapan Abim Septiadi; Deria Sepdwiko; Auzy Madona Adoma
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.4022

Abstract

The background of this research is how the extracurricular activities of the ninth day of Tembang Batang at SMK Negeri 1 Tulung Selapan. This study aims to find out and describe how the process of extracurricular activities of the nine days of tembang stems at SMK Negeri 1 Tulung Selapan. The method in this study applies a qualitative descriptive method with data collection techniques applying triangulation of three data sources, namely observation, interviews, and documentation. The results of the study showed that the nine-day tembang stem extracurricular activity at SMK Negeri 1 Tulung Selapan was going well, but only a few students took part in the nine-day tembang stem extracurricular activity, this was due to the lack of student motivation in learning regional music and the level of difficulty playing the nine day songs also made some students decide not to participate in the extracurricular activities of the nine day songs at SMK Negeri 1 Tulung Selapan. The extracurricular song stems day nine was attended by 3 students consisting of 2 boys and 1 girl, the initial activity started with the teacher explaining the meaning, history and main elements of song stems day nine, followed by learning the basic techniques of playing the guitar, then studied the art of Tembang Batang Hari Sembilan with the songribulahhribu. At the end of the lesson, the teacher gave a test forwork, namely playing the songribulahribu, and as a result, students got very good grades. This shows that the extracurricular activities of the nine days of Tembang Batang at SMK Negeri 1 Tulung Selapan have gone well, it's just that there is a lack of student motivation in learning regional music and the difficulty level of playing the guitar in the art of Tembang Batang these nine days which causes only a few students to take part in the extracurricular songs. stem of day nine at SMK Negeri 1 Tulung Selapan.
Desain Busana Tari Turak di Sanggar Studio Linggau Kota Lubuk Linggau Suci Anita Rahman; Nugroho N.A.D; Auzy Madona Adoma
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 4: Juni 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i4.4225

Abstract

Desain Busana merupakan rancangan atau merancang suatu desain busana dari berbagai ide yang terangkum menjadi konsep ide, kemudian divisualisasikan dengan menggunakan unsur-unsur desain. Desain busana Tari Turak terbuat dari bahan bludru warna merah dan berpayet keemasan, kain songket yang berwarna merah, Warna yang dominan dalam desain Tari Tuak adalah warna-warna cerah dan mencolok seperti merah muda, kuning, biru, dan hijau. Desain busana Tari Turak umumnya memiliki siluet potongan yang lebar dan longgar berbentuk kurung.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian ini adalah Desain Busana Tari Turak Di Sanggar Studio Lingga Kota Lubuklinggau. Subjek penelitian adalah pihak Sanggar Studio Lingga Kota Lubuklinggau, Pemilik Sanggar, Ketua Sanggar, dan anggota Sanggar. Cara pengumpulan data dilakukan dengan : (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data uji keabsahan data menggunakan triangulasi. Triangulasi dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan triangulangsi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desain Busana Tari Turak adalah sebagai berikut : (1) Desain Busana Tari Turak itu terbuat dari bahan bludru berwarna merah dan berpayet keemasan dan kain songket yang berwarna merah (2) Fungsi tari Turak di Kota Lubuklinggau sebagai sarana pendidikan, sarana hiburan, atau pertunjukan, sarana pergaulan (3) Desain busana tari Turak terdiri dari Baju Kurung, Songket dan aksesoris.