Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Development of 3D Design Tutorial Video for Clothing Shape Visualization Puji Hujria Suci; Reni Fitria; Adriani Adriani; Sri Zulfia Novrita
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 13 No 02 (2021): Jurnal Pendidikan dan Keluarga
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol13-iss02/985

Abstract

This research was the development of a video tutorial for making 3D fashion designs using Marvelous Designer Software which aims to visualize the shape of clothing in real terms. Based on observations, during the fashion practice lectures, students have difficulty understanding the shape of clothing and the fall of fabric in a 2D design, students have not been equipped with knowledge of 3D design making in practical fashion courses. Based on the problems found in the field, research was carried out on the development of learning media in the form of video tutorials for making 3D fashion designs using Marvelous Designer software to visualize the shape of clothing in children's fashion production courses so that students have the ability to make designs and are able to present the shape of clothing and the fall of the fabric used. will be made in 3D. This study uses the 4D Research And Development Model (Define, Design, Develop, Disseminate). The validation of this tutorial video media product was carried out by involving 2 Media Expert validators and 2 Material content validators. This study involved 30 IKK FPP UNP students who took the Children's Clothing Production course.
PERBEDAAN TEKNIK MORDANTING TERHADAP HASIL PENCELUPAN BAHAN KATUN PRIMISIMA MENGGUNAKAN WARNA ALAM EKSTRAK DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala) DENGAN MORDAN KAPUR SIRIH Khusnia Zulikah; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13179

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) nama warna (hue) 2) gelap terang warna (value) 3) kerataan warna dan 4) perbedaan yang dihasilkan pada pencelupan bahan mori primisima menggunakan warna alam ekstrak daun lamtoro (leucaena leucocephala) dengan mordan kapur sirih sirih. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperiment. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 15 orang panelis, kemudian data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan bantuan SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 dengan memakai rumus uji friedman K-related sample. Warna yang dihasilkan dengan teknik Pra-mordanting adalah Golden Sundance dengan volume terang dan kerataan warna sangat rata, Mordanting simultan (meta) adalah Golden Sundance dengan volume cukup terang dan kerataan warna cukup rata dan dengan teknik post-Mordanting adalah Golden rod dengan volume kurang terang dan kerataan warna sangat rata. Hasil analisis data yang diperoleh dari uji Friedman K-relatif sample untuk gelap terang warna (value) data yang diperoleh signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 = Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap gelap terang warna (value) akibat perbedaan teknik mordanting. Pada kerataan warna data yang diperoleh adalah 0,001 < 0,05 =Ho ditolak. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akibat penggunaan teknik mordanting.Kata Kunci: mordanting, lamtoro, kapur sirih.AbstractThis study aims to describe: 1) the name of color (hue) 2) the darkness of color (value) 3) the uniformity of color and 4) the differences produced in dyeing the material of primisima using natural color leaves extract of lamtoro (leucaena leucocephala) with mordan lime betel betel This research is a Experiment. The data used are primary data sourced from 15 panelists, then the collected data is processed and analyzed with the help of SPSS (Statistikal Product and Service Solution) version 16.0 using the K-related sample friedman test formula. The color produced by the Pre-mordanting technique is the Golden Sundance with bright volume and very flat evenness, Mordanting simultan (meta) is a Golden Sundance with a fairly bright volume and fairly flat evenness and with post-Mordanting technique is a Golden rod with less bright volume and the color evenness is very flat. The results of data analysis obtained from the Friedman K-relative sample for dark colors (value) data obtained significance 0,000 <0.05 = Ho rejected, meaning that there is a significant effect on dark bright color (value) due to differences in mordanting techniques. On the color flatness of the data obtained 0.001 <0.05 = Ho is rejected. This means that there is a significant effect due to the use of mordanting techniques.Keywords: mordanting, lamtoro, betel lim.
STUDI BATIK TANAH LIEK KOTA PADANG (Studi Kasus di Usaha Citra Monalisa) Nana Oktora; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12879

Abstract

AbstrakMasalah dalam penelitian ini yaitu Batik Tanah Liek Citra Monalisa mengangkat dan mengembangkan kembali Batik Tanah Liek yang dulu sempat punah dengan cara membuat kembali motif-motif yang memang sudah menjadi ciri khas dari  Minangkabau. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tentang bentuk motif Batik Liek Citra Monalisa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknikanalisa data dilakukan model interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu Motif  Tanah Liek  Citra Monalisa dianataranya motif alam benda meliputi motif Rumah Gadang, Jam Gadang, Tabuik, Kapal Malin Kundang dan Rangkiang.  Motif flora meliputi motif Sirih Gadang, Bungo Melati dan Bungo Rayo. Motif fauna meliputi motif Kabau Padati dan Burung Hong.Kata Kunci: motif batik, tanah like.AbstractThe problem in this study is the Citra Liek Batik Monalisa raised and redeveloped the Tanah Liek Batik which used to be extinct by making motifs that had become the hallmark of Minangkabau. The aim of the study was to describe the shape of the Batik Liek Citra Monalisa motif. The method of research uses a qualitative descriptive method. Types of data in the form of primary and secondary data. The technique of collecting data through observation, interviews and documentation. Techniques of data analysis carried out interactive models related to the subject matter, namely by data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study were the Monalisa Image Liek Motif, which included natural motifs of objects including the motifs of the Gadang House, Gadang Clock, Tabuik, Malin Kundang Ship and Rangkiang. Flora motifs include Sirih Gadang motifs, Bungo Melati and Bungo Rayo. The fauna motif includes the Kabau Padati and Hong Bird motifs.  Keywords: batik motif, liek soil.  
PERBEDAAN HASIL PENCELUPAN BAHAN LINEN DAN KATUN PADA ZAT WARNA ALAM EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao L.) DENGAN MORDAN AIR KELAPA Lusi Fitriana; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12981

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nama warna, gelap terang warna dan kerataan warna pada bahan linen dan katun menggunakan ekstrak kulit buah kakao dengan mordan air kelapa. Penelitian ini penelitian eksperimen. Hasil nama warna pada pencelupan bahan linen tanpa mordan menghasilkan nama warna Amaranth Pink , warna sangat terang dan kerataaan kategori rata, nama warna pada pencelupan bahan katun tanpa mordan menghasilkan nama warna  Salmon Pink Darke, warna cukup terang dan kerataaan kategori cukup rata, nama warna pada pencelupan bahan linen menggunakan mordan air kelapa menghasilkan nama Clam Shell Pink, warna kategori terang dan kerataaan kategori rata, nama warna pada pencelupan bahan katun menggunakan mordan air kelapa menghasilkan nama Warm Brown warna kategori cukup terang dan kerataaan warna kategori cukup rata. Kata Kunci: kulit buah kakao, air kelapa.AbstractThis study aim of this research is to reveal the color, dark color of the color and color of the linen and cotton materials using cocoa fruit extract with coconut water mordan. This research is experimental research. The name of the color name on dyeing of mordant linen makes the color name of Amaranth Pink , a very bright color and a flat category, the color name of dyeing cotton without mordant yields the color name of  Salmon Pink Darke, fairly bright colors and fairly flat category, the color name of the dyeing of linen material using mordan coconut water produces the name Clam Shell Pink, the category of bright category and flat category, the name of the color on the dyeing of cotton using mordan coconut water categories are quite bright and the color category is fairly flat.   Keywords: cocoa fruit skin, coconut water. 
KESESUAIAN POLA CELANA (PANTALON) SISTEM ALDRICH UNTUK PRIA DEWASA BERTUBUH IDEAL INDONESIA Hanifatul Zikra; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12849

Abstract

AbstrakPola pantalon sistem Aldrich belum diketahui apakah cocok untuk pria dewasa bertubuh ideal di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelemahan, cara memperbaiki, dan penyesuaian pola pantalon sistem Aldrich  pada bentuk tubuh pria ideal di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan. Objek penelitian yaitu pola pantalon sistem Aldrich yang diuji cobakan pada pria dewasa bertubuh ideal di Indonesia dengan tinggi 173 cm, berat 64 kg. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket memakai skala likerts. Penilaian dilakukan oleh 5 orang panelis, yaitu yang terampil dan ahli Busana Pria. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif berupa perhitungan rumus persentase menggunakan Microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan pola pantalon sistem Aldrich mempunyai kelemahan pada bagian : 1)lingkar pinggang, 2)lingkar panggul, 3)kupnat belakang, 4)kantong samping. Kelemahan  diperbaiki pada pola dan celana sehingga menghasilkan pola pantalon sistem Aldrich yang sesuai untuk pria dewasa bertubuh ideal Indonesia. Kata Kunci: kesesuaian, pantalon, Aldrich, pria ideal.AbstractThe pattern of Aldrich's pantaloon system is unknown whether it is suitable for ideal adult men in Indonesia. The purpose of this study was to describe weaknesses, to fix , and adjust the pattern of Aldrich's pantaloon system on the ideal male body shape in Indonesia. The type of research used is applied research. The object of the research is the pattern of Aldrich system pantaloon tested on ideal adult male in Indonesia with a height 173 cm, weight 64 kg. The instrument research used was questioner by using a Likerts scale. The assessment was carried out by 5 panelists, as well as people who have expertise and skilled menswear. The data analysis technique used is descriptive statistics in the form of calculating the percentage formula using Microsoft excel. The results showed the pantaloon pattern of the Aldrich system had weaknesses in the part: 1) waist circumference, 2) pelvic circumference, 3) a rear dart, 4) side pocket. The weaknesses were fixed on the pattern and pants to produce Aldrich system pantaloon pattern that is suitable for Indonesian ideal adult men. Keywords: suitability, pantaloon, Aldrich, ideal men.
KESESUAIAN POLA KEMEJA PRIA SISTEM ALDRICH TERHADAP PRIA BERTUBUH IDEAL INDONESIA Rosi Rizki Fadillah; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12753

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mendeskripsikan kelemahan, cara memperbaiki, serta kesesuaian pola kemeja pria sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian terapan. Teknik analisa data menggunakan statistik deskriptif berupa perhitungan rumus persentase menggunakan microsoft excel.  Objek penelitian yaitu pola kemeja pria sistem Aldrich yang diuji cobakan pada pria bertubuh ideal Indonesia, dengan tinggi 170 cm, berat 63 kg. Dinilai oleh 5 orang panelis yang ahli dibidang pola busana pria. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner/angket memakai skala likerts. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemeja pria sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia, mempunyai 5 kelemahan berdasarkan penilaian dari 5 orang panelis diantaranya yaitu: 1) lingkar dada berlebih 3 cm, 2) lebar punggung berlebih 2,5 cm, 3) panjang kemeja kurang 5 cm, 4) lingkar kerung lengan berlebih 2,5 cm, 5) lingkar ujung lengan berlebih 2,5 cm. Cara memperbaikinya yaitu: 1) lingkar dada dikurangi 3 cm pada sisi kiri dan kanan, 2) lebar punggung dikurangi 2,5 cm pada sisi kiri dan kanan, 3) panjang kemeja ditambah 5 cm, 4) lingkar kerung lengan dikurangi 2,5 cm, 5) lingkar ujung lengan dikurangi 2,5 cm. Kesesuaian didapat dengan mencocokkan hasil dari kelemahan dan cara perbaikan pola kemeja pria sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia.Kata Kunci: kesesuaian, kemeja, aldrich, pria ideal.AbstractThe purpose of this study is to describe the weaknesses, how to improve, and the suitability of Aldrich's men's shirt pattern towards ideal Indonesian male posture. The method uses applied study. The data analysis was performed using descriptive statistics in the form of calculating formula percentages using Microsoft Excel. The object of this study was the Aldrich’s men shirt pattern which were tested on an ideal Indonesian male posture, with a height of 170 cm, weight of 63 kg. Judged by 5 panelists who are experts in men's clothing. The study instrument was a questionnaire / questionnaire using the Likerts scale. The results showed that the Aldrich’s men shirt pattern towards an ideal Indonesian male posture had 5 weaknesses based on the assessment from 5 panelists which were : 1) chest circumference over 3 cm, 2) back width over 2.5 cm, 3) shirt length less 5 cm, 4) sleeve circumference over 2.5 cm, 5) arm tip circumference over 2.5 cm. How to improve it are: 1) chest circumference shortened by 3 cm on the left and right side, 2) Back width shortened by 2.5 cm on the left and right side, 3) Shirt length extended by 5 cm, 4) Sleeve circumference shortened by 2.5 cm , 5) arm tip circumference shortened by 2.5 cm. The suitability is obtained by matching the results of the weaknesses and how to improve Aldrich's men shirt pattern towards ideal Indonesian male posture..Keywords: suitability, shirt, aldrich, ideal man.
STUDI TENTANG MOTIF DAN PEWARNAAN BATIK CAP DENGAN ZAT PEWARNAAN ALAM DI RUMAH BATIK DEWI BUSANA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Nia Kamala; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.14703

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan di Rumah Batik Dewi Busana yang berlokasi di Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki ciri khas bentuk motif yang mengangkat kenanekaragaman alam dan budaya daerah pesisir selatan, serta menggunakan zat pewarna alam sebagai bahan baku dalam proses pewarnaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif dan proses pewarnaan batik cap dengan zat warna alam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan  teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini informan meliputi: pimpinan dan beberapa orang pengrajin yang mengetahui tentang motif batik dan pewarnaan batik cap di Rumah Batik Dewi Busana. Selanjutnya data dikaji dan dianalisa dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi terhadap pimpinan. Hasil penelitian diketahui bahwa: Nama motif yang di produksi di Rumah Batik Dewi Busana  adalah motif tanah liek pasisia dan motif mande rubiah. Pada motif ini terinspirasi dari keanekaragaman alam dan kebudayaan daerah pesisir selatan. Rumah Batik Dewi Busana dalam pewarnaan menggunakan zat warna alam dari ekstrak tanaman gambir yang berasal dari daun dan ranting dengan memakai fiksasi tawas, kapur, dan tunjung.Kata Kunci: motif batik cap, proses pewarnaan.AbstractThis research was conducted at the batik house Dewi Busana located in the district Lunang districts Pesisir Selatan has a characteristic from of motif that elevates the diversity of natural and regional cultures pesisir selatan, and uses natural dyes as raw materials in the coloring process. This study aims to describe the shape of the motif and the coloring process of printed batik with natural dyes. This research method uses a type of qualitative descriptive research. Data collection is done by using observation, interview, anda documentation techniques. In this study the informants included:leaders and some craftsmen who knew about batik motifs and coloring of batik in house batik Dewi Busana. Then the data were reviewed and analyzed by steps of data reduction, data presentation, conclusion drawing, data validity carried out by triangulation of the leadership. The results of the study revealed that: the name of th motif produced at the house batik Dewi Busana is the land motif tanah liek pasisia and the motif of the mande rubiah. On this motif inspired by the diversity of nature and regional culture pesisir selatan. The house batik Dewi Busana in coloring uses natural dyes from gambir plant extracts derived from leaves and twigs using alum, lime, and tunjung fixation.  Keywords: stamped batik motif, coloring process.
PENGARUH KONSENTRASI ELEKTROLIT (NaCl) TERHADAP HASIL PENCELUPAN EKSTRAK DAUN ILER (Plectranthus scutellarioides L. Benth) MENGGUNAKAN MORDAN ASAM KANDIS (Garcinia xanthochymus) PADA BAHAN SUTERA Siti Dahlia; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13604

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi  sebagai upaya pemanfaatan kembali zat warna alami yang ramah lingkungan pada pewarnaan tekstil untuk mengurangi bahaya penggunaan zat warna sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nama warna (Hue), gelap terang (Value) dan kerataan warna yang dihasilkan dari pencelupan ekstrak daun iler (Plectranthus scutellarioides L. Benth) menggunakan  mordan asam kandis (Garcinia xanthochymus) pada bahan sutera dengan perbedaan konsentrasi elektrolit (NaCl) yaitu 10 gram, 70 gram dan 130 gram. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis data berupa data primer. Pencelupan dengan konsentrasi NaCl 30 gram menghasilkan nama warna Mulberry Violet, warna cukup gelap dan kerataan termasuk kategori sangat rata. Pada konsentrasi NaCl 70 gram menghasilkan nama warna Hot Crimson, warna gelap dan kerataan termasuk kategori cukup rata. Pada konsentrasi NaCl 130 gram menghasilkan nama warna Dark Purple, warna sangat gelap dan kerataan termasuk kategori kurang rata. Kata Kunci: daun iler, perbedaan konsentrasi elektolit.AbstractThe research background is an effort to reuse natural dyes that are environmentally friendly in textile coloring to reduce the danger of using synthetic dyes. This study aims to describe the color name (Hue), light darkness (Value) and color uniformity resulting from immersion of iler leaf extract (Plectranthus scutellarioides L. Benth) using kandis acid mordan (Garcinia xanthochymus) on silk material with different electrolyte concentrations (NaCl) namely 10 grams, 70 grams and 130 grams. This type of research is experimental research. The type of data is primary data. Dyeing with 30 grams of NaCl concentration produced the name Mulberry Violet, the color was quite dark and the flatness was very flat. At a concentration of 70 grams, NaCl produces Hot Crimson color names, dark colors, and flatness including fairly flat categories. At the concentration of 130 grams of NaCl produces the name Dark Purple, the color is very dark and flatness is categorized as uneven.. Keywords: iler leaves, the difference of electrolyte concentration.
PENGEMBANGAN MODUL PENYELESAIAN GARIS LEHER PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI BUSANA JURUSAN IKK FPP UNP Vina Mayangsari; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12779

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat media pembelajaran berupa Modul Penyelesaian Garis Leher pada jurusan IKK FPP UNP. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat kelayakan dari validitas dan praktikalitas modul tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Proses dalam penelitian ini meliputi define, design dan develop. Teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah observasi dan angket, yang dimana data didapatkan dari uji validitas, dan uji praktikalitas dari dosen Pembina mata kuliah dan mahasiswa. Hasil dari penelitian ini yaitu hasil uji validitas didapatkan skor 87.1% dengan kategori sangat valid. Uji praktikalitas didapatkan skor 85.6% dengan kategori sangat praktis. Dapat disimpulkan bahwa Modul Penyelesaian Garis Leher ini dapat dikategorikan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada Mata Kuliah Teknologi Busana.Kata Kunci: media pembelajaran, busana, garis leher.AbstractThis research aims to produce an instructional media Neckline Finishing Module at IKK FPP UNP. This research also aims to know about advisability of validity and practicality of the module. This research was conducted using Research and Development (R&D). The method of this research include define, design and develop. The technique of accumulation data were observation and questionnaire, which the data was from validity test, practicality test of both small and large group of college student and also practicality test of advisor of Fashion Technology course subject. The result of this research show that from the validity of module score 87.1%  which categorized as very advisability. Practicality test of module score 85.6% which categorized as very practical. So we can conclude that Neckline Finishing Module can be categorized as very advisable to use as instructional media at Fashion Technology subject. Keywords: instructional media, fashion, neckline.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBUATAN KANTONG PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI BUSANA JURUSAN IKK FPP UNP Fadilla Fitri; Adriani Adriani
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12799

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menghasilkan media berbentuk modul pembelajaran yang valid dan praktis yang dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran Teknologi Busana khususnya Teknik Pembuatan Kantong. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau research and development yaitu motode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk terserbut. Prosedur pengembangan menggunakan model 4D. Karena keterbatasan peneliti maka penelitian ini hanya sampai tahap develop saja. Modul ini diuji validitas nya oleh 2 orang ahli media dan 2 orang ahli materi. Uji praktikalitas dilakukan pada mahasiswa S1 Tata Busana angkatan 2018 dengan jumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan presentase. Berdasarkan hasil penelitian, uji validitas dilakukan kepada validator memperoleh skor 81,14% dengan kategori sangat valid. Sedangkan hasil uji praktikalitas yang dilakukan kepada dosen dan mahasiswa diperoleh 88,07% dengan kategori sangat praktis. Modul ini berada dalam kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah Teknologi Busana.Kata Kunci: modul, media pembelajaran, teknologi, busana.AbstractThis research aims to produce valid and practical learning media in the form of learning modules that can help students in learning Fashion Technology, especially in Sewing Pocket Techniques. This research is research and development, the research method used to produce certain products and test the expedience of these products. The development procedure uses a 4D model. Because of the limitations of the researchers, this study only reached the develop stage. This module is tested for its validity by 2 media’s experts and the subject’s experts. Practical tests are carried out on 2018 Bachelor of Fashion students with 30 people. Data analysis techniques use percentages. Based on the results of the study, the validity test performed on the validator scored 81.14% with a very valid category. While the results of practical tests conducted to lecturers and students obtained 88.07% with very practical categories. This module is in the proper criteria to be used as a learning media for Fashion Technology courses. Keywords: module, learning media, technology, clothing.