Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Desain dan Analisis Sistem Pengkondisian Udara Berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD) pada Kereta Ukur Sulawesi di PT. INKA (Persero) Shinta Aprilia Safitri; Sarwono Sarwono; Ridho Hantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.007 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.27522

Abstract

Sistem pengkondisian udara memegang peranan penting dalam menunjang tercapainya tingkat kenyamanan termal. Kenyamanan termal dalam kereta dapat tercapai apabila penumpang mendapatkan suplai temperatur, tingkat kelembaban, maupun pergerakan udara yang ideal dari lingkungannya. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, Kereta Ukur Sulawesi membutuhkan kapasitas pendinginan minimum sebesar 106.116,13 Btu/hr atau setara dengan 31,1 kW. Beban tersebut dapat ditangani dengan memasang 2 unit AC dengan kapasitas masing-masing sebesar 17,5 kW. Udara dari AC menuju ke dalam Kereta Ukur Sulawesi akan disalurkan lewat saluran udara yang dirancang dengan 2 bentuk, yaitu lurus dan bercabang yang masing-masing memiliki variasi sudut pengarah pada lubang keluaran udara. Analisis desain saluran udara dilakukan dengan menggunakan software berbasis CFD. Variasi sudut pengarah menyebabkan terjadinya perubahan temperatur rata-rata dalam kereta. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa desain saluran udara yang paling baik untuk diterapkan pada Kereta Ukur Sulawesi adalah saluran udara bercabang dengan variasi sudut pengarah 75 derajat. Variasi tersebut menghasilkan temperatur rata-rata 7,513oF dengan kelembapan relatif 78,3%.
Analisis Pemanfaatan Geothermal Brine untuk Pembangkitan Listrik dengan Heat Exchanger Aloysius Afriandi; Ridho Hantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.649 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.27687

Abstract

Geothermal atau Panas Bumi merupakan salah satu sumber energi yang tergolong ke dalam jenis energi baru dan terbarukan. Dalam pemanfaatannya, proses pembangkitan listrik panas bumi pada PLTP dengan sumber panas bumi dengan entalpi tinggi seringkali membuang cairan panas bumi atau brine. Brine ini sendiri memiliki potensi termal dari 148-1730C sehingga masih berpotensi untuk dijadikan energi dalam pembangkitan dengan menggunakan siklus biner. Siklus biner sendiri merupakan siklus pembangkitan listrik yang dalam prosesnya menggunakan bantuan fluida sekunder atau fluida kerja bertitik didih rendah untuk mengoptimalkan vapor yang dihasilkan oleh fluida sekunder tersebut dengan panas yang tersedia. Fluida kerja yang digunakan dalam penelitian ini antara lain R134a, n-pentana, dan isobutana. Dari ketiga jenis fluida kerja tersebut didapatkan bahwa n-pentana merupakan fluida kerja yang paling baik jika ditinjau dari daya yang dihasilkan yaitu sebesar 14980kW dan ditinjau dari efisiensi eksergetiknya yaitu 68,7%.
Analisis Pressure Drop pada Jaringan Pipa Pelanggan Biogas di TPA Supiturang Kota Malang Gigis Kintan Miyarthaluna; Ridho Hantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.014 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.27699

Abstract

Pressure drop merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh jaringan pipa pelanggan biogas di TPA Supiturang. Penambahan 80 pelanggan baru akan meningkatkan pressure drop sehingga tekanan biogas menuju ke kompor menurun. Sedangkan, tekanan optimun biogas dan landfill gas menuju kompor sebesar 1,0 kPa. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan pressure drop jaringan pipa pelanggan biogas existing dan future. Jaringan pipa future pada branch XA, XB, dan XC terdapat delapan variasi model, yaitu antara lain model A1, A2, A3, A4, B1, B2, B3, dan B4. Hasil perhitungan jaringan pipa existing menunjukkan error hasil perhitungan kurang dari 3%. Tekanan biogas menuju ke kompor telah memenuhi minimun pressure. Hasil perhitungan jaringan pipa future pada branch XB dan XC menunjukkan bahwa tekanan tertinggi dihasilkan model A1. Pada branch XA, tekanan tertinggi dihasilkan model A2. Hal ini terjadi karena friction loss lebih kecil pada branch XB dan XC dengan model A1. Sedangkan pada branch XA, model A2 memiliki debit terkecil. Maka model A1 digunakan sebagai desain pada jaringan pipa future.
Analisa Performansi dan Monitoring Berbasis Web pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Fakultas Teknologi Industri ITS Riyan Cahya Pambudi; Ridho Hantoro; Hendra Cordova
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.186 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.27827

Abstract

Kebutuhan masyarakat terhadap listrik sangat meningkat dikarenakan semakin maraknya perangkat elektronik. Maka dari itu pemilihan PLTS sebagai alternatif karena indonesia merupakan negara yang berada di garis katulistiwa. Untuk menunjang kinerja PLTS dibutuhkan monitoring berbasis web untuk monitoring kinerja PLTS saat terjadi kerusakan. Dengan menggunakan sistem pemantauan nirkabel raspberry pi sebagai pengganti zigbee yang dirancang untuk menggantikan penggunaan kabel secara konvensional. Dari hasil analisa monitoring nilai rata-rata throughtput yang didapat adalah sebesar 0,60822047 Kbps. rata-rata nilai delay yang terjadi hanya bernilai 0,469370341 ms dengan packet loss yang didapat kan sebesar 0%. Efisiensi rata-rata PV array didapatkan sebesar 10% dan efisiensi sistem PV sebesar 4%. Dalam satu hari mendapatkan 4,26297 kWh, sedangkan Rp 1467,28 persatu kWh nya. Maka dalam segi ekonomi menghemat uang sebesar Rp 6254,965731 perharinya, Dan perbulannya menghemat sebesar Rp 187.648,9719. peramalan effisiensi rata-rata PV selama beroperasi sebesar 12%, sedangkan nilai effisiensi aktualnya 10%, kesalahan peramalan effisiensi sebesar 2%.