Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ALOKASI DANA KHUSUS (ADK) UNTUK MASA DEPAN PENDIDIKAN ANAK Olenggius Jiran Dores; Ursula Dwi Oktaviani; Beni Setiawan; Frederykus Ege
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.976 KB) | DOI: 10.31932/jpmk.v1i2.320

Abstract

Pendidikan saat ini memerlukan biaya yang tinggi tetapi perekonomian belum stabil, impasnya masyarakat banyak yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai perguruan tinggi karena faktor keuangan keluarga. Untuk itu diperlukan suatu pelatihan mengenai “Alokasi Dana Khusus untuk Masa Depan Pendidikan anak”. Pelatihan ini ditujukan untuk kepala keluarga atau orang tua siswa/anak usia sekolah, hal ini dikarena kepala keluarga yang lebih dominan dalam mengalokasikan keuangan keluarga serta pengambil keputusan. Tujuan Umum PkM ini adalah memberikan pelatihan dan gambaran kepada masyarakat/orang tua siswa bagaimana memanajemen keuangan keluarga untuk pendidikan anak.  Metode yang digunakan dalam PkM ini yaitu Penyuluhan, Pelatihan dan Bimbingan tentang; a) Manfaat dan Fungsi Pendidikan Untuk Anak, b) Bagaimanan Mengidentifikasi Sumber-sumber Pendapatan Keluarga, c) Bagaimana Mengidentifikasi Pengeluaran Keluarga, dan  d) Bagaimana Strategi atau Manajemen/Pengelolaan Keuangan untuk Persiapan Pendidikan Anak. Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan ini akan dilaksanakan pada  bulan Oktober – Desember 2017 di Kantor Desa Senempak, Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi. Kata Kunci: Alokasi Dana Khusus (ADK), Senempak, Pendidikan Anak
MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA UNTUK PERSIAPAN PENDIDIKAN ANAK Andri Andri; Melinda Rismawati; Ursula Dwi Oktaviani; Benediktus Ege
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2018): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.133 KB) | DOI: 10.31932/jpmk.v1i1.313

Abstract

Permasalahan ekonomi yang terjadi pada saat ini menjadi polemik bagi masyarakat untuk mampu memberikan pendidikan yang tinggi untuk anak-anak mereka. Pendidikan saat ini memerlukan biaya yang tinggi tetapi perekonomian belum stabil, impasnya masyarakat banyak yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai perguruan tinggi dan banyak anak putus sekolah karena faktor keuangan keluarga. Tujuan dari kegiatan PkM ini yaitu 1) Memberi Pemahaman kepada Masayarakat/Orang tua tentang Manfaat, Fungsi dan pentingnya Pendidikan untuk Anak, 2) Memberi Pelatihan bagaimanana Mengidentifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Keluarga, 3) Memberi Pelatihan bagaimanana Mengidentifikasi Pengeluaran Keluarga, dan 4) Memberi Pelatihan Bagaimana Strategi atau Manajemen/ Pengelolaan Keuangan untuk Persiapan Pendidikan Anak. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu dalam bentuk Penyuluhan dan Pelatihan dengan cara tatap muka dan praktik secara langsung antara Tim PkM dengan Peserta. Hasil kegiatan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang sudah direncankan. Pelaksanaannya yaitu pada hari Sabtu, 12 November 2017 dan dihadiri oleh anggota masyarakat Desa Nanga Pintas Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi yang berjumlah 72 peserta.Kata Kunci : manajemen, keuangan keluarga, pendidikan
Eksistensi Bahasa Melayu Sintang pada Media Spanduk dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang (Kajian Etnolinguistik) Yudita Susanti; Ursula Dwi Oktaviani; Tedi Suryadi
Belajar Bahasa Vol 6, No 1 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i1.3491

Abstract

Bahasa daerah merupakan identitas, sarana dalam berkomunikasi, sebuah kearifan lokal dan hegemoni budaya suatu masyarakat sebagai penguna bahasa. Indonesia memiliki sekitar 700 bahasa daerah yang sudah didokumentasikan oleh Badan Bahasa, salah satunya bahasa Melayu Sintang. Di Kabupaten Sintang, eksisktensi bahasa Melayu Sintang digunakan dalam media spanduk dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Kabupaten Sintang agar melakukan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Eksistensi bahasa Melayu Sintang pada media spanduk dianggap mampu mempengaruhi dan mendorong pembaca sehingga mengikuti isi dari informasi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan bentuk monomorfemis dan polimorfemis dalam bahasa Melayu Sintang yang terdapat pada media spanduk dan untuk melestarikan bahasa Melayu Sintang sebagai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dengan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan dan menguraikan bentuk monomorfemik dan polimorfemik yang terdapat dalam bahasa Melayu Sintang pada media spanduk. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, teknik simak dan teknik catat. Sumber data penelitian yaitu bahasa Melayu Sintang yang terdapat dalam media spanduk. Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan monomorfemis terdapat 24 kata yaitu pada kata bayah, pambar, aboh, utan, yak, demam, sengah, rekong, pedeh, leteh, basok, pakai, banyak, belepa, batok, tik, jom, matok, engkayuk, baik, amaki, bah, menyadik, dan sik. 24 kata tersebut merupakan morfem dasar dan tidak mengalami penambahan morfem. Pembentukan polimorfemis bentuk afiksasi sufiks (nge-) terdapat 1 kata yaitu ngetau; bentuk redupliasi terdapat 1 kata yaitu tano-tano; dan bentuk pemajemukan terdapat 6 kata yaitu bayah pambar (membentuk frasa verba), rekong pedeh (membentuk frasa adjektiva), batok sengah (membentuk frasa ajektiva), bayah am (membentuk frasa verba), nafas sesak (membentuk frasa nomina), dan jom sik (membentuk frasa nomina).
MANTRA UPACARA NGABATI’ PADA UPACARA PERTANIAN SUKU DAYAK KANAYATN DI DUSUN PAKBUIS DESA BANYING KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Ursula Dwi Oktaviani
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.386 KB) | DOI: 10.31932/ve.v6i2.116

Abstract

Nyangahatn merupakan bentuk ucapan syukur dan terima kasih serta permohonan kepada Jubata (sebutan Tuhan bagi suku Dayak Kanayatn). Nyangahatn dilakukan oleh seorang Panyangahatn yang memahami seluk beluk adat istiadat. Tidak  semua orang bisa menjadi Panyangahatn. Nyangahatn yang diucapkan Panyangahatn berupa doa yang berbentuk mantra. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) ragam panggung atau ragam pentas mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, 2) penguasaan budaya lokal mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, 3) penguasaan materi mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, 4) penguasaan nyanyian atau tembang mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, 5) makna mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak.Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografis. Sumber data terkait subjek penelitian dari mana data diperoleh. Subjek penelitian ini yaitu adalah mantra yang diucapkan oleh Panyangahatn. Untuk sumber data primer pada penelitian ini adalah mantra upacara Ngabati’ yang diucapkan oleh Panyangahatn. Sementara data sekunder pada penelitian ini yaitu data pendukung mantra upacara Ngabati’ yang diperoleh dari Panyangahatn (informan) lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) ragam panggung atau ragam pentas harus memperhatikan penguasaan bahasa, sastra, vokal, tata krama, dan tata busana dalam melaksanakan upacara Ngabati’, 2). penguasaan budaya lokal yaitu penguasaan bahasa dan perlengkapan untuk upacara Ngabati’, 3) penguasaan materi yaitu Panyangahatn yang profesional harus menguasai semua bagian materi mantra upacara Ngabati’ supaya pengucapan mantra benar dan berjalan dengan lancar, 4) penguasaan nyanyian atau tembang memperhatikan lafal, intonasi dan transkripsi ala Tedlock (cara pengucapan mantra upacara Ngabati’), dan 5) makna pada mantra upacara Ngabati’ adalah makna yang terdapat pada bagian mantra upacara Ngabati’ pada Nyangahatn Manta’ dan Nyangahatn Masak. Kata Kunci: Mantra Upacara Ngabati’, etnografi, ragam panggung atau ragam pentas, penguasaan budaya lokal, penguasaan  materi, penguasaan nyanyian  atau tembang, dan  makna.