Mardhiah Hayati
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai akibat jenis media tanam dan varietas secara hidroponik substrat Riska Andani; Marai Rahmawati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.174 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i2.14764

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan varietas serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah yang ditanam dengan metode hidroponik substrat. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dari April sampai Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Faktor yang diteliti yaitu jenis media tanam yang terdiri dari 3 taraf (arang sekam, petroganik + pasir, petroganik + arang sekam) dan varietas yang terdiri dari 3 taraf (Kencana, Laba dan Lado F1). Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman dan diameter batang pada umur 14, 21, 28, 35, 42, 29 dan 56 HST, umur tanaman saat berbunga, umur panen, panjang buah, jumlah buah, berat buah per buah, berat buah per tanaman sebanyak 7 kali pemanenan dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman cabai pada umur 14, 21, 28, 35 dan 56 HST, diameter batang pada umur 21, 35, 42 dan 56 HST, panjang buah serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman cabai pada umur 42 dan 49 HST, diameter batang pada umur 14 dan 28 HST. Pertumbuhan tanaman cabai yang terbaik dijumpai pada jenis media tanam petroganik + arang sekam. Pertumbuhan tanaman cabai yang terbaik dijumpai pada varietas Kencana. Interaksi antara jenis media tanam dan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati.Growth and yield of paper (Capsicum annuum L.) due to differences in the type of planting media and varieties in hydroponic substrates
Pengaruh Jenis Media Pembibitan dan Dosis Dolomit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bibit Produksi Jamur Merang (Volvariella volvaceae (Bull.) Singer) Farhan Bustamam; Mardhiah Hayati; Rita Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.915 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i3.20830

Abstract

Abstrak .Jamur merang merupakan salah satu jamur yang dikonsumsi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Keberhasilan budidaya jamur tergantung pada beberapa faktor, antara lain bibit jamur yang berkualitas. Bibit jamur berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu jenis media pembibitan dan kadar media atau pH media tumbuh bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis media pembibitan dan dosis dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil bibit produksi jamur merang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembibitan Jamur: Jamurindonesia.id yang bertempat di Desa Baet Mesjid, Suka Makmur, Aceh Besar pada 1 November sampai dengan 30 Maret 2021. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 (dua) ) faktor. Faktor pertama adalah jenis pembibitan media yang terdiri dari 3 (tiga) taraf. Faktor kedua adalah dosis dolomit yang terdiri dari 3 (tiga) taraf. Dengan demikian, pada penelitian ini terdapat 3x3 kombinasi dengan total 9 kombinasi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pembibitan jamur merang dan berpengaruh nyata terhadap kecepatan pertumbuhan miselium. pertumbuhan bibit jamur lebih baik dijumpai pada media eceng gondok dan berbeda tidak nyata dengan media ampas tebu pada kecepatan pertumbuhan miselium. Selanjutnya pada uji tumbuh bibit jamur merang mendapatkan bahwa jenis media berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tubuh buah yang tumbuh dan berpengaruh nyata terhadap bobot segar tubuh buah yang tumbuh. Hasil uji tumbuh bibit terbaik ditemukan pada media eceng gondok. Dosis dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pembibitan dan berpengaruh nyata terhadap kecepatan pertumbuhan miselium. pertumbuhan bibit jamur lebih baik dijumpai pada dosis dolomit 0,5% dan berbeda tidak nyata dengan dosis 1%. Selanjutnya pada uji tumbuh bibit jamur merang mendapatkan bahwa dosis dolomit tidak berpengaruh nyata pada semua parameter. Hasil uji tumbuh cenderung lebih baik ditemui pada dosis dolomit 1%. Terdapat interaksi yang sangat nyata terhadap semua parameter pembibitan jamur merang dan berinteraksi nyata terhadap persentase kontaminasi. Kombinasi perlakuan lebih baik pada media eceng gondok dengan dosis dolomit 0,5% dan tidak nyata dengan semua kombinasi lainnya.Effect of Nursery Media Type and Dolomite Dosage on Growth and Yield of Seedling Production of Edible Mushroom (Volvariella volvaceae (Bull.) Singer)Abstract. Straw mushroom is one of the most widely cultivated edible mushrooms in Indonesia. The success of mushroom cultivation depends on several factors, including quality mushroom seeds. Quality mushroom seeds are determined by several factors including the type of nursery media and the acidity of the media or the pH of the seedling growing media. The purpose of this study was to determine the effect of the type of nursery media and the dose of dolomite on the growth and yield of edible mushroom seeds. This research was carried out at the Mushroom Breeding Laboratory: Mushroomindonesia.id located in Baet Mesjid Village, Suka Makmur, Aceh Besar on November 1 to March 30, 2021. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with a factorial pattern consisting of 2 (two) ) factor. The first factor is the type of nursery media which consists of 3 (three) levels. The second factor is the dose of dolomite which consists of 3 (three) levels. Thus, in this study there were 3x3 combinations with a total of 9 combinations. The results showed that the type of media had a very significant effect on all parameters of mushroom breeding and had a significant effect on the speed of mycelium growth. The growth of mushroom seeds was found to be better on water hyacinth media and not significantly different from bagasse media in the mycelium growth rate. Furthermore, in the mushroom seedling growth test, it was found that the type of media had a very significant effect on the number of fruit bodies that grew and had a significant effect on the fresh weight of growing fruiting bodies. The best seedling growth test results were found in water hyacinth media. Dolomite dose had a very significant effect on all nursery parameters and significantly affected the rate of mycelium growth. The growth of mushroom seedlings was found to be better at a dose of 0.5% dolomite and not significantly different at a dose of 1%. Furthermore, in the mushroom seedling growth test, it was found that the dose of dolomite had no significant effect on all parameters. The results of the seedling growth test tend to be better found at a dose of 1% dolomite. There was a very significant interaction with all parameters of mushroom breeding and a significant interaction with the percentage of contamination. The combination of treatments was found to be better in water hyacinth media with a dose of 0.5% dolomite and not significantly different from all other combinations. Furthermore, in the mushroom seedling growth test, it was found that the type of media and the dose of dolomite interacted not significantly with all parameters.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Farah Zairina; Marai Rahmawati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.516 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.20155

Abstract

Bawang merah memiliki harga jual yang tinggi di pasaran. Penggunaan giberelin pada beberapa varietas bawang merah merupakan faktor pendukung dalam berhasilnya budidaya bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kedua faktor yang diteliti yaitu konsentrasi giberalin dan varietas, serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kebun Percobaan dua dan Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dari Juni hingga Agustus 2021. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial 3 x 3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi giberelin (0 ppm, 125 ppm, dan 250 ppm) dan tiga varietas (Bima Brebes, Tajuk, dan Vietnam). Hasil penelitian memperlihatkan, konsentrasi giberelin berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 40 HST. Tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan kontrol. Tinggi tanaman umur 70 HST tertinggi pada varietas Tajuk. Jumlah anakan per rumpun umur 30, 40, 50, 60 dan 70 HST, dan jumlah umbi per rumpun tertinggi pada varietas Bima Brebes. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara kedua faktor yang diteliti. The Effect of Gibberellin Concentration on Growth and Yield of Several Shallot (Allium ascalonicum L.) VarietiesShallots are commodities that have a high selling value in the market. The use of gibberellins in several shallot varieties is a supporting factor to the success of shallot cultivation. The purpose of this research is to appropriate concentration of gibberellins and varieties, as well as the interaction between these two factors on the growth and yield of shallots. This research was conducted in Experimental Garden 2 and Horticulture Laboratory, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University during June until August 2021. This research used a 3 x 3 factorial randomized block design that repeated three times. The factors researched was the concentration of gibberellins (0 ppm, 125 ppm, 250 ppm) and three shallot varieties (Bima Brebes variety, Tajuk variety, and Vietnam variety). The results showed, that the concentration of gibberellins significant to plant height on 40 DAP. The highest plants were found in the control treatment. The highest plant at 70 DAP was found in Tajuk variety. The best number of saplings per clump on 30, 40, 50, 60, and 70 DAP, and the number of bulbs per clump on Bima Brebes variety. There was no interaction between the concentration of gibberellins and shallot varieties on all observed variables.