Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA EFEKTIVITAS PROSES SINTER PLANT DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING Herudi Herudi; Fathurohman Fathurohman; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 3 No 2 (2020): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v3i2.955

Abstract

Divisi sinter plant adalah perusahaan yang memproduksi sinter ore sebagai bahan baku utama pembuatan hot metal. Dalam proses produksinya divisi sinter plant masih terdapat pemborosan sehingga proses produksi menjadi tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi dalam proses sinter ore dan memberikan rekomendasi perbaikan mengurangi pemborosan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan konsep lean manufacturing dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada empat supervisor dan Root Couse Analysis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pemborosan (waste) yang paling dominan dan mempengaruhi proses pencampuran material yaitu over process (60 %) dan motion (40 %). Perbaikan dalam over process dilakukan dengan cara mengganti fasilitas mixing dengan belt conveyor pada proses pencampuran material mampu meningkatkan efektivitas proses. Pergantian ini juga berdampak pada hilangnya proses motion dan berdampak pada peningkatan nilai process cycle efficiency. Penerapan lean manufacturing secara terus akan menghilangkan pemborosan yang terjadi pada proses produksi yang berdampak pada peningkatan kinerja operasional prusahaan.
OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL DUDEK SMITH (DI PT. XYZ) Fathurohman; Muhamad Sayuti; Alexander Lambas T
Industry Xplore Vol 5 No 2 (2020): Industry Xplore
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/teknikindustri.v5i2.1126

Abstract

Scheduling is the allocation of limited resources to do a number of jobs. Problems arise when at certain stages of operation some or all of the work requires the same work station. PT XYZ is a service company engaged in electro plating, where the work process is carried out when receiving a request from the customer. The arrival of products from customers who are late and other things will affect the process of working on the products to be plated so that the schedule for sending back products that have been platted is not on schedule while the company does not have inventory. Therefore, a good production machine scheduling optimization will be able to produce good processing time. In addition to knowing the number of machines and jobs as well as the number and sequence of their production processes, research is also carried out by calculating the processing time of each job. Based on the comparison between the best iterations of CDS and the company's FSCS method, it is known that there is a difference in makespan time of 46990 seconds or about 13.05 hours and a flowtime difference of 216380 seconds or about 60.1 hours.
Analisa Biaya Perawatan Sistem Pneumatic dengan Menggunakan Metode Risk Based Maintenance dan Cost of Unreliability Ardita Maharani; Ira Wahyuli; Supriyadi Supriyadi; Ahmad Nalhadi; Fathurohman Fathurohman
Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa) Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jika.v2i1.4722

Abstract

Masalah: Pneumatic merupakan peralatan sistem yang paling sering meng­alami kerusakan pada proses produksi tinplate. Dalam setahun pneumatic mengalami kerusakan se­banyak 50.37 jam. Kerusakan pneumatic berdampak pada gangguan pada proses produksi dan membutuhkan waktu perbaikan. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk menen­tu­kan besarnya konsekuensi dan risiko yang dihasilkan oleh sistem pneumatic dan mengetahui biaya unreliability dari sistem pneumatic terhadap kegagalan yang terjadi. Metodologi: Penelitian menggunakan Risk Based Maintenance (RBM) untuk menilai risiko akibat ketidakandalan pneumatic dan Cost of Unreliability (COUR) untuk menilai besar biaya yang harus ditanggung akibat ketidakandalan pneumatic. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan konsekuensi dan risiko yang dihasilkan oleh sistem pneumatic dengan menggunakan Risk Based Maintenance (RBM) adalah sebesar Rp 2.416.875.500.783. Biaya unreliability dari sistem pneumatic terhadap kegagalan yang terjadi dengan menggunakan perhitungan COUR, didapatkan 2 jenis biaya yaitu corrective COUR sebesar Rp 6.410.733.139.799 dan downtime COUR sebesar Rp 316.623.348.438.960. Pendekatan ini mampu menghemat biaya perawatan sebesar Rp 310.212.615.299.161 jika kegagalan peralatan yang menyebabkan berhentinya proses produksi dapat diminimalkan.
ANALISIS BEP (BREAK EVEN POINT) PEMBELIAN MESIN BARU PADA USAHA PENGGILINGAN PADI Fitri Sulastri; Fathurohman; Ade Suhara
Industry Xplore Vol 8 No 1 (2023): Industry Xplore
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/teknikindustri.v8i1.5099

Abstract

CV. Jaya Subur Makmur merupakan salah satu industri penggilingan padi yang terdapat di Kota Karawang. Dengan adanya pembelian mesin baru, perusahaan ingin mengetahui pendapatan dan BEP dari mesin baru tersebut. Analisis Break Even Point (BEP) digunakan manajemen untuk mengetahui berapa tingkat penjualan yang wajib dicapai agar perusahaan berada pada titik impas. Nilai BEP lebih kecil dari harga jual maka perusahaan dalam posisi yang menguntungkan dan tidak berada pada titik impas. Total penerimaan yang diperoleh dari usaha penggilingan padi di CV. Jaya Subur Makmur ialah sebesar Rp 550.000.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 526.894.844. Sehingga total pemasukkan yang diperoleh dari usaha penggilingan padi di CV. Jaya Subur Makmur setelah dipotong dengan 20% dari pemasukkan yaitu sebesar Rp 18.484.125 dalam waktu satu bulan. Dengan R/C > 1 yaitu dimana perusahaan bisa di katakan layak untuk di kembangkan. BEP usaha penggilingan padi pada CV. Jaya Subur Makmur diperoleh BEP unit sebesar 106.015 kg dan didapatkan BEP harga sebesar Rp 9.580. Selain itu juga diperoleh nilai dimana lama perusahaan untuk bisa balik modal yaitu selama 11 bulan.
Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Malcolm Baldrige (Studi Kasus: Divisi Assembly PT. XYZ) Erwin Octau Herawan; Fathurohman; Aina Nindiani
Entrepreneur: Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No. 03 (2023): September
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/entrepreneur.v4i03.6924

Abstract

This study aims to measure the performance of a shoe company, namely PT. XYZ, which is represented through the Assembly Division. The analytical method uses Malcolm Baldrige, with the type of research used is descriptive qualitative. The results of the study show that the performance measurement results in the Assembly Division are at the Average level with the title of Emerging Industry Leader. Based on the results of these measurements, it was found that some improvements were still needed, especially on the criteria that affect the financial results and the company's market as a whole. The Assembly Division plays a vital role in creating a product that will be sold to the market. Vertical and horizontal integration is urgently needed by the Assembly Division, in order to positively and sustainably improve performance for all other divisions. The implications of this research are expected to help the assembly division in particular to improve its performance. In addition, this research can be used as a benchmark for other divisions or PT XYZ as a whole to measure performance using the Malcolm Baldrige method, so that equity and company levels can be clearly identified