Supriyono Supriyono
Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Self Regulated Learning dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran SDM di SMP Asri Primastuti Asri; Supriyono Supriyono; Wharyanti Ika Purwaningsih
Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika (JIPM) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jipm.v3i2.1441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan self regulated learning dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 36 Purworejo melalui penerapan model pembelajaran Structured Dyadic Methods. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC pada materi segiempat. Teknik pengambilan subjek ini menggunakan teknik observasi untuk mengetahui kemandirian belajar dan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, tes, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian menggunakan angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 36 Purworejo melalui penerapan model pembelajaran Structured Dyadic Methods mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rerata persentase hasil observasi self regulated (kemandirian) pada siklus I sebesar 62% dengan kategori cukup dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81% dengan kategori baik. Sedangkan prestasi belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 36 Purworejo melalui penerapan model pembelajaran Structured Dyadic Methods juga mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan rerata nilai tes prestasi belajar pada siklus I sebesar 63% dengan kategori cukup dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81% dengan kategori tuntas KKM. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan telah mencapai lebih dari 70% siswa yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan nilai Kriterium Kelulusan Minimal yaitu 70 maka pembelajaran pada siklus II sudah berhasil
Analisis Miskonsepsi dalam Menyelesaikan Masalah Matematis pada Siswa Kelas VII SMP Romadhany Surya Astuti; Wharyanti Ika Purwaningsih; Supriyono Supriyono
Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika (JIPM) Vol. 4 No. 1 (2022): JIPM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jipm.v4i1.2161

Abstract

This study aims to describe the misconceptions that occur to junior high school students in solving problems on algebraic fractions. The research method used is descriptive qualitative. The research was conducted at SMP Negeri 6 Purworejo class VII A with 2 students selected using a purposive technique with the category of students selected being moderately capable. Data collection techniques used in the form of diagnostic tests, interviews, and field notes. The research instrument used is a matter of diagnostic tests with data validity checking done by triangulation. The stages of data analysis are data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results of the analysis on research and discussion can be concluded that students have misconceptions. Students experience misconceptions in the matter of algebraic arithmetic fractions. Misconceptions were also seen from students giving CRI scores to the answers that matched the students' level of confidence in answering the questions. According to the criteria of the CRI scale, it can be concluded that the results of students' answers are categorized as having misconceptions. These misconceptions are located when students answer the questions, resulting in: (1) translation misconceptions, (2) concept misconceptions, (3) strategy misconceptions, (4) systematic misconceptions, (5) sign misconceptions and (6) arithmetic misconceptions