Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Rancang bangun robot kartesian tiga axis untuk penyiraman tanaman yang akurat dan efisien Niam Tamami; Hendhi Hermawan; Nofria Hanafi; Madyono Madyono
JURNAL ELTEK Vol 20 No 2 (2022): ELTEK Vol 20 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.101 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v20i2.351

Abstract

Untuk menunjang lahan pertanian yang subur, diperlukan proses penyiraman agar kadar air dalam tanah tetap terjaga. Kegiatan penyiraman yang dilakukan secara manual membutuhkan banyak energi. Selain itu kadar air yang diberikan dengan penyiraman manual tidak dapat terukur secara akurat. Dalam makalah ini, kami mengusulkan penyiraman otomatis dengan robot kartesian tiga aksis untuk lahan dengan ukuran 3 meter x 1.5 meter dengan 171 titik tanam. Kontrol penyiraman berbasis fuzzy agar kadar air yang diberikan bisa akurat. Sebelum penyiraman, rata-rata kelembapan tanah pada lahan tersebut adalah 45.28% dengan nilai minimal 40%, nilai maksimal 50%. Target kelembapan tanah untuk setiap titik adalah 60%. Robot dapat menyiram seluruh titik tanam tanpa campur tangan manusia. Nilai kadar air rata-rata penyiraman adalah 62.10%, dengan nilai minimal 60%, nilai maksimal 65%. To support fertile agricultural land, a watering process is needed so that the water content in the soil is maintained. Watering activities carried out manually require a lot of energy. In addition, the water content given by manual watering cannot be measured accurately. In this paper, we propose automatic watering with a three-axis Cartesian robot for land with a size of 3 meters x 1.5 meters with 171 planting points. Fuzzy based watering control so that the water content given can be accurate. Before watering, the average soil moisture on the land was 45.28% with a minimum value of 40%, a maximum value of 50%. The target soil moisture for each point is 60%. The robot can water the entire planting point without human intervention. The average water content value of watering is 62.10%, with a minimum value of 60%, a maximum value of 65%. In addition, also compared with the application error with the fuzzy method with the on-off method, the fuzzy method is able to produce more accurate watering with an average error rate of 2.10%, while the on-off method has an average error of 5.32% against the soil moisture target. The fuzzy method is also more time efficient in watering, which is 7 seconds to 8 seconds, while the on-off method requires a watering time of 10 seconds to 15 seconds
Desain FW UAV Model Pylon dan Fighter Untuk Kecepatan Manuver Lintasan Angka 8 Nofria Hanafi; Niam Tamami; Agung Setya Herwanda; Abidul Qohar; Mohamad Johan Arifin
Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jeecom.v5i1.5879

Abstract

Salah satu kemampuan dasar wahana terbang type fixedwing adalah dapat lepas landas pada area yang terbatas, terbang cepat mencapai lokasi yang diinginkan secara aman, akurat pada lintasan yang diinginkan dan dapat kembali ke base untuk mendarat dengan selamat. Misi khusus seperti pertolongan dan pertahanan membutuhkan wahana terbang yang cepat dan mampu mendarat dengan akurat, tetapi performa tersebut juga membutuhkan konsumsi energi yang besar. Untuk mendapatkan performa yang cepat, namun dengan energi yang efisien, wahana terbang didesain dengan model pylon pusher menggunakan airfoil ag03-il dan penambahan stabilizer cruciform untuk meningkatkan kecepatan pesawat dan menjaga pesawat agar stabil. Untuk tahap awal penelitian ini dibagi menjadi tiga proses yaitu menentukan konfigurasi pesawat, membuat gambar tiga dimensi, dan menganalisis desain tiga dimensi menggunakan software ansys. Hasil ketiga proses tersebut didapatkan desain baru dengan konfigurasi penempatan sayap (hight wing) dengan ekor menggunakan stabilizer cruciform. Data teknis hasil perancangan adalah sebagai berikut: berat take-off 23 N, luas sayap 0,378  dan panjang pesawat 0,72 m pada saat kecepatan jelajah koefisien gaya angkat (Cl) 0,35 dan koefisien gaya angkat maksimum (CLmax) pesawat sebesar 1,12 ketika sudut serang .selain itu diperlukan campur tangan pilot melalui remote control untuk menghasilkan kecepatan yang maksimal. Desain baru  pesawat model fighter untuk divisi Racing Plane mampu menambah kecepatan hingga 30% dari yang telah dibuat model pylon. 
Rancang Bangun Sistem Monitoring kWh-Meter Berbasis Modbus dengan Media Power Line Communication Eko Budi Utomo; Nofria Hanafi; Syahrul Ismail
Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jeecom.v5i1.5826

Abstract

Power Line Carrier merupakan sistem pemanfaatan jaringan listrik sebagai media transmisi data guna menghubungkan beberapa device untuk dapat berkomunikasi. Teknologi komunikasi ini biasa dikenal dengan Power Line Communication, dimana jalur yang digunakan untuk melakukan transmisi listrik juga dapat berfungsi sebagai jalur komunikasi transmisi data. Masalah utama yaitu kesalahan pada pertukaran informasi atau data yang diterima berstatus invalid. Pada penelitian ini dibuat sebuah alat guna untuk meningkatkan validasi data pada komunikasi power line communication dengan menggunakan metode CRC (Cyclic Redundancy Check) guna memaksimalkan proses keputusan dalam sebuah sistem. Alat yang akan dibuat berupa Kwh-Meter yang diharapkan dapat digunakan langsung pada media komunikasi Power Line Communication serta berguna untuk memonitoring penggunaan daya suatu bangunan/laboratorium dalam case saat koneksi internet sedang nonaktif. Kwh-meter ini dapat di monitor melalui local webserver yang tertanam pada device master. Alat ini terdiri dari 1 master dan 3 slave. Jarak komunikasi maksimum dari alat ini sejauh 100M telah di uji dengan cara komunikasi antar ruangan menggunakan baudrate 9600bps sebanyak 10 Bytes data per detik. Penggunaan CRC untuk pengiriman data dari 3 Slave ke 1 Master dapat memberikan koreksi maksimal untuk jarak dibawah 100 meter.
RANCANG BANGUN PENGERING GABAH OTOMATIS Nofria Hanafi
EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/eeict.v6i1.10610

Abstract

Alat pengering gabah otomatis di rancang untuk mengeringkan padi dengan tujuan mendapatkan tiga buah kriteria gabah :1. gabah untuk bibit,2. gabah untuk disimpan 3. gabah untuk digilingdiharapkan hasil dari penelitian dapat membantu petani untuk memiliki tiga jenis keperluan gabah diatas sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan gabah dikarenakan kadar air bagah sudah sesuai dengan tingkat kebutuhan yaitu untuk disimpan, untuk bibit atau untuk digiling.
Pengendalian Kecepatan Gerak Quadcopter Berbasis IMU pada Gerakan Tangan dengan Metode Template Matching Nofria Hanafi; Abdul Mu'iz Miftahudin; Naufal Ali Akbar C; R. Sanggar Dewanto
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 14, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.223 KB) | DOI: 10.17529/jre.v14i3.12032

Abstract

An aerial vehicle has actuator four brushless DC motors (quadcopter) which is operated using a remote control or automatically. An aerial vehicle commonly called a quadcopter is controlled by using sensor data Inertia Measurement Unit (IMU) especially gyroscope and accelerometer sensor. Motion control is a stick control with sensor data IMU as data input. The motion from the aerial vehicle is a two-dimension (2D) motion from X axis and Y axis. Data sensor IMU is read by a microcontroller and will be processed to get real data acceleration (acceleration without influenced gravitation) remotely. The distance gesture inertia and the speed at which it operates are the parameter that is converted into an air vehicle motion. Trajectory motion is changed into picture domain 10x10 pixel as the comparison with the template matching algorithm. Match motion recognition is a motion command to the quadcopter. The simple motion like vertical, horizontal, diagonal, and curve match 96% using template matching algorithm and trajectory estimation.
Pengendalian Kecepatan Gerak Quadcopter Berbasis IMU pada Gerakan Tangan dengan Metode Template Matching Nofria Hanafi; Abdul Mu'iz Miftahudin; Naufal Ali Akbar C; R. Sanggar Dewanto
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 14, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v14i3.12032

Abstract

An aerial vehicle has actuator four brushless DC motors (quadcopter) which is operated using a remote control or automatically. An aerial vehicle commonly called a quadcopter is controlled by using sensor data Inertia Measurement Unit (IMU) especially gyroscope and accelerometer sensor. Motion control is a stick control with sensor data IMU as data input. The motion from the aerial vehicle is a two-dimension (2D) motion from X axis and Y axis. Data sensor IMU is read by a microcontroller and will be processed to get real data acceleration (acceleration without influenced gravitation) remotely. The distance gesture inertia and the speed at which it operates are the parameter that is converted into an air vehicle motion. Trajectory motion is changed into picture domain 10x10 pixel as the comparison with the template matching algorithm. Match motion recognition is a motion command to the quadcopter. The simple motion like vertical, horizontal, diagonal, and curve match 96% using template matching algorithm and trajectory estimation.