Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI BASIS KOMUNIKASI PEMERINTAH DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL DAN KOMUNAL Ansar Suherman; Arief Sirajuddin
DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 3 No 2 (2018): Dialektika : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial
Publisher : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.229 KB) | DOI: 10.36636/dialektika.v3i2.152

Abstract

ABSTRAK Perhatian pemerintah yang lebih tertuju pada pembangunan fisik dengan mengabaikan kearifan lokal mengakibatkan Indonesia mulai mengalami pergeseran tata nilai kehidupannya serta hilangnya karakter sebagai bangsa yang berbudaya. Terabaikannya nilai-nilai kearifan lokal berujung pada hilangnya semangat kebersamaan yang menjadi ciri bangsa Indonesia serta ancaman hilangnya kelestarian budaya yang ada disetiap daerah di nusantara. Hilangnya semangat kebersamaan dan persaudaraan menjadi bibit lahirnya konflik dan disintegrasi. Ancaman konflik horizontal di Indonesia sangat rentan terjadi setiap saat.Mulai dari konflik SARA, konflik elite akibat dari pertarungan suksesi politik dalam semua tingkatan suksesi, dan konflik sektarianisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu mengumpulkan fakta melalui observasi, literatur kepustakaan dan tulisan dimedia. Fakta menunjukkan bahwa konflik adalah bahaya laten yang dapat terjadi kapanpun. Apalagi, Indonesia adalah negara majemuk yang terdiridari berbagai suku dan budaya. Konflik yang terjadi salahsatunya diakibatkan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola potensi konflik melalui pembangunan komunikasi berbasis kearifan lokal.Konflik umumnya sangat potensial terjadi di daerah yang sedang menuju kota besar atau daerah tujuan berinvestasi. Sehingga seorang pemimpin khususnya kepala daerah dituntut memiliki communication skill terkait dengan seluruh bagian-bagian dalam kehidupan masyarakat di wilayahnya. Banyaknya konflik yang terjadi di suatu daerah mengindikasikan bahwa komunikasi yang berlandaskan kearifan lokal oleh kepala daerah kepada masyarakatnya belum secara maksimal atau bahkan tidak dilakukan. Penyertaan nilai kearifan lokal dalam membangun komunikasi dengan semua pihak akan membantu mencari solusi terhadap penanganan dan pencegahan konflik sehingga pembangunan dapat berjalan lancar menuju masyarakat yang modern tanpa kehilangan identitas lokalnya. Kata-Kata Kunci: Kearifan Lokal, Komunikasi, Pemerintah Daerah, Konflik Sosial dan Komunal. ABSTRACT The government's focus on physical development by ignoring local wisdom has resulted in Indonesia beginning to experience a shift in the values ??of its life and the loss of character as a cultured nation. The neglect of the values ??of local wisdom leads to the loss of spirit of togetherness that characterizes the Indonesian nation and the threat of loss of cultural sustainability that exist in every region in the archipelago. The loss of the spirit of togetherness and brotherhood becomes the seed of the birth of conflict and disintegration. The threat of horizontal conflict in Indonesia is very vulnerable at all times. Ranging from SARA conflicts, elite conflicts resulting from political succession struggles at all levels of succession, and sectarian conflict. This research uses qualitative method with descriptive analysis approach that is collecting facts through observation, literature and literature writing dimedia. The facts show that conflict is a latent danger that can happen at any time. Moreover, Indonesia is a plural country consisting of various tribes and cultures. Conflict is one of the causes of the government's inability to manage the potential for conflict through the development of local wisdom-based communication. Conflict is generally very potential to occur in areas that are heading to big cities or destination areas to invest. So a leader, especially the head of the region is required to have communication skills related to all parts of community life in the region. The number of conflicts that occurred in a region indicates that communication based on local wisdom by the head of the region to the community has not been maximally or even not done. Inclusion of local wisdom values ??in building communication with all parties will help to find solutions to the handling and prevention of conflict so that development can run smoothly to modern society without losing its local identity. Keywords: Local Wisdom, communication, local government, social conflic and, comunal.
INTERNAL PUBLIC RELATION DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE MAKASSAR Arief Sirajuddin; Hasniati Hasniati
Jurnal Aplikasi Manajemen & Kewirausahaan MASSARO Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Aplikasi Manajemen & Kewirausahaan MASSARO
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat ITB Nobel Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.284 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of internal public relations activities on employee motivation at PT. Astra International Tbk-Honda Makassar Sales Office Pupulation and the sample used were 82 respondents, while the analysis unit was employees of PT. Astra International Tbk-Honda Makassar Sales Office. While the analysis tool is simple linear regression analysis. The results of the analysis to determine the size of the contribution or contribution of internal public relations activities to employee motivation, then use the number R square or the Coefficient of Determination (KP). The amount of the R square is 0.884 or 88.4% of the influence of internal public relations activities on employee motivation. While the remaining 11.6% (100% -88.4%) is explained or caused by other factors outside the variable internal public relations activity.
MOTIVASI PETANI MILENIAL PADA PROGRAM YESS (YOUTH ENTERPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES) DALAM USAHA BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN BANTAENG: Motivating Millennial Farmers in the YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) Program in Agricultural Business in Bantaeng Regency Hermaya Rukka; Arief Sirajuddin; Muzakkir Muzakkir
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 19 No. 2 (2023): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v19i2.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku petani dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan motivasi petani dalam pelaksanaan Program YESS. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan nilai rata-rata dan persentase atau proporsi serta untuk mengetahui hubungan faktor internal dan faktor eksternal petani dalam pelaksanaan program YESS dianalisis dengan tabulasi silang dengan uji Tau-b Kendall's. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng pada bulan Maret sampai Mei 2022. Bahan yang digunakan kuesioner, data primer dan data sekunder. Alat yang digunakan meliputi komputer, harddisk, flashdisk dan kamera. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat motivasi petani milenial pada pelaksanaan Program YESS dalam usaha bidang pertanian termasuk dalam katagori tinggi (60 %) dimana motivasi tersebut berasal dari dalam diri petani (intrinsik) dan (65 %) berasal dari motivasi ekstrinsik yaitu dorongan dari luar utamanya dari lingkungan sosial, kerabat dan keluarga. Terdapat faktor karakteristik internal yang berhubungan sangat nyata positif dengan motivasi petani yaitu Lingkungan Sosial 0,250** dengan signifikan pada taraf 0,01, dan Kosmopolitan berhubungan nyata dengan nilai korelasi 0,224* pada taraf 0,05 sedangkan pendidikan tidak berhubungan nyata dengan motivasi petani milenial dengan nilai korelasi 0,035 pada taraf 0,05 dan faktor karakteristik eksternal yang berhubungan nyata positif dengan tingkat motivasi petani dalam pelaksanaan program YESS  adalah ketersedian sarana dan prasarana dengan nilai korelasi nyata positif (0,191*), ketersediaan Modal dengan nilai 0,183*, sedangkan pelatihan/magang berhubungan sangat nyata dengan nilai korelasi 0,242** pada taraf 0,01.