Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering

Analisis Intensitas Cahaya pada Gedung Central Medical Unit di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.DR.H. Aloe Saboe Kota Gorontalo Yunan Daud; Frengki Eka Putra Surusa; Steven Humena
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 2, No 1 (2020): Januari - Juni 2020
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.051 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v2i1.4402

Abstract

Pengukuran intensitas cahaya pada gedung CMU dibagi dalam beberapa ruangan. Setelah mengetahui Hasil dari pengukuran maka langkah selanjutnya adalah perhitungan masing-masing ruangan untuk mendapatkan hasil evaluasi dari besarnya intensitas cahaya berdasarkan standar PERMENKESRI No 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Hasil pengumpulan data diolah dengan metode deskriptif. Data di analisis secara univariat dengan cara menganalisis data dalam tabel. Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, maka dilakukan pengukuran intensitas cahaya secara langsung di masing-masing ruangan. Dari hasil pengukuran keseluruhan disetiap ruangan pada gedung CMU dapat dianalisa bahwa tingkat pencahaayaan atau lux rata-rata untuk semua ruangan masih dibawah standar yaitu 80% dari standar yang telah ditentukan. Sehingga dapat dikategorikan dibawah standar berdasarkan PUIL 2000. Hal ini dikarenakan pengaruh luas ruangan yang tidak sesuai dengan jumlah lampu yang terpasang, kondisi lampu yang sudah kusam/kotor sehingga cahaya yang keluar dari lampu tidak dapat keluar secara maksimal, armatur pada titik lampu kurang bersih sehingga cahaya yang keluar terhalang oleh debu, dan warna dinding sudah mulai pudar sehingga visualisasi cahaya tidak keluar secara maksimal.
Studi Perencanaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Berdasarkan Potensi Air yang Ada di Desa Pinogu Susanto Ointu; Frengki Eka Putra Surusa; Muammar Zainuddin
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 2, No 2 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.363 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v2i2.4618

Abstract

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Sehingga itu rencananya diwilayah terpencil tersebut akan diadakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, dan juga termasuk energi terbarukan. Kecamatan Pinogu terdapat bendungan untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi air untuk menghasilkan energi listrik pada bendungan yang dapat menunjang elektrifikasi di Desa Pinogu Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam menghitung debit air pada bendungan tersebut dengan metode apung dan pengukuran menggunakan stopwatch. Berdasarkan hasil pengukuran pada lokasi bendungan di Desa Pinogu Kecamatan Kabupaten Bone Bolango, menghasilkan potensi air dengan debit air maksimal sebesar 1,67 m3/detik, dengan tinggi terjun 3,57 meter, maka total daya maksimal yang diperoleh adalah 29,83 KW dan dapat melayani 99 rumah dengan daya masing-masing rumah sebesar 300 Watt.Kata Kunci — studi kelayakan, PLTM, Desa Pinogu.Electricity is a necessity that plays an important role in human life. So that the plan is in the remote region will be held power plants that are environmentally friendly, and also include renewable energy. Pinogu Subdistrict has a dam to be used as a source of Micro Hydro Power Plant (PLTMH). The purpose of this study is to find out how much the potential of water to produce electrical energy in dams that can support electrification in Pinogu Village, Pinogu District, Bone Bolango Regency. The method used in calculating the flow of water in the dam with the floating method and measurement using a stopwatch. Based on the results of measurements at the location of the dam in Pinogu Village, District of Bone Bolango District, it produces water potential with a maximum water discharge of 1.67 m3 / sec, with a waterfall height of 3.57 meters, then the total maximum power obtained is 29.83 KW and can serves 99 homes with a power of 300 Watt each.Keywords - feasibility study, PLTM, Pinogu Village.
Rancang Bangun Alat Sistem Monitor Lampu Jalan Umum Tenaga Surya Berbasis Teknologi Lo - Ra Rifaldi S. Poliyama; Frengki Eka Putra Surusa; Riska Kurniyanto Abdullah
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 3, No 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.383 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v3i2.10202

Abstract

Penerangan jalan umum dan permasalahan yang sering terjadi pada penerangan jalan umum menggunakan tenaga surya (solar sel) yaitu padam di saat jam kerja diakibatkan kerusakan yang tersimpan di battery. Jarak yang jauh menjadi masalah tersendiri jika harus dilakukan pengecekan secara berkala. Pengecekan terkait Tegangan, Arus, Sensor, dan waktu dari perangkat penerangan jalan akan lebih efisien jika dapat dilakukan secara jarak jauh. Dalam penelitian ini telah berhasil membuat sistem monitoring lampu jalan umum tenaga surya berbasis teknologi Lo-Ra. Dari penelitian tersebut dapat dimonitor data arus lampu LED, nilai sensor LDR, tegangan battery/Aki, tegangan lampu, dan semua data dikirim dalam waktu nyata/real time. Selain monitor data, sistem kendali lampu juga menerapkan sistem hemat energi yaitu pada saat malam hari lampu hanya akan menyala terang pada saat terdeteksinya obyek manusia yang mendekat ke lampu dengan menggunakan sensor PIR. Metode pengiriman multiple data dari pusat kendali penerangan lampu jalan ke server menggunakan parsing data. Jarak pengiriman data antara dua modul Lo-Ra yang digunakan efektif sampai dengan jarak maksimal 300 meter.Public street lighting and on the problems that often occur in the solar-powered street light that often go out during working hours due to damage found in the battery. A check-up of the voltage,current,sensors,and time of street lighting devices will be more efficient if it can be done remotely. This research has succeeded in making a monitoring system for solar sel street lighting based on LO-RA technology. The system is able to monitoring the LED current data, LDR sensor value, Battery voltage, Lamp voltage, and all data in real-time. In addition to data monitoring, the light control system also applies an energy-saving system. At night, the light will only light up brightly when a human object is detected approaching the lamp using the PIR sensor. A data parsing method was implemented to send multiple data from the street light control cemter to the server. The data transmission distance between the two LO-RA modules is effective up to a maximum distance of 300. 
Analisa Susut Non Teknis Menggunakan Automatic Meter Reading (AMR) Pada Pelanggan Potensial Frengki Eka Putra Surusa; Steven Humena; Fikri Yanto Nani
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 4, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.633 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v4i1.11272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung susut non teknis yang terjadi pada pelanggan potensial dengan Automatic Meter Reading (AMR) dan pengaruh / kerugian akibat susut non teknis terhadap pemakaian energi pada kantor Pemerintah Daerah Kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan monitoring, analisis dan evaluasi menggunakan aplikasi Automatic Meter Reading (AMR), serta melakukan pemeriksaan langsung di lapangan dengan melakukan pengukuran dan pengujian pada APP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian energi yang terukur hanya pada fasa S dan fasa T dengan jumlah sebesar 823.673 kWh. Sedangkan jumlah pemakaian energi yang tidak terukur yaitu fasa R sebesar 415.147 kWh. Hal ini menyebabkan kerugian kWh pada PT. PLN Persero UP3 Gorontalo. Penyebab tidak terukurnya phasa R diakibatkan karena Current Transformer (CT) pada phasa R mengalami kerusakan, sehingga mengalami penurunan pemakaian kWh dan jam nyala yang sangat signifikan. Penggunaan Aplikasi AMR ini memberikan kemudahan dalam mencari pemakaian energi yang tidak terukur, sehingga lebih cepat melakukan penormalan apabila terjadi kejanggalan pada kWh meter pelanggan.This study is aimed at calculating the non-technical losses that occur in potential customers through Automatic Meter Reading (AMR) and the effect/loss due to non-technical losses on energy consumption at the Gorontalo City Government Office. The method used is a case study by monitoring, analyzing, and evaluating the objects of study through the Automatic Meter Reading (AMR) application and conducting direct inspections in the field by measuring and testing the customer's Limiting and Measuring Tool (Bargainser). This study shows that the measured energy consumption is only in the S phase and T phase with a total of 823,673 kWh. While the amount of energy consumption that is not measured in the R phase is 415,147 kWh. It causes a loss of kWh at PT. PLN Persero UP3 Gorontalo. The cause of the unmeasured R phase is that the Current Transformer (CT) in the R phase has failed (damaged), resulting in a very significant decrease in kWh consumption and flame hours. The use of this AMR application makes it easy to find unmeasured energy consumption so that it is faster to normalize if there are irregularities in the customer's kWh meter.
Rancang Bangun Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai (PLTAS) Frengki Eka Putra Surusa; Steven Humena; Rivan Laraga
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 4, No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.232 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v4i2.12080

Abstract

Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah pulau 16.056, yang tersebar di 34 Provinsi. Terdapat banyak potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan khususnya dalam bidang kelistrikan. Untuk itu diperlukan pemanfaatan aliran air sungai sebagai pembangkit listrik tenaga air sungai untuk menunjang aktifitas masyarakat dalam hal penerangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototype Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai (PLTAS) dan mengetahui unjuk kerja daya listrik yang dihasilkan. Langkah awal yaitu dengan membuat desain prototype yang diinginkan, kemudian mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya membuat prototype. Setelah prototype rampung Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian. Pengujian prototype dilakukan di sungai Alale Desa Lombongo Kabupaten Bone Bolango. Hasil pengujian prototype menghasilkan tegangan rata-rata 11,63 volt dc dan arus rata-rata sebesar 0,84 Amper dc dengan debit air rata-rata 3,64 m3/d. pengujian ini dilakukan dengan menggunakan beban lampu dc 5 watt sebanyak 7 mata lampu. Prototype ini dapat bekerja dengan optimal sebagai pembangkit listrik saat beroperasi. Generator dapat berputar dengan baik mengikuti rotasi turbin. Generator dapat menghasilkan energi listrik dan pelampungnya bekerja dengan baik.Indonesia is a country that has 16.056 islands, which are spread over 34 provinces. There are many potential natural resources that can be developed, especially in the electricity sector. For this reason, it is necessary to use river water as a river hydroelectric power plant to support community activities in terms of lighting. This study aims to make a prototype of the River Hydroelectric Power Plant (PLTAS) and determine the performance of the electrical power produced. The first step is to make the desired prototype design, then prepare tools and materials, then make a prototype. After the prototype is complete, the next step is testing. Prototype testing was carried out in the Alale river, Lombongo Village, Bone Bolango Regency. The results of the prototype test produce an average voltage of 11.63 volts dc and an average current of 0.84 Ampere dc with an average water flow of 3.64 m3/d. This test was carried out using a 5 watt dc lamp load of 7 lamps. This prototype can work optimally as a power plant while operating. The generator can rotate properly following the rotation of the turbine. The generator can produce electrical energy and the buoy works well.
Analisa Rugi Energi Listrik Non Teknis Pada Penerangan Jalan Umum di ULP Limboto Frengki Eka Putra Surusa; Steven Humena; Maulidin Latif
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 5, No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjeee.v5i1.12987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kWh yang hilang, jumlah rupiah tagihan susulan akibat Penerangan Jalan Umum (PJU) Illegal serta menyiapkan data data pada aplikasi Basecamp untuk mengetahui titik PJU dan mempermudah survei kembali untuk agenda tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian energi yang tidak terukur pada PJU illegal atau PJU yang tidak termeterisasi adalah sebesar 42.712,5 kWh. Total kerugian energi tersebut apabila dikonversi kedalam bentuk rupiah adalah sebesar Rp.61.706.748,75. Penggunaan Aplikasi Basecamp dan aplikasi pada android MAPinr dapat memberikan kemudahan dalam mengetahui keberadaan PJU serta dapat memetakan susut non teknis untuk dilakukan evaluasi berikutnya.This study aims to calculate the lost kWh, the number of rupiah additional bills due to Illegal Public Street Lighting (PJU) and prepare datas on the Basecamp App to find out the PJU points and make it easier to return to the survey for the annual agenda. The results showed that the unmeasured energy consumption of illegal PJU or unmetered PJU was 42.712,5 kWh. The total energy loss when converted into rupiah is Rp. 61.706.748,75. The use of the Basecamp App and the application on the MAPinr android can provide convenience in knowing the existence of PJU and can map non-technical losses for subsequent evaluation.
Analysis of 20 kV Distribution Network Reconfiguration PLN ULP Marisa Surusa, Frengki Eka Putra; Andrean, Yogi; Steven Humena, Steven Humena
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 7, No 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjeee.v7i2.33150

Abstract

This study aims to analyze the effect of 20 kV distribution network reconfiguration on voltage drops and power losses at the Marisa Substation feeder. In the world of electricity, the distribution network is the backbone that connects energy sources to end consumers. Therefore, it is important to ensure that the distribution network functions optimally to minimize energy losses and maintain good power quality. This study took place at the Marisa Substation, which is one of the vital electricity distribution centers in the area. The method used in this study is simulation with ETAP 12.6 software, which is widely known in electric power system analysis. ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) is a tool that allows engineers to model and analyze power systems comprehensively. In this simulation, the Newton-Raphson algorithm is applied to solve the system of non-linear equations that arise in electric network analysis. This algorithm is very effective in overcoming convergence problems often encountered in complex distribution network simulations. The simulation results show that after the reconfiguration, active power losses are reduced by 1.3% and reactive power losses are reduced by 1.5%. Active power losses are the energy lost in the form of heat due to resistance in conductors, while reactive power losses relate to fluctuating energy in the system, which does not perform actual work but still contributes to the total power. The reduction in these power losses is significant, because although the percentage may seem small, on a large scale, it can result in substantial operational cost savings for electricity providers. Furthermore, the study also found that network reconfiguration increased the average voltage by 3%. This voltage increase is crucial because a stable and standard voltage will guarantee the quality of electricity supply to consumers. In this context, a stable voltage can prevent damage to sensitive electrical equipment and increase the operational efficiency of equipment used by consumers.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rekonfigurasi jaringan distribusi 20 kV terhadap jatuh tegangan dan rugi daya pada penyulang GI Marisa. Dalam dunia kelistrikan, jaringan distribusi merupakan tulang punggung yang menghubungkan sumber energi dengan konsumen akhir. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa jaringan distribusi berfungsi dengan optimal agar dapat meminimalisir kerugian energi serta mempertahankan kualitas daya yang baik. Penelitian ini mengambil lokasi di GI Marisa, yang merupakan salah satu pusat distribusi listrik yang vital di daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan perangkat lunak ETAP 12.6, yang dikenal luas dalam analisis sistem tenaga listrik. ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) adalah alat bantu yang memungkinkan insinyur untuk memodelkan dan menganalisis sistem tenaga secara komprehensif. Dalam simulasi ini, algoritma Newton-Raphson diterapkan untuk menyelesaikan sistem persamaan non-linear yang muncul dalam analisis jaringan listrik. Algoritma ini sangat efektif dalam mengatasi masalah konvergensi yang sering dihadapi dalam simulasi jaringan distribusi yang kompleks. Hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah dilakukan rekonfigurasi, rugi daya aktif berkurang sebesar 1,3% dan rugi daya reaktif berkurang sebesar 1,5%. Rugi daya aktif adalah energi yang hilang dalam bentuk panas akibat resistansi pada konduktor, sedangkan rugi daya reaktif berkaitan dengan energi yang berfluktuasi dalam sistem, yang tidak melakukan kerja nyata tetapi tetap berkontribusi pada total daya. Penurunan rugi daya ini sangat signifikan, karena meskipun persentasenya terlihat kecil, dalam skala besar, hal ini dapat menghasilkan penghematan biaya operasional yang substansial bagi perusahaan penyedia listrik. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa rekonfigurasi jaringan meningkatkan tegangan rata-rata sebesar 3%. Peningkatan tegangan ini sangat penting karena tegangan yang stabil dan sesuai standar akan menjamin kualitas pasokan listrik kepada konsumen. Dalam konteks ini, tegangan yang stabil dapat mencegah kerusakan pada peralatan listrik yang sensitif, serta meningkatkan efisiensi operasional dari peralatan yang digunakan oleh konsumen.