Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efektivitas Pengasuhan Positif untuk Menurunkan Stres Pengasuhan Ibu Bekerja dengan Anak Usia Prasekolah Meinita Fitriana Sari; Budi Andayani
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.68877

Abstract

Ibu bekerja dengan anak usia prasekolah cenderung memiliki waktu interaksi serta kelekatan yang kurang dengan anak-anak mereka. Oleh karena itu, anak cenderung meniru atau melakukan tindakan atau kata-kata yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.  Interaksi antara lingkungan orang tua dan anak yang kurang baik dapat menyebabkan orang tua mengalami masa stres, atau biasa disebut stres pengasuhan. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengukur efektivitas program pengasuhan positif untuk menurunkan tingkat stres pengasuhan dengan meningkatkan efikasi pengasuhan pada ibu bekerja dengan anak usia prasekolah.Hipotesis dalam penelitian ini adalah pelatihan efikasi pengasuhan dapat menurunkan tingkat stres pengasuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan untreated control group pretest posttest design dengan peserta sejumlah sepuluhorang. Analisis data menggunakan analisis statistik non parametric Mann Whitney U Test untuk mengukur perbedaan skor stres pengasuhan dan efikasi pengasuhan sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Hasil penelitian membuktikan bahwa program pelatihan pengasuhan positif efektif dalam menurunkan stres pengasuhan pada ibu bekerja (posttest-pretest Z = -2,803 dan p = 0,005 (p<0,05)). Hasil kualitatif menunjukkan adanya perubahan dalam praktik pengasuhan pada ibu bekerja meliputi keterlibatan, pemantauan, serta pembiasaan perilaku positif.
Diskusi Kelompok Terarah dengan Subjek Anak-Anak Budi Andayani; Amitya Kumara
Buletin Psikologi Vol 4, No 2 (1996)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1939.24 KB) | DOI: 10.22146/bpsi.13483

Abstract

Diskusi Kelompok Terarah (DKT) atau Focus Group Discussion (FGD) mulai banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data. Metode ini cukup efektif dengan berbagai kelebihannya (Steward dan Shamdasani,1990). Sebagaimana halnya dengan metode wawancara mendalam, DKT memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang jelas karena metode ini memberi kesempatan pada peneliti untuk mendapatkan kejelasan atas informasi yang diberikan atas respondennya.
The Relationship Between Peer Social Support and Academic Stress Among University Students During the COVID-19 Pandemic: [Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Stres Akademik Mahasiswa Selama Pandemi COVID-19] Hayyu Aliya Prayitno; Budi Andayani
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 38 No. 1 (2023): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 38, No. 1, 2023)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v38i1.4711

Abstract

The sudden transition of the learning environment during the COVID-19 pandemic brings many challenges for university students, potentially leading them to experience higher levels of academic stress. Previous studies have found that peer social support is beneficial to help students deal with academic stress. Therefore, this study aims to find the relationship between peer social support and academic stress among university students during online learning. Peer Social Support Scale and Academic Stress Scale were used as instruments for data collection. A total of 230 undergraduate students from 14 universities in Yogyakarta, Indonesia participated in the study. The participants were students who currently or had attended lecture(s) in the time of learning transformation from physical (face-to-face) to virtual (distance) environment due to social restrictions. A simple linear regression technique was applied to evaluate academic stress as a function of peer social support. This study found that students who receive peer social support experienced lower levels of academic stress during online learning. Further suggestions for students, educational practitioners, and educational institutions were also discussed. Perubahan lingkungan belajar yang tiba-tiba selama pandemi COVID-19 menyebabkan banyak tantangan untuk mahasiswa, dan berpotensi meningkatkan tingkat stres akademik. Sejumlah studi terdahulu menemukan bahwa dukungan sosial teman sebaya berperan membantu mahasiswa mengatasi stres akademik. Maka dari itu, studi ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan stres akademik pada mahasiswa selama pembelajaran daring. Peer Social Support Scale dan Academic Stress Scale digunakan untuk pengambilan data. Terdapat total 230 mahasiswa dari 14 universitas di Yogyakarta, Indonesia yang berpartisipasi dalam studi. Partisipan adalah mahasiswa aktif yang sedang atau pernah mengikuti perkuliahan selama transisi proses belajar dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran virtual akibat pembatasan sosial. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengkaji stres akademik sebagai fungsi dari dukungan sosial teman sebaya. Studi ini menemukan bahwa mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial teman sebaya akan mengalami tingkat stres akademik yang lebih rendah selama pembelajaran daring. Studi ini juga mendiskusikan saran lebih lanjut yang diharapkan dapat berguna untuk mahasiswa, praktisi pendidikan, dan institusi pendidikan.
Male and Female Prostitutes: A Fact of Indonesia Koentjoro Soeparno; Budi Andayani
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 29 No. 4 (2014): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 29, No. 4, 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prostitution had been being a sexy problem easy to talk about but difficult to be studied in depth because of personal, social, and professional risks a researcher should deal with. Prostitution as a field of study had many problems to be considered. The term prostitute it-self was debatable since there were many interests in the choice of using the label “prostitute”, “wanita tuna susila”, “commercial sex worker”, or “woman sex worker” and so on. Various definitions of prostitution in Indonesia indicated different perspectives in the society in per-ceiving prostitution. One perspective considered prostitution as crime, embarrassing the family, and a sin. Another emphasized that prostitutes were family heroes, family bread winners, and were not criminals. Prostitution had been being a beneficial business for every one involved, however, morality became a crucial matter never been considered. The major problem of morality in personal domain was the management of sexual desire. In a wider range, however, prostitution had been entangled with problems of family living and varied complex systems. Intervention to prostitution in Indonesia thus should be based on deep and correct under-standing. The conclusion and suggestions along with prostitution in Indonesia map could fulfil further understanding.