Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Studi Kualitatif Fenomenologis: Motivasi Memakai Hijab Modis pada Mahasiswa Atmawati, Fitri Dwi; Permadi, Aad Satria
Indigenous Vol. 3 No. 2, 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v3i2.4973

Abstract

Hijab merupakan pakaian yang wajib dipakai oleh wanita muslimah.Seiring perkembangannya, hijab tidak lagi dipandang pakaian serba tertutup yang menggambarkan kesan tradisional, monoton dan kuno. Hijab hadir dengan bermacam-macam bahan, warna dan aksesoris sehingga penggunaan hijab tidak  hanya  sebatas  perintah  agama  untuk  menutup  aurat,  namun  juga sebagai simbol wanita muslimah yang mengikuti trend. Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki peraturan yang ditujukan kepada mahasiswa untuk memakai pakaian yang sesuai dengan norma kesopanan, kesusilaan, dan ajaran agama Islam, akan tetapi, banyak mahasiswa yang memakai pakaian yang ketat maupun terawang sehingga menggambarkan bentuk tubuh.Penelitian kualitatif ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam memakai hijab modis. Informan penelitian sebanyak 6 orang yang dipilih secara purposive sampling yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang  memakai  hijab  modis  dengan  rentang  usia  19 - 25  tahun.  Teknik analisis data terdapat beberapa tahap yaitu:  a) pengumpulan data, b) tahap reduksi data, c) tahap display data, d) tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian  menunjukan  bahwa  motivasi  dipengaruhi  oleh faktor intrinsik yaitu kurangnya pemahaman terhadap aturan memakai hijab, ketidaksiapan memakai pakaian syar’i, dan rasa nyaman, serta faktor ekstrinsik yaitu konformitas, kebebasan dari orang tua, model pakaian yang bervariasi dan reinforcement berupa pujian.
Anchor Establishment Factors: Phenomenological Study of the Rejection Towards Banking Payroll Aad Satria Permadi; Faturochman Faturochman
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 30 No. 4 (2015): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 30, No. 4, 2015)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.007 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v30i4.551

Abstract

Muhammadiyah owns 16,346 kindergartens across Indonesia. In Yogyakarta, out of 212 kindergartens listed in the government, 70 belong to Muhammadiyah (30%). Cumulatively, distribution of money in Yogyakarta's Muhammadiyah kindergarten is significant; however none of the kindergartens use the banking payroll system, making it vulnerable to financial exploitation and corruption. There is a rejection towards this banking payroll system. The current study aims to understand the factors influencing such rejection. Qualitative approach used in the study was phenomenology. Results from in-depth interviews and focus group discussions (FGD) on five teachers showed that anchors were established through the dynamics of two factors: leadership experience and belongingness. Variations between the factors create a new layer of anchor. More participants are needed to better understand the forming of anchors, as well as statistical analysis to validate the new anchor.
PSYCHOLOGICAL DYNAMICS OF REPENTANCE PROCESSESS AZMI REZA FACHITIANDI; AAD SATRIA PERMADI
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 1 No. 02 (2020): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE - MAY EDITION
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Repentance is a form of virtue that must be done by man to ask forgiveness of Allah SWT to escape from sin. In the process of repentance the individual can return to sin. This study aims to describe the psychological dynamics in the process of repentance and repentance factors. This research uses descriptive qualitative approach. Data collection using semi-structured interview techniques. Informants in this study were chosen by purposive sampling which amounted to six people of male gender, having past behavior deviating from social value. From this research, it is found that the problem, seeing the consequences of the behavior of others and comparing oneself with others better can trigger the individual to intention to repent, and being in a deviant environment will make the intention of neglected and return to the sinful deeds, Conformity in repenting make unregulated individuals making it easy to return to sinful acts. There are internal and external support factors in the process of repentance, the internal comes from the individual self that is self-evaluation, self-motivation and self-control, while external factors are stimulus, peer support, intense guidance and social support.
Motivasi Guru Honorer Taman Kanak-Kanak (Tk) Aad Satria Permadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11322

Abstract

Gaji guru honorer Taman Kanak-kanak (TK) masih di bawah kelayakan sosial. Secara teoretik, keadan tersebut akan menurunkan motivasi guru-guru honorer TK dalam menjalani profesinya. Namun ada sebagian guru-guru honorer TK yang justru termotivasi dengan profesinya tersebut. Mereka tetap mencintai pekerjaannya walaupun dengan gaji yang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika motivasi guru honorer TK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan penelitian adalah enam orang guru TK di Yogyakarta. Partisipan dipilih dengan metode purposive sampling. Data diambil dengan wawancara mendalam dan dianalisa dengan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi guru honorer TK muncul ketika individu memaknai profesinya dengan nilai-nilai kebajikan (anchor of virtues) dan mendapatkan dukungan sosial (social support). Fungsi social support sebagai konfirmator anchor of virtues adalah termuan baru yang juga didiskusikan dalam penelitian ini.
Studi Kualitatif Fenomenologis: Motivasi Memakai Hijab Modis pada Mahasiswa Atmawati, Fitri Dwi; Permadi, Aad Satria
Indigenous Vol 3, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v3i2.4973

Abstract

Hijab merupakan pakaian yang wajib dipakai oleh wanita muslimah.Seiring perkembangannya, hijab tidak lagi dipandang pakaian serba tertutup yang menggambarkan kesan tradisional, monoton dan kuno. Hijab hadir dengan bermacam-macam bahan, warna dan aksesoris sehingga penggunaan hijab tidak  hanya  sebatas  perintah  agama  untuk  menutup  aurat,  namun  juga sebagai simbol wanita muslimah yang mengikuti trend. Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki peraturan yang ditujukan kepada mahasiswa untuk memakai pakaian yang sesuai dengan norma kesopanan, kesusilaan, dan ajaran agama Islam, akan tetapi, banyak mahasiswa yang memakai pakaian yang ketat maupun terawang sehingga menggambarkan bentuk tubuh.Penelitian kualitatif ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam memakai hijab modis. Informan penelitian sebanyak 6 orang yang dipilih secara purposive sampling yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang  memakai  hijab  modis  dengan  rentang  usia  19 - 25  tahun.  Teknik analisis data terdapat beberapa tahap yaitu:  a) pengumpulan data, b) tahap reduksi data, c) tahap display data, d) tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian  menunjukan  bahwa  motivasi  dipengaruhi  oleh faktor intrinsik yaitu kurangnya pemahaman terhadap aturan memakai hijab, ketidaksiapan memakai pakaian syar’i, dan rasa nyaman, serta faktor ekstrinsik yaitu konformitas, kebebasan dari orang tua, model pakaian yang bervariasi dan reinforcement berupa pujian.
Content validity and exploratory factor analysis (EFA) on 26 items of the interreligious harmony scale. Permadi, Aad Satria; Ismail, Rozmi; Kasim, Arena Bt. Che
Indigenous Vol 7, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v7i1.16744

Abstract

Abstract. A qualitative study in Waingapu revealed five factors that form interreligious harmony: belief in one ancestor, religious dogma, respect, perception of interreligious incidents, and internal attribution. This study aimed to test the content validity and EFA of 26 items compiled based on these five factors. Content validity was carried out by querying an assessment from 18 raters using the Aiken's V formula. Five hundred fourteen respondents fill out the scale of interreligious harmony. The data from 514 respondents were then processed with the JASP for Windows 10 program. All items obtained Aiken's V values 0.65. The Aiken's V value means that the items are valid in terms of their content. Overall MSA value was 0.610, and Bartlett's test p-value was 0.001. The EFA calculation result in seven items that were aggregated in two factors with a loading factor was 0.4. The EFA calculation shows that the seven items that constructed these two factors are valid for measuring the theoretical construct of Interreligious Harmony. The difference between theoretical factors and those formed after EFA is also discussed in this article as well.Keywords: content validity; confirmatory factor analysis; interreligious harmony
Read Aloud Goes to School Game Changer to Improve Literacy at Gurawan State Elementary School, Surakarta Rahmawati, Widia Wahyu; Permadi, Aad Satria
Abdi Psikonomi Vol 6, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/psikonomi.v6i1.8406

Abstract

Indonesia faces a serious literacy crisis, as evidenced by the 2022 PISA data, which places the country at 70th out of 81 nations. The main challenges include low reading interest among children, limited access to quality books, and less effective teaching methods. This article explores the read aloud technique as a solution to enhance children's literacy through an engaging and interactive reading experience. This technique is discussed in the context of Albert Bandura's Social Cognitive Theory, which emphasizes the roles of observation, modeling, and reinforcement in the learning process. Through the Read Aloud Goes to School program at SD Negeri Gurawan, Surakarta, read aloud has not only succeeded in fostering a love for reading but also integrated literacy with education on global issues, such as climate change, using the book Keluarga Panik. This article concludes that read aloud is a game changer in efforts to improve literacy in Indonesia. With consistent implementation and community involvement, this technique holds great potential to create a generation of critical readers who care about the future. Keywords: Read Aloud, Literacy Crisis, Social Cognitive Theory
Dissemination of Parenting Knowledge for Students’ Parents of SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta Permadi, Aad Satria; Permatasari, Shearly Aulia; Sakinah, Canting Mutiara
Devotion : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 4 No. 01 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/8jzfyg18

Abstract

Parents of students at SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta who are raising teenagers for the first time often face difficulties in parenting. They do not know how properly care for teenagers. This parenting training aims to provide knowledge and methods to for raising teenagers. The training is carried out using lecture and discussion methods. The effectiveness of the training was measured using the Brief  Parenting Scale with pre-test and post-test assessments. The pre-test results showed that 20 parents of students had scores in the over-activity aspect in the high category, while the laxness aspect was in the medium and low categories. This indicates that the main parenting problem among these parents is a high level of over-activity. The focus of the training is to reduce the over-activity aspect to medium or low level. The t-test analysis of the pre-test and post-test measurements on the over-activity aspect showed a p <0.001 with a mean difference of 7.25. The pre-test mean was 15.6 (high category), while the post-test mean was 8.35 (medium category). Thus, parenting training for parents of Muhammadiyah 7 Yogyakarta middle school students has proven to be effective.
EXPLORATORY FACTOR ANALYSIS 26 ITEM SKALA KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA (POPULASI SUKOHARJO) Permadi, Aad Satria; Andhika, Bagaskara Dewa
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v5i2.1289

Abstract

Sebuah penelitian kualitatif di Waingapu pada tahun 2020 menghasilkan lima faktor dalam kerukunan antarumat beragama yaitu belief in one ancestor, religious dogma, respect, perception of interreligious incidents, and internal attribution. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Exploratory Factor Analysis (EFA) dari 26 item yang berdasarkan lima faktor yang muncul tadi, item-item ini sebelumnya sudah pernah diujikan di Waingapu dan nantinya akan dijadikan sebagai pembanding dari faktor yang muncul di Sukoharjo. Validitas isi dari 26 item ini sendiri sudah diujikan kepada 18 rater menggunakan Aiken V value > 0,65. Dua ratus lima belas responden membantu untuk mengisi skala item Kerukunan antarumat beragama. Data yang diambil dari 215 responden kemudian diolah menggunakan aplikasi JASP. Dari hasil penghitungan KMO menggunakan JASP didapatkan bahwa nilai MSA keseluruhan adalah 0,781 (KMO > 0.5) dan nilai tes Bartlette adalah 0,001 (p < 0,05). Penghitungan EFA kemudian menunjukkan terdapat tiga faktor yang menunjukkan loading factor > 0,4. Hal ini menunjukkan konstruk teoritis dari kerukunan antarumat beragama dapat diukur dengan 18 item valid dari penghitungan EFA yang sudah dilakukan. Selanjutnya ketiga faktor tersebut akan dibandingkan dengan faktor yang muncul di Waingapu beserta penjelasannya. 
Efektifitas Pelatihan Parenting Self-Efficacy pada Anggota Pimpinan Aisyiyah Kabupaten Sleman Permadi, Aad Satria
Abdi Psikonomi Vol 4, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/psikonomi.vi.1765

Abstract

Banyak orangtua yang merasa tidak mampu mengasuh anak-anaknya. Mereka merasa kehilangan kemampuan pengasuhan. Hal inilah yang dirasakan oleh anggota ‘Aisyiyah Sleman. Tujuan program Pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan pelatihan Parenting Self-Efficacy kepada anggota Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sleman. Metode pelatihan adalah ceramah dengan media zoom meeting. Peserta pelatihan berjumlah 35 orang. Mereka adalah seluruh pimpinan ‘Aisyiyah se- Kabupaten Sleman. Efektifitas pelatihan diukur menggunakan skala Tool to Measure Parenting Self-Efficacy (TOPSE). Hasil t-test dari software JASP yang membandingkan nilai Parenting Efficacy sebelum dan sesudah pelatihan adalah 0.001 (p<0,01). Hal ini menunjukan bahwa pelatihan Parenting Efficacy efektif dalam membentuk sikap kemampuan diri dalam pengasuhan pada anggota ‘Aisyiyah Sleman.