I Made Subagia
Stkip Agama Hindu Amlapura

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kulit Bersisik Ditinjau dari Perkawinan Sapinda Perspektif Hindu I Made Subagia
LAMPUHYANG Vol 2 No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v2i1.111

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi tentang penderita kulit bersisik yang merupakan penyakit menurun, di desa terisolasi secara geografis dan sosial di kecamatan Kintamani, Kabuparen Bangli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) cara penurunan penyakit kulit bersisik di desa terisolasi di Kintamani, (2) pandangan masyarakat tentang penyakit kulit bersisik, dan (3) upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit kulit bersisik. Populasi penelitian berjumlah 22.308 orang. Subjek penelitian adalah penderita kulit bersisik dan objeknya adalah penyakit kulit bersisik. Metoda yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian pustaka. Data yang terkumpul dianalisis secara deskririf. Dari observasi dan wawancara didapatkan penderita kulit bersisik di daerah terisolasi di Kintamani berjumlah 20 orang, terdiri dari enam orang perempuan dan 14 orang laki-laki dengan rentangan umur dua bulan sampai 40 tahun. Penderita tersebar di empat desa yaitu di desa Abang Batudinding, Sukawana, Suter, Songan A, dan Songan B. Semua penderita dihasilkan dari pasangan keluarga yang melakukan perkawinan sapinda, sehingga menguatkan bahwa kulit bersisik merupakan penyakit kulit yang bersifat menurun (genetik). Keadaan fisik penserita kulit bersisik sangat memprihatinkan. Masyarakat sekitar meandang bahwa kulit bersisik merupakan penyakit kulit biasa, tidak menular,dan tidak bersifat menurun. Upaya preventif yang dapat dilakukan antara lain: (1) menghindari perkawinan antar keluarga (sapinda), (2) membuat “ awig-awig” yang berisikan himbauan bahwa perkawinan keluarga (sapinda) bersifat “panas”.
Berlatih Bersama sebagai Strategi Alternatif Peningkatan Kemampuan Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menerapkan Pembelajaran Kooperatif pada SMP Negeri di Kabupaten Karangasem I Made Subagia
LAMPUHYANG Vol 2 No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v2i2.114

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatkan kemauan dan kemampuan guru Pendidikan Agama Hindu pada tingkat SMP se- Kabupaten Karangasem dalam menerapkan metode kooperatif pada pembelajaran di kelas melalui pelatihan bersama. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan rancangannya adalah penelitian tindakan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karangasem pada sekolah SMP Negeri se-Kabupaten Karangasem sebanyak 20 sekolah SMP Negeri. Penelitian tindakan sekolah (PTS) terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Dari hasil penelitian diketemukan guru SMP Negeri di Karangasem kesulitan menerapkan pembelajaran kooperatif karena mereka tidak paham tentang sintak pembelajaran kooperatif. Setelah diberikan pelatihan tentang pembelajaran kooperatif menunjukkan bahwa dengan berlatih bersama mampu meningkatkan kemauan dan kemampuan guru Agama Hindu pada tingkat SMP Negeri se-Kabupaten Karangasem dalam menerapkan pembelajaran Kooperatif. Peningkatan yang terjadi sangat signifikan, yakni mencapai 86%. Sebagian besar guru yang diteliti setelah mengikuti pelatihan menerapkan metode kooperatif tipe STAD dan Jiksaw. Berdasarkan temuan ini maka dapat disimpulkan bahwa melaui berlatih bersama mampu meningkatkan kemauan dan kemampuan Guru Pendidikan Agama Hindu pada tingkat SMP Negeri di Karangasem dalam menerapkan pembelajaran Kooperatif.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BUKIT Ni Kadek Putu Parwati; I Wayan Jatiyasa; I Made Subagia
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 12 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Desember
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.725 KB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Bukit ini di latarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, karena beberapa faktor pembelajaran yang didomonasi oleh ceramah dan belum memotivasi siswa untuk belajar secara aktif. Berdasarkan penerapan yang telah dilakukan dihasilkan kesimpulan model kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Bukit dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu tahun pelajaran 2017/2018. Hal tersebut dapat diketahui melalui nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari refleksi awal sebasar 65,67 menjadi 77,11 pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 80,44. Daya serap pada refleksi awal adalah 65,67% meningkat menjadi 77,11% pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 80,44%. Sementara itu, ketuntasan klasikal belajar siswa pada refleksi awal 33%, pada siklus I tetap sama 33%, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 100%.